Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Agung
Ilustrasi sore hari. (pixabay)

Di depan gubuk ku menatap langit sore yang indah

Cahaya jingga mentari lepas tenggelam

Kendaraan lalu lalang

Kepadatan mulai terlihat

Cahaya mentari terakhir menyambut malam

Hewan malam pun mulai bersiap untuk berpetualang

Masjid mulai ramai bersiap ibadah salat maghrib

Manusia kembali ke rumahnya untuk beristirahat

Lelah bekerja sedari pagi

Untuk hidup untuk keluarganya

Menitip rindu di malam nanti

Aku masih di sini

Duduk di depan gubuk perjuangan

Bercerita berbagi rasa dengan kawan seperjuangan

Gubuk yang selalu memberi arti bagi penghuninya

Tentang rasa, cinta, dan perjuangan

Sunset di sore hari mengingatkan aku empat tahun lalu

Aku baru mengenal gubuk marhaenis

Yang dihuni oleh orang yang sangat luar biasa

Motivasi dan saran yang di berikan sangat berarti bagi setiap orang yang ikut berjuang bersamanya

Proses demi proses telah dilalui

Asam, manis, pahitnya kehidupan sudah dilalui

Sudah di depan mata benih basis perjuangan

Untuk mewujudkan cita-cita

Orang-orang yang menghuninya paham akan persaudaraan

Betapa penting untuk merasakan derita saudara kita

Saling mengisi satu sama lain agar persudaraan semakin dijunjung tinggi

Tidak ada yang tua maupun muda semuanya dianggap sama

Sehingga rasa tak jauh berbeda

Ayo kawanku jangan surutkan semangat

Perjuangan kita masih panjang

Justru hal yang kita lalui adalah permulaan dari proses ini

Tetap di garis perjuangan kawanku

Demi tercapainya cita-cita organisasi.

Gubuk Marhaenis, 29 Juli 2021

Agung