Scroll untuk membaca artikel
Rendy Adrikni Sadikin | Rico Andreano
ilustrasi petinju.[Pixabay.com]

Alkisah kehidupan seorang petinju yang bertabur juara dan bertabur segala pujian yang menggema dimana-mana. Pujian dari para pendukungnya yang seolah tiada hentinya mengalir tiada hentinya. Musuh-musuh pun dibuat bergidik takluk dengannya.

Berbagai prestasi dunia telah diraihnya dalam kemilau gemilang. Namanya kian tenar yang menghiasi berbagai berita di seluruh dunia. Dunia seolah menghaturkan hormat pada sang petinju.

Kian melambung namanya sepanjang waktu tanpa tenggelam. Kehidupannya yang telah merubah segalanya dari nol menjadi seorang petinju pesohor. Gigih usahanya menghiasi segala taburan juara.

Dibalik ketenarannya akhirnya dia terlena dengan segala limpahan harta yang dimiliki. Limpahan harta yang sangat banyak begitu membuatnya terbuai segalanya. Terbuai dalam godaan harta yang membuatnya kalut.

Namanya yang bersinar beriringan dengan berjuta-juta prestasi. Segala harta yang dia miliki hingga melupakan dirinya sehingga tenggelam dalam kemewahan hidup.

Kehidupannya berhias penuh ketenaran. Hingga akhirnya terjatuh dalam kubangan kebangkrutan. Sirna sudah segala kemewahan yang dia miliki bergelimang harta yang melimpah.Tiada tersisa setitikpun harta yang dia miliki. Kubangan kebangkrutan yang merangkul kehidupannya.

Hingga kembali lagi ke titik nol kehidupan.Sepanjang waktu berputar namanya yang tersohor tenggelam seketika. Seolah tenggelam hilang ditelan bumi.

Nama besarnya kini hanya menjadi kenangan masa lalu penuh sejarah.Harta yang dimiliki tersisa hanyalah bertumpuk-tumpuk medali dan piala. Kini sudah tiada lagi puji-pujian dari para pendukungnya.Tenggelamlah segala pujian yang dia gapai dengan kenangan lalu yang sudah terkikis waktu yang terus berjalan.

Kini dia sudah bukan seorang petinju lagi. Tenggelam hidupnya dalam kemelaratan yang memaksanya harus mencari pekerjaan. Mencari pekerjaan apa adanya asal uang bisa digapai.

Demi keberlangsungan anak dan istri dan asap dapur tetap mengebul. Akhirnya dia tersadarkan akan kehidupannya yang salah langkah.

Rico Andreano