Setiap manusia pasti punya cita-cita dan asa yang tinggi. Ingin sukses, ingin menikah, ingin dapat jodoh yang salih dan tampan, ingin kaya, ingin keturunan, ingin kuliah ke luar negeri dan beragam keinginan lainnya. Allah tidak melarang hamba-Nya mempunyai keinginan dan harapan. Justru dengan adanya keinginan, hidup manusia menjadi tambah bergairah.
Sungguh disayangkan jika dalam proses mewujudkan harapannya, manusia hanya mengandalkan usaha lahir, sementara peran Allah dilalaikan. Ia lupa bahwa selama ini yang mengatur takdir dan menulis skenario hidup manusia adalah Allah.
Di dalam buku Beginilah Cara Tuhan Mengubah Nasibku terbitan Elex Media Komputindo 2017 ini, terdapat 20 kisah nyata beberapa orang yang membuktikan bahwa amalan istikamah yang mereka amalkan telah mengantarkan mereka menuju puncak kesuksesan. Mereka heran, seakan sangat banyak keajaiban yang Allah hadirkan untuk memudahkan jalan mereka dalam menjemput keberhasilan.
Salah satu kisah yang menggugah hati saya adalah kisah yang dituturkan oleh Ahmad Rifa’i Rif’an dengan judul Mengubah Nasib dengan Pertolongan Langit. Ahmad Rifa’i Rif’an berkisah tentang romantika hidupnya pasca menikah. Beberapa bulan setelah menikah, ia belum diberi keturunan. Beberapa kali konsultasi kepada dokter, namun hasilnya belum terbukti. Setiap bulan istrinya galau. Apalagi ketika hampir mendekati tanggal haid. Berulang kali air matanya luruh ketika haid kembali datang.
Hingga akhirnya ia ingat kepada keajaiban sedekah. Karunia berupa anak merupakan karunia Allah yang sangat luar biasa besar. Maka, salah satu usaha untuk menggapai keinginannya adalah dengan sedekah besar-besaran. Ia sampai tidak menghitung sisa uang di rekening. Setiap ada kesempatan bersedekah, baik di jalanan, sekitar rumah, di tempat kerja dan sebagainya, ia langsung mengeluarkannya tanpa pikir lama. Tepat satu bulan kemudian, istri Rifa’i Rif’an positif hamil.
Pengalaman lain dalam meraih keajaiban pertolongan Allah yang terdapat pada buku ini adalah kisah Dini Nuzulia Rahmah. Dengan berbuat baik kepada orang tua serta meminta doa dari keduanya, mengantarkan Dini lolos tes beasiswa kuliah S2 di Taipei, Taiwan. Dini merasa semua ini tidak lepas dari doa yang dipanjatkan oleh ibunya setiap malam.
Intinya, membaca buku ini dapat mempertebal keimanan dan ketakwaan, dapat meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah, serta senantiasa hidup dihiasi rasa optimis dan husnudzan terhadap takdir Allah.
Baca Juga
-
Menkeu Purbaya Ancam Tarik Anggaran Program Makan Gratis jika Penerapannya Tidak Efektif
-
Ferry Irwandi Ungkap Jumlah Orang Hilang pada Tragedi 25 Agustus yang hingga Kini Belum Ditemukan
-
Nadya Almira Dituding Tak Tanggung Jawab Usai Tabrak Orang 13 Tahun yang Lalu
-
Vivo V60 Resmi Rilis, Andalkan Kamera Telefoto ZEISS dan Snapdragon 7 Gen 4
-
Review Buku Indonesia Merdeka, Akhir Agustus 2025 Benarkah Sudah Merdeka?
Artikel Terkait
Ulasan
-
Dari Utas viral, Film Dia Bukan Ibu Buktikan Horor Nggak Lagi Murahan
-
Review The Long Walk: Film Distopia yang Brutal, Suram, dan Emosional
-
Menyikapi Gambaran Orientasi Seksualitas di Ruang Religius dalam Film Wahyu
-
Review Film Janji Senja: Perjuangan Gadis Desa Jadi Prajurit TNI!
-
Review Film Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih: Drama Romansa Penuh Dilema
Terkini
-
Intip 4 OOTD Zhao Lusi yang Bikin Daily Look Auto Gemas!
-
Ceraikan Azizah Salsha, Karier Pratama Arhan Diprediksi Kembali Melesat?
-
Kamar Sempit Bukan Alasan Mager: 5 Olahraga Ringan yang Bisa Dilakukan di Anak Kos
-
Nggak Ribet, Coba 4 Daily Outfit Chic ala Yoona SNSD yang Super Fleksibel!
-
Hari Jantung Sedunia: Apa yang Bisa Kita Lakukan Mulai Hari Ini?