Menjalani sebuah hubungan asmara tentu saja membutuhkan kesiapan berbagai hal. Mulai dari waktu, perasaan, perhatian, hingga dompet. Yang tak kalah penting adalah kesiapan untuk berbagi dan juga saling memahami antara keduanya.
Pasalnya, seringkali pasangan yang dimiliki, mempunyai persepsi yang berbeda dalam memandang sebuah kejadian. Hal itulah yang coba diangkat oleh Sutradara Hadrah Daeng Ratu saat membuat film berjudul Mars Met Venus ini.
Sejatinya, film ini dibagi menjadi dua bagian, yang pertama adalah Mars Met Venus Part Cewe yang rilis pada 20 Juli 2017, sementara bagian kedua, Mars Met Venus Part Cowo yang dirilis dua pekan setelahnya, tepatnya tanggal 3 Agustus 2017. Untuk kali ini, saya menuliskan untuk Part Cewe dulu ya.
Pada film ini, kita akan diajak untuk mendalami sebuah hubungan asmara yang dijalani oleh Mila diperankan oleh Pamela Bowie dan Kelvin yang diperankan oleh Ge Pamungkas. Sejatinya, Kelvin yang merupakan calon arsitek, berencana untuk menikahi kekasihnya, Mila yang juga merupakan adik kelasnya ketika duduk di bangku SMA.
Dalam rangka melamar Mila, Kelvin membuat trivia perjalanan cinta mereka dengan cara mengajak Mila untuk membuat vlog dengan dibantu oleh Lukman (diperankan oleh Lukman Sardi). Tentu saja ini dimaksudkan untuk mengabadikan momen-momen yang mereka lalui bersama dari sumbernya secara langsung.
Dan disinilah, hal-hal yang tak diketahui atau tak diperhatikan oleh Kelvin terbuka. Mila mencurahkan segala uneg-uneg yang dirasakannya ketika bersama dengan Kelvin, hingga ke jenjang menuju lamaran. Tentu saja banyak hal yang berbeda sudut pandang antara Mila dan Kelvin dalam menanggapi suatu hal. Sehingga, dari rencana semula yang ingin mengabadikan kisah cinta mereka, justru berubah menjadi sebuah kesalahpahaman besar yang mengancam hubungan mereka berdua.
Seperti yang saya tuliskan di awal, pada film Mars Met Venus Part Cewe ini tentu kita akan dibawa untuk menyelami sebuah hubungan dari sudut pandang si Mila. Seperti halnya ketika Kelvin dituduh oleh Mila lebih mementingkan teman-temannya daripada dirinya, atau ketika Mila merasa Kelvin tak punya waktu untuknya karena sibuk dengan pekerjaannya, semuanya dibalut dari sudut pandang wanita.
Film ini sendiri bisa dikatakan sebuah film yang santai. Mulai dari alur cerita yang datar, hingga pemeranan tokoh yang benar-benar santai. Ingin tahu bagaimana reaksi cowok ketika bingung dengan ceweknya? Ge Pamungkas yang terkenal dengan act out-nya sepertinya pas dalam mewakili kaum Adam disini.
Oh, iya, meskipun film ini santai dan memiliki unsur komedi, namun kita dapat memetik banyak pelajaran dari film berdurasi 98 menit ini lho. Tertarik? Silakan menonton di layanan streaming kesayangan kamu!
Baca Juga
-
Berakhir Menyakitkan! Berikut 6 Ajang yang Diikuti MU dan Semuanya Berujung Kegagalan
-
Review Performa 2 Wakil Indonesia di Laga ASEAN All Stars vs MU, Mengecewakan?
-
Merana!3 Hal Ini Harusnya Bikin MU Rasakan Malu yang Mendalam Pasca Kalah dari ASEAN All Stars
-
Diplot untuk Gantikan Oratmangoen, Lilipaly Sejatinya Layak untuk Dapatkan Posisi Itu
-
Jalani Musim yang Suram, Manchester United Berpeluang Besar Dapatkan Satu Trofi
Artikel Terkait
Ulasan
-
4 Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Film Lilo and Stitch 2025
-
Loveliest Misfortune: Realita Pernikahan Jarak Jauh yang Bikin Baper
-
Film Waktu Maghrib 2: Teror Jin Masa Lalu, Yakin Nggak Mau Nonton?
-
Ulasan Novel The Ex Talk: Ketika Mantan Palsu Membawa Cinta yang Nyata
-
Harapan Baru Series Harry Potter di Bahu Tiga Bintang Penyihir Cilik
Terkini
-
Beda Nasib Antara Dean James dan Mees Hilgers dalam Kenaikan Market Value
-
Media Lokal Sudah Badai Selama 10 Tahun Terakhir dan Tak Ada yang Peduli
-
4 Ide Padu Padan Urban Look ala Sooin MEOVV, Pas Buat Daily Style Kekinian!
-
Saat Buku Tak Bisa Dibaca: Akses Literasi yang Masih Abai pada Disabilitas
-
Sama-Sama Pekerja Gig, Kok Driver Ojol Lebih Berani daripada Freelancer?