Memiliki uang banyak memang menyenangkan. Karena dengan uang tersebut kita dapat membeli berbagai hal yang kita inginkan. Membeli rumah, kendaraan mewah, ponsel terbaru, jalan-jalan ke luar negeri, dan lain sebagainya. Ya, memiliki uang banyak memang menggiurkan dan menjadi impian banyak orang.
Realitas yang ada, tak semua orang dikaruniai rezeki berupa harta berlimpah. Bahkan ada orang yang sudah berusaha bekerja keras tapi ia tak kunjung mendapatkan harta yang banyak untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya. Sedih dan kecewa mungkin dirasakan oleh orang-orang yang tak memiliki uang banyak.
Hal yang perlu direnungi bersama, mestinya kita tak perlu larut dalam kekecewaan dan kesedihan mendalam hanya gara-gara belum dikaruniai harta berlimpah. Hidup seadanya, pas-pasan, bahkan kadang kekurangan, seyogianya selalu kita syukuri. Karena yang namanya rezeki itu tak melulu berupa uang. Memiliki tubuh yang sehat mestinya selalu disyukuri karena itu termasuk rezeki yang sangat mahal nilainya.
Satria Nova dalam salah satu tulisannya, Rezeki itu Bukan Cuma Uang (dalam buku Ada Pelangi di Balik Hujan, 2016) menjelaskan bahwa uang itu memang penting, tetapi jangan menganggap segalanya. Rezeki itu bukan hanya uang. Ada banyak hal yang bisa kita syukuri. Perhatian, kasih sayang, teman, sahabat, dan kebaikan orang lain terhadap kita merupakan rezeki tersendiri yang tidak bisa didapat dengan mudah oleh siapa saja. Apalagi nikmat berupa iman, Islam, kesehatan, dan kesempatan.
Jika kita tengah kesulitan secara finansial dan berharap rezeki yang datang berbentuk uang, tetapi belum kunjung datang juga, cobalah untuk melihat lebih luas. Pasti ada hal lain yang tidak atau belum kita sadari bahwa itu adalah rezeki yang Allah berikan kepada kita. Misalnya, meski saat ini kita sedang minim uang, kita kaya akan kesehatan. Coba lihat, betapa banyak orang yang memiliki banyak uang, tetapi sakit-sakitan? (Ada Pelangi di Balik Hujan, halaman 144-145).
Buku kumpulan opini berjudul Ada Pelangi di Balik Hujan karya Satria Nova ini menarik dijadikan sebagai bahan renungan dan sumber inspirasi.
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film No Other Choice: Ketika PHK Membuatmu Jadi Psikopat!
-
Novel Semesta Terakhir untuk Kita: Ketika Ego dan Persahabatan Bertarung
-
Years Gone By: Ketika Cinta Tumbuh dari Kepura-puraan
-
Ulasan Buku My Olive Tree: Menguak Makna Pohon Zaitun bagi Rakyat Palestina
-
Review Film Death Whisperer 3: Hadir dengan Jumpscare Tanpa Ampun!
Terkini
-
Generasi Z dan Karier Tanpa Tali: Kenapa Job-Hopping Jadi Strategi?
-
Bikin Baper! Momen Romantis El Rumi Lamar Syifa Hadju di Pegunungan Alpen
-
Punya Pengaruh Buruk, Ini 5 Cara Meminimalisir Screen Time pada Balita
-
Anne Hathaway dan Adam Driver Disatukan dalam Proyek Film Alone at Dawn
-
Di Bawah Bayang-Bayang Sanksi FIFA, Skuat Terbaru Malaysia Kini Kembali ke 'Setelan Pabrik'