Mprop Picoez al-Jingini menulis buku 100 Hari Melihat Diri (Obrolan Bersama Tanaman), yang pada Mei 2020 diterbitkan oleh Diva Press dengan tebal 239 halaman.
Picoez al-Jingini bernama asli Agus Affianto lahir di Semarang, 42 tahun yang silam. Dosen di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada ini tinggal di Sleman dan menggeluti tanaman. Lelaki yang sering disapa 'Mprop' ini bisa ditemui di nDalem Kapitikan, Yogyakarta. Dengan jejaknya yang demikian, maka ia terinspirasi untuk menulis buku ini, buku rohani yang berharga untuk direnungkan, tersaji dengan gaya cerita dan kelucuan yang ringan yang tentunya enak dibaca.
Nyaris semua lembar buku 100 Hari Melihat Diri (Obrolan Bersama Tanaman) terdapat kata jingan. Akhirnya, ditemukan bahwa jingan hanyalah sebuah kata tanpa makna, baik-buruknya tergantung pada manusia yang membawanya. Dalam Kata Pengantar, penulis menyinggung sekelumit perihal jingan. Ia mengungkapkan bahwa pertama, jingan bisa bermakna kesadaran manusia atas kebodohan dirinya. Kedua, jingan adalah sapaan pada seseorang yang menunjukkan keakraban hubungan. Ketiga, jingan bisa merupakan tanda penolakan atas takdir-Nya. Keempat, jingan bisa berarti umpatan pada seseorang yang menunjukkan ketidaksukaan.
Buku 100 Hari Melihat Diri (Obrolan Bersama Tanaman) ini berisi cerita refleksi yang dituturkan melalui khutbah tumbuh-tumbuhan yang berkenaan dengan masalah-masalah hidup, seperti kecewa, marah, ambisi, benci, bingung, gamang, dendam, risau, dan sebagainya. Seharusnya ini membuat kita malu, sebab di dalam buku ini kita dinasihati oleh tumbuh-tumbuhan.
Contoh pada hari ke-1 di dalam buku ini halaman 19. Judulnya Buruk Muka Cermin Dilempar.
Sore yang penuh gerutu, pasti takkan syahdu. Tiba-tiba terdengar suara yang mengagetkan, ternyata berasal dari sebatang pohon anggur yang berada tepat di sebelah kanan Mprop.
"Kamu ini menilai manusianya atau perbuatannya kok misuh-misuh begitu?" kata pohon anggur.
"Ya, keduanya, lah. Mana bisa manusia dipisahkan dengan perbuatannya?" tanya Mprop.
"Ya, bisa saja. Caranya, lihat di mana letak salah dalam perbuatannya."
"Ada orang berbuat baik, tapi ditunjuk-tunjukkan ke media sosial. Biar apa? Mau pamer, biar tampak hebat atau reputasinya naik? Itu salahnya!" jawab Mprop.
"Lho, apa masalah buatmu?" tanyanya lagi.
"Aku tidak suka. Berbuat baik ya berbuat baik saja. Tidak usah pamer-pamer!"
"Berarti masalahnya ada di dalam dirimu sendiri. Cobalah bertanya, mengapa kamu tidak suka dengan kejadian itu? Kenapa Allah menunjukkan kejadian yang menimbulkan ketidaksukaanmu?" tanya pohon anggur.
Lantas begitulah seterusnya. Pohon-pohon dan tanaman-tanaman itu terus menyindir kita, mengkhutbahi kita agar terangkis ke jalan yang benar dan lurus.
Buku 100 Hari Melihat Diri (Obrolan Bersama Tanaman) karya Mprop Picoez al-Jingini alias Agus Affianto ini sangat direkomendasikan untuk menjadi bacaan di waktu luang.
Baca Juga
-
Menkeu Purbaya Ancam Tarik Anggaran Program Makan Gratis jika Penerapannya Tidak Efektif
-
Ferry Irwandi Ungkap Jumlah Orang Hilang pada Tragedi 25 Agustus yang hingga Kini Belum Ditemukan
-
Nadya Almira Dituding Tak Tanggung Jawab Usai Tabrak Orang 13 Tahun yang Lalu
-
Vivo V60 Resmi Rilis, Andalkan Kamera Telefoto ZEISS dan Snapdragon 7 Gen 4
-
Review Buku Indonesia Merdeka, Akhir Agustus 2025 Benarkah Sudah Merdeka?
Artikel Terkait
Ulasan
-
Es Goyang 'Iki Panggung Sandiwara', Jajanan Jadul Naik Kelas di Pasar Kangen Jogja
-
Review Film Perempuan Pembawa Sial: Kisah Cinta Tragis yang Menyisakan Duka
-
Novel Kenangan Kematian (Sparkling Cyanide), Misteri Dua Pembunuhan Beracun
-
Review Film A Big Bold Beautiful Journey: Kisah Cinta yang Melintasi Waktu!
-
Ulasan Buku Kepada yang Patah: Pulih terhadap Luka yang Ditinggalkan
Terkini
-
Pandji Pragiwaksono Sebut Pembunuh Charlie Kirk Ada di Indonesia, Kok Bisa?
-
The Power of Selebrasi: Menghidupkan Gelora Energi di Lapangan Futsal
-
Pidato Tegas Prabowo di PBB: Desak Dunia Akui Palestina, Siap Kirim Pasukan Perdamaian
-
Sumitronomics: Strategi Menkeu Purbaya untuk Genjot Pertumbuhan Ekonomi
-
PSIM Yogyakarta, Kejutan Awal Musim dan Pertanda Bakal Munculnya Kuda Hitam Kompetisi?