Netflix kembali merilis serial yang mampu menarik perhatian banyak orang. Kali ini berasal dari Turki dengan judul Midnight at the Pera Palace yang mulai tayang sejak 3 Maret lalu. Total episodenya adalah delapan dengan masing-masing durasi mencapai 40-50 menit.
Serial tersebut diadaptasi dari novel Midnight at the Palace: The Birth of Modern Istanbul karya Charles King yang dirilis pada tahun 2014. Dengan genre period drama, kamu akan dimanjakan oleh sejarah Turki. Namun, sebelum menonton, bisa terlebih dulu membaca sinopsisnya di bawah ini.
Sinopsis Midnight at the Pera Palace
Esra (Hazal Kaya) merupakan seorang jurnalis wanita yang tinggal sendirian di kota Istanbul, Turki. Suatu hari, ia diperintahkan oleh atasannya untuk membuat artikel terkait perayaan ulang tahun hotel legendaris, Pera Palace yang ke-130.
Ia kemudian mengunjungi Pera Palace dan bertemu dengan sang manajer, Ahmet (Tansu Biçer). Esra diajak berkeliling sembari dijelaskan beberapa momen yang pernah terjadi pada hotel tersebut di masa lalu.
Dikarenakan hujan deras, Esra harus menginap semalam disana dan memilih kamar yang pernah ditempati oleh Agatha Christie, seorang penulis novel mister terkenal di awal 1900-an. Ahmet saat itu izin pamit padanya karena ingin cuti selama tiga minggu.
Di dalam kamar, Esra menemukan kunci yang kemudian membawanya ke Pera Palace di tahun 1919. Ia yang sempat bingung harus berurusan dengan Halit (Selahattin Paal), seorang pria Turki yang menjadi informan bagi pasukan Britania Raya.
Menurut sejarah, pasukan Britania Raya akan dikalahkan oleh Mustafa Kemal Atatürk (Hakan Dinçkol). Esra kemudian memberitahukan hal tersebut, sehingga mereka merencanakan pembunuhan terhadap Atatürk. Dimana bisa merubah cerita dan kenyataan yang ada.
Halit membuntuti Esra hingga ke kamarnya, namun seorang wanita yang mirip dengannya bernama Peride tewas. Esra dan Ahmet beranggapan bahwa pria itu salah sasaran. Mereka kemudian mencari tahu kebenaran serta alasannya melakukan pembunuhan.
Rencana keduanya sempat terhalang usai Esra yang menyamar menjadi Peride bertemu Reat (Engin Hepileri), seorang letnan yang dekat dengan keluarga Peride dan menyuruhnya pulang ke rumah. Peride adalah anak dari orang penting di Turki saat itu.
Ia memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Atatürk serta mengetahui banyak rahasia tentang Pera Palace. Sementara itu, Ahmet membawa mayat Peride asli ke masa lalu dengan cara yang sama seperti saat Esra datang ke tahun 1919.
Di rumah itu, Esra bertemu dengan seluruh keluarga Peride, termasuk anaknya. Ia kemudian menemukan buku catatan harian milik Peride yang bisa dijadikan bukti dan membawanya pada Ahmet. Namun, ia sendiri berencana memata-matai Halit.
Lantas, bagaimana nasib Esra dan Ahmet selanjutnya? Apakah benar Halit yang membunuh Peride? Apa yang akan terjadi pada Atatürk dan pasukan Britania Raya?
Semua rasa penasaran ini bisa kamu temukan dengan menonton serial Midnight at The Pera Palace di Netflix. Jangan lupa ajak kerabat dekat serta siapkan camilan agar semakin seru.
Sumber: netflix, imdb, wikipedia
Baca Juga
-
Rasa Rindu di Balik Sepiring Indomie Goreng yang Sederhana
-
Tolak Bahasa Melayu, Warga Malaysia Ini Larang Indonesia Menonton Upin-Ipin
-
5 Alasan Buruk yang Bikin Seseorang Memutuskan untuk Menikah, Bisa Berdampak Negatif
-
5 Pikiran Positif Ini Bisa Muncul saat Berhubungan dengan Pria yang Tepat, Wanita Perlu Tahu
-
5 Manfaat Talas bagi Kesehatan, Salah Satunya Meningkatkan Kekuatan Tulang
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Novel 0 KM (Nol Kilometer): Simbolis Pertemuan dan Perpisahan
-
Ulasan Buku Passive Income Strategy, Tips Investasi Biar Tetap Cuan
-
Review Film The Seed of the Sacred Fig: Tatkala Rumah Jadi Miniatur Negara
-
Ulasan The Chicken Sisters: Pertarungan Kuliner dan Harga Diri Keluarga
-
Ulasan Film Labinak: Mereka Ada di Sini, Ketika Horor Bertemu Kritik Sosial
Terkini
-
Pesona Song Hye Kyo dengan Gaya Elegan yang Nggak Ribet, Sontek 4 OOTD-nya!
-
4 Calming Serum Korea Penyelamat Kulit Iritasi Akibat Skin Barrier Rusak!
-
Persija Jakarta Sadari Potensi Bahaya dari Madura United, Siap Jaga Konsistensi?
-
Dikritik Jerome Polin, Hitungan Adies Kadir soal Tunjangan Rumah DPR Jadi Sorotan
-
Paradoks di Senayan: Gaji PNS Dilarang Naik, Tunjangan DPR Jalan Terus