Siapa yang belum tahu novel fenomenal ini? Saya anggap kalian merugi kalau belum membacanya. Novel karya Ahmad Fuadi ini memiliki ciri khas yang unik. Beliau mengulik kisah berlatar di pondok pesantren. Kisah juang 5 sahabat bersama-sama menggapai cita-cita dengan memegang prinsip dari tiga pepatah. Buku ini merupakan buku pertama dari trilogi Negeri 5 Menara.
Dikisahkan ada 5 sahabat yang dipertemukan dalam pondok pesantren. lima sahabat itu berasal dari latar belakang keluarga dan tempat yang berbeda. Mereka disatukan di bawah menara masjid. Sehingga mereka mendapatkan julukan Shohibul Menara, artinya orang-orang yang sering berkumpul di bawah menara. Di bawah menara itu pula, mereka merumuskan cita-cita mereka masing-masing.
Mereka termotivasi oleh tiga pepatah Arab yang masyhur di kalangan santri. Tiga pepatah tersebut telah mencuri perhatian di hati shohibul menara. Pepatah yang pertama berbunyi, man jadda wa jada, yang artinya 'barangsiapa yang bersungguh-sungguh, maka akan berhasil'. Hanya dengan mendengar artinya saja sudah membuat mereka berpikir atas masa depan yang dulu mereka cita-citakan. Mereka yakin bahwa setiap usaha yang dilakukan sungguh-sungguh, maka akan berhasil pada waktu yang tepat.
Pepatah yang kedua berbunyi, man shabara zhafira, yang artinya 'barangsiapa bersabar, maka ia akan beruntung'. Setelah berusaha dengan sungguh-sungguh, mereka digagalkan berkali-kali. Pepatah yang kedua ini dapat mendinginkan emosi mereka. Ketika kegagalan meruntuhkan semangat mereka. Kemudian adanya pepatah kedua ini dapat memantik semangat mereka kembali.
Pepatah yang ketiga berbunyi, man saara ala darbi wa shala, yang artinya 'barangsiapa yang berjalan di atas jalannya, maka akan sampai'. Para shohibul menara memiliki hobi dan bakat masing-masing. Setelah mengetahui pepatah yang ketiga ini, mereka tergerak untuk mendalami bidang mereka masing-masing.
Ketiga pepatah ini dapat kita terapkan dalam kehidupan kita. Di dunia ini, kita harus bersungguh-sungguh dalam berusaha untuk mencapai tujuan atau cita-cita kita. Di tengah usaha tersebut, pasti ada kegagalan yang kita alami. Tapi, kalau kita mau bersabar dan terus berusaha dengan sungguh-sungguh, maka kita akan sampai seperti pada pepatah ketiga, man saara ala darbi wa shala.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Negeri di Ujung Tanduk: Perjuangan Melawan Ketidakadilan
-
Novel Jejak Balak: Alam Rusak, Roh Leluhur pun Marah
-
Cinta Tak Terduga di Musim Natal dalam Novel 'If This Was a Movie'
-
Ulasan Novel Hamka, Sebuah Biografi Inspiratif Karya Haidar Musyafa
-
Ulasan Novel Buku-Buku Loak, Bernostalgia Melalui Sastra Lama
Ulasan
-
Ulasan Novel Negeri di Ujung Tanduk: Perjuangan Melawan Ketidakadilan
-
Cinta Tak Terduga di Musim Natal dalam Novel 'If This Was a Movie'
-
Ulasan Buku Legenda Danau Lipan, Perang Dua Negara Akibat Prasangka Buruk
-
Ulasan Buku Ekidna Belajar Mandiri: Berani Menghadapi Keraguan dan Hal Baru
-
Novel Jejak Balak: Alam Rusak, Roh Leluhur pun Marah
Terkini
-
Desakan Krisis Iklim: Pemanfaatan Energi Berkelanjutan dan Green Jobs
-
4 Alasan yang Bikin Drama China 'Fangs of Fortune' Harus Masuk Watchlist
-
NCT Dream 'Flying Kiss', Lagu Ungkapan Perasaan Cinta Seindah Bunga
-
Alasan Laga Indonesia vs Jepang Diundur, demi Kondisi Terbaik Kedua Tim
-
Akhirnya! Jisoo BLACKPINK Dikabarkan Bakal Comeback Solo Akhir Tahun Ini