Era sekarang, banyak orang berbelanja beraneka macam kebutuhan via online. Termasuk belanja buku melalui toko-toko buku online yang saat ini keberadaannya bak jamur di musim penghujan.
Ya, saat ini setiap orang memang bisa membuka dan mempunyai toko online. Hal ini sangat bisa dimaklumi karena memiliki toko buku online itu banyak untungnya. Cara bertransaksi dengan para pembeli juga mudah, tinggal mendeskripsikan barang-barang yang kita jual dilengkapi foto-foto dengan kualitas bagus. Tak lupa kita mencantumkan harga, serta memberikan pilihan jasa pengiriman yang paling ekonomis. Bahkan tak sedikit juga yang menyediakan layanan gratis ongkos kirim (ongkir) untuk momen-momen tertentu.
Lewat tulisan kali ini, saya ingin menceritakan pengalaman saya saat berbelanja buku di toko buku online. Pengalaman yang sebenarnya mengenaskan, bikin kesal, tapi bikin saya senyum-senyum juga saat mengingatnya. Jadi, belum lama ini saya membeli lima buah buku lawas (terbitan lama) di salah satu toko buku online yang berlokasi di kota Surabaya.
Singkat cerita setelah buku tersebut sampai, ternyata salah satu buku tersebut menguarkan bau ompol tikus. Jadi, ketika segel plastik buku tersebut dibuka, seperti ada bekas air yang lengket di bagian tepi buku. Setelah saya usap, memang agak lengket di tangan. Dan setelah saya cium ternyata baunya cukup menyengat. Saya menduga itu adalah ompol tikus karena saya cukup hafal dengan bau ompol tikus.
Untunglah keempat buku lainnya aman. Tidak ada bau-bau yang mencurigakan. Saya pun berusaha memaklumi dan mengikhlaskannya. Saya pikir, pihak toko buku tersebut tidak mengetahui kalau salah satu buku yang dikirim terkena ompol tikus, sebab kondisi bukunya masih tampak mulus dan bersegel, meskipun ada sebagian kertas yang tampak menguning karena buku terbitan lama.
Saya membaca buku tersebut tidak sampai tuntas, lalu memasukannya ke dalam tas kresek dan saya taruh di atas lemari. Saya terpaksa memisahkan buku tersebut, agar tak tercampur dengan koleksi buku-buku saya yang lainnya. Takut buku-buku yang lain ikut terpapar bau ompol tikus, hehehe.
Semoga tulisan ini bisa menjadi semacam ‘perhatian’ bagi para pengelola toko-toko buku online. Agar ke depan berusaha meneliti secara teliti terlebih dahulu buku-buku yang akan dikirimkan ke para pembeli. Harapannya, agar kejadian yang menimpa saya tidak terulang kembali.
***
Baca Juga
-
Rahasia Kebahagiaan dalam Buku 'Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan'
-
Cara Menghadapi Ujian Hidup dalam Buku Jangan Jadi Manusia, Kucing Aja!
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Ulasan Buku Jangan Mau Jadi Orang Rata-rata, Gunakan Masa Muda dengan Baik
-
Panduan Mengajar untuk Para Guru dalam Buku Kompetensi Guru
Artikel Terkait
-
Belajar Percaya Diri Melalui Buku The Power of Confidence Karya Palupi
-
Hakikat Kebebasan, Novelet Kenang-kenangan Mengejutkan Si Beruang Kutub
-
Ulasan Buku Struktur Cinta Yang Pudar, Melawan Kenangan yang Perih
-
Ulasan Buku Bucket List: Khayal-Khayal Dahulu, Keliling Dunia Kemudian
-
Namamu Sudah Terdaftar? Cek DPT Online Pilkada 2024 Sekarang!
Ulasan
-
Tetap Kuat Menjalani Hidup Bersama Buku Menangis Boleh tapi Jangan Menyerah
-
Ulasan Novel 'Tari Bumi', Kehidupan Perempuan Bali di Tengah Tekanan Kasta
-
Belajar Percaya Diri Melalui Buku The Power of Confidence Karya Palupi
-
Hakikat Kebebasan, Novelet Kenang-kenangan Mengejutkan Si Beruang Kutub
-
Ulasan Buku Struktur Cinta Yang Pudar, Melawan Kenangan yang Perih
Terkini
-
Laris Banget! Lagu 'Tak Segampang Itu' Tembus 500 Juta Streams di Spotify
-
Motor M1 Masih Bermasalah, Yamaha Minta Maaf ke Alex Rins
-
Berjaya sebagai Pembalap, Berapa Total Kekayaan Marc Marquez?
-
Sinopsis Film I Want To Talk, Film Terbaru Abhishek Bachchan dan Ahilya Bamroo
-
Jelang Piala AFF 2024, Erick Thohir Bicara soal Peluang Maarten Paes Tampil Berama Timnas Indonesia