Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Sam Edy Yuswanto
BUku "CInta itu Indah" (Dokumentasi pribadi/Sam Edy)

Beruntunglah orang yang memiliki teman atau sahabat sejati. Sahabat sejati adalah sosok yang sangat berarti bagi kehidupan kita. Bersamanya, kita bisa melewati hari-hari dengan lebih mudah dengan indah. Setiap persoalan hidup terasa lebih lapang karena ada teman tempat mencurahkan dan juga mencari jalan keluar bersama-sama.

Mungkin ada sebagian orang yang merasa tak membutuhkan teman atau sahabat sejati. Dengan alasan karena pernah mengalami kekecewaan misalnya dikhianati. Kalau menurut saya, sih, setiap orang membutuhkan kehadiran teman sejati.

Lain soal ketika ada orang yang semula baik kemudian menjadi tidak baik pada kita, berarti itu pertanda dia bukan teman sejati bagi kita. 

Percayalah, akan kita temukan teman-teman yang baik di luar sana, asalkan kita mau mencarinya. Saya yakin sekali, ketika kita berusaha menjadi pribadi baik, maka kita pun akan dipertemukan dengan orang-orang baik.

Termasuk ketika kita selalu berusaha menjadi teman yang baik, saya yakin kita pun akan mendapatkan teman yang baik pula. Satu lagi, ketika kita memiliki sahabat sejati, usahakan untuk menjaganya. Jaga hubungan baik dengan mereka. Jangan sakiti hatinya.

Rizem Aizid dalam bukuCinta itu Indah” menjelaskan bahwa dalam interaksi sosial, Imam al-Ghazali menasihatkan kepada kita agar memelihara teman sejati. Menurutnya, hal yang paling menenteramkan hati di dunia ini adalah teman sejati.

Tidak ada sesuatu pun selain teman sejati yang bisa membuat hati tenteram. Maka dari itu, Imam al-Ghazali berpesan agar kita menjadi teman sejati yang selalu ada untuk seseorang, baik dalam suka maupun duka.

Tahukah Anda apa sesungguhnya teman sejati itu? Satu ciri utama dari teman sejati ialah selalu ada dalam suka maupun duka. Apabila teman Anda hanya ada di saat Anda suka, dan menghilang di kala Anda berduka, maka ia bukanlah teman sejati. Teman seperti itu tidak patut dipertahakan. Begitu pula sebaliknya, Anda juga harus menjadi teman sejati baginya (halaman 197).

Biasanya teman atau sahabat sejati memang jumlahnya tidak banyak. Dalam kehidupan kita, mungkin kita memiliki banyak teman, tapi yang benar-benar "sejati" saya yakin bisa dihitung dengan jari. Intinya, bertemanlah dengan siapa saja, tapi khusus mencari teman sejati, tentu kita harus selektif, karena tidak semua orang bisa menjaga rahasia hidup kita. 

Semoga ulasan singkat ini bermanfaat. Selamat mencari teman sejati: teman yang bisa mendekatkan kita kepada ketaatan pada-Nya dan teman yang bisa diajak berbagi saat suka maupun duka.

Sam Edy Yuswanto