Beruntunglah orang yang memiliki teman atau sahabat sejati. Sahabat sejati adalah sosok yang sangat berarti bagi kehidupan kita. Bersamanya, kita bisa melewati hari-hari dengan lebih mudah dengan indah. Setiap persoalan hidup terasa lebih lapang karena ada teman tempat mencurahkan dan juga mencari jalan keluar bersama-sama.
Mungkin ada sebagian orang yang merasa tak membutuhkan teman atau sahabat sejati. Dengan alasan karena pernah mengalami kekecewaan misalnya dikhianati. Kalau menurut saya, sih, setiap orang membutuhkan kehadiran teman sejati.
Lain soal ketika ada orang yang semula baik kemudian menjadi tidak baik pada kita, berarti itu pertanda dia bukan teman sejati bagi kita.
Percayalah, akan kita temukan teman-teman yang baik di luar sana, asalkan kita mau mencarinya. Saya yakin sekali, ketika kita berusaha menjadi pribadi baik, maka kita pun akan dipertemukan dengan orang-orang baik.
Termasuk ketika kita selalu berusaha menjadi teman yang baik, saya yakin kita pun akan mendapatkan teman yang baik pula. Satu lagi, ketika kita memiliki sahabat sejati, usahakan untuk menjaganya. Jaga hubungan baik dengan mereka. Jangan sakiti hatinya.
Rizem Aizid dalam buku “Cinta itu Indah” menjelaskan bahwa dalam interaksi sosial, Imam al-Ghazali menasihatkan kepada kita agar memelihara teman sejati. Menurutnya, hal yang paling menenteramkan hati di dunia ini adalah teman sejati.
Tidak ada sesuatu pun selain teman sejati yang bisa membuat hati tenteram. Maka dari itu, Imam al-Ghazali berpesan agar kita menjadi teman sejati yang selalu ada untuk seseorang, baik dalam suka maupun duka.
Tahukah Anda apa sesungguhnya teman sejati itu? Satu ciri utama dari teman sejati ialah selalu ada dalam suka maupun duka. Apabila teman Anda hanya ada di saat Anda suka, dan menghilang di kala Anda berduka, maka ia bukanlah teman sejati. Teman seperti itu tidak patut dipertahakan. Begitu pula sebaliknya, Anda juga harus menjadi teman sejati baginya (halaman 197).
Biasanya teman atau sahabat sejati memang jumlahnya tidak banyak. Dalam kehidupan kita, mungkin kita memiliki banyak teman, tapi yang benar-benar "sejati" saya yakin bisa dihitung dengan jari. Intinya, bertemanlah dengan siapa saja, tapi khusus mencari teman sejati, tentu kita harus selektif, karena tidak semua orang bisa menjaga rahasia hidup kita.
Semoga ulasan singkat ini bermanfaat. Selamat mencari teman sejati: teman yang bisa mendekatkan kita kepada ketaatan pada-Nya dan teman yang bisa diajak berbagi saat suka maupun duka.
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
-
Kemendikbud Perbolehkan Buku Gerakan Literasi Nasional Diperbanyak, Gratis Tapi Tidak Boleh Diperjualbelikan
-
8 Alasan Kenapa Hubungan Pertemanan Bisa Berakhir, Salah Satunya Kurang Komunikasi
-
Pentingnya Budaya Membaca dalam Buku Surat yang Berbicara tentang Masa Lalu
-
3 Cara agar Terhindar dari Membicarakan Keburukan Orang Lain
-
Kebijakan Publik: Pentingnya Mempelajari Ilmu Tentang Pelayanan Publik
Ulasan
-
Ulasan Novel Oregades: Pilihan Pembunuh Bayaran, Bertarung atau Mati
-
Dari Utas viral, Film Dia Bukan Ibu Buktikan Horor Nggak Lagi Murahan
-
Review The Long Walk: Film Distopia yang Brutal, Suram, dan Emosional
-
Menyikapi Gambaran Orientasi Seksualitas di Ruang Religius dalam Film Wahyu
-
Review Film Janji Senja: Perjuangan Gadis Desa Jadi Prajurit TNI!
Terkini
-
AXIS Nation Cup 2025 Tak Hanya Pertandingan, Tapi Juga Karnaval Suporter!
-
AXIS Bawa Energi Baru di ANC 2025, Evan Movic Sulut Api Suporter Bekasi!
-
Dari Sertifikasi K3 Jadi Mobil Mewah: Daftar Aset Haram Eks Wamenaker Noel yang Disita KPK
-
Beda dengan Malaysia, Diam-Diam Filipina Punya Pemain yang Debut Bersama Barcelona
-
Teka-Teki Ivar Jenner, Betul Cedera atau Memang Sengaja untuk Disingkirkan?