Menjadi seorang pemimpin bukan perkara mudah. Dia harus memiliki sikap yang adil dan bijaksana agar bisa melindungi rakyatnya. Dia juga harus mau mendengar suara rakyat dan berusaha mencari jalan keluar terbaik. Bukan jalan keluar yang berdasarkan perwakilan segelintir orang saja yang tidak memihak kebutuhan rakyat secara umum.
Sayangnya, sosok pemimpin yang adil dan bijaksana sepertinya agak sulit didapatkan. Seperti kita saksikan selama ini, pemimpin kerap membuat keputusan atau kebijakan yang memberatkan rakyatnya.
Parahnya lagi ketika seorang pemimpin dan para petinggi hidup bergelimang kemewahan, sementara masih begitu banyak rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Bicara tentang sosok pemimpin yang adil dan bijaksana, ada kisah-kisah menarik yang bisa kita petik hikmahnya dalam buku “Perjuangan dan Pengabdian Presiden Termiskin” karya Zaenuddin HM.
Salah satu presiden yang penting dan layak dibaca kisah hidupnya dalam buku tersebut adalah Hugo Chaves, Presiden Venezuela. Dia adalah sosok pemimpin yang berani, anti-kapitalis, dan berjuang membela kepentingan rakyat miskin.
Saat telah resmi menjadi presiden, Chavez mengambil langkah cepat memenuhi janji-janjinya. Dia melakukan serangkaian pembangunan yang berorientasi kerakyatan; pro kepada kepentingan rakyat banyak yang mayoritas adalah kaum miskin. Dia berhasil mengurangi angka kemiskinan hingga 50% dan kemiskinan ekstrem hingga 70% (halaman 69).
Dia juga sungguh-sungguh menjalankan reformasi agraria dengan membagikan tanah kepada rakyat. Program paling populis dan pro rakyat tentu saja adalah pembangunan rumah bagi mereka. Seperti diketahui, ribuan warga Venezuela rata-rata berpenghasilan rendah. Bagaimana caranya agar mereka bisa membeli rumah, tentu dengan harga terjangkau. Maka, sejak tahun 2011, Pemerintahan Chavez membuat program yang disebut “Misi Program Perumahan Venezuela” agar rakyat dapat memiliki tempat tinggal yang layak dan bermartabat (halaman 70-71).
Presiden selanjutnya yang diungkap dalam buku ini adalah Mahmoud Ahmadinejad. Dia adalah Presiden Iran. Dia bukan seorang ulama, juga bukan seorang politikus sejati. Tapi, dia berhasil memimpin negara besar Iran dan berani menentang superior Amerika Serikat.
Dia adalah sosok presiden yang amat sederhana dalam hidup dan perilakunya, menyadarkan kita semua—di mana pun adanya—bahwa presiden hanyalah pelayan rakyat. Kesederhanaannya itu membuat kagum dunia sekaligus jadi formula ampuh bagi para pemimpin agar disukai dan dicintai rakyatnya (halaman 95).
Buku ini penting dibaca oleh semua kalangan. Karena banyak pelajaran berharga yang bisa kita petik darinya. Selamat membaca.
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
-
Puan Maharani Penentu Peta Koalisi Parpol 2024 meski Hasil Survei Tidak Teratas
-
Survey SMRC : Dukungan Capres Ridwan Kamil Melesat Kalahkan Sandiaga Uno
-
Simulasi Anies Baswedan-AHY Jika Dipasangkan di Pilpres 2024, Begini Hasilnya
-
Perintah untuk Tindak Tegas Mafia Tanah, Jokowi: Kalau Masih Ada, Silahkan Gebuk!
-
Pengamat Politik: Pertemuan Puan Maharani-Surya Paloh untuk Melihat Peluang Berkoalisi
Ulasan
-
Review Film The Thursday Murder Club: Aksi Detektif Lansia Mengupas Kasus
-
Review Film Maryam: Teror dan Cinta Gaib yang Mengikat Jiwa!
-
Ulasan Novel Mayday, Mayday: Berani untuk Berdiri Setelah Apa yang Terjadi
-
Review Film Red Sonja: Petualangan Savage yang Liar!
-
Review Film DollHouse: Ketika Boneka Jadi Simbol Trauma yang Kelam
Terkini
-
Rangkap Jabatan, Angga Raka Prabowo Dibela Akademisi
-
Debat Panas di X Soal Personal Branding, Sebenarnya Kita Perlu Gak Sih?
-
Rombak Anggaran ala Purbaya: Gebrakan atau Judi Ekonomi?
-
Djamari Chaniago Siap Beri Masukan Reformasi Polri Bersama Ahmad Dofiri
-
Tren Konten Soal Matematika di Medsos, Gen Z Gagal Paham Operasi Hitung?