Timnas Maroko yang merupakan satu-satunya perwakilan Benua Afrika yang tersisa di ajang Piala Dunia Qatar 2022 berhasil mencatatkan capaian baru selama keikutsertaan mereka di gelaran Piala Dunia. Keberhasilan Achraf Hakimi dan kawan-kawan dalam menggulingkan Spanyol di babak 16 besar perhelatan, menjadi sebuah sejarah pencapaian bagi negara yang letak geografisnya berada di bagian utara benua Afrika tersebut. Iya, kemenangan atas Spanyol yang menandai melajunya mereka ke fase 8 besar gelaran, membuat Maroko untuk kali pertama mampu menembus babak perempat-final, dan menjadi prestasi terbaik hingga sejauh ini.
Disadur dari laman fifa.com, Maroko tercatat sudah enam kali turut serta dalam perhelatan Piala Dunia. Negara yang berbatasan dengan Laut Mediterania ini melakukan debut keikutsertaan mereka pada tahun 1970, di Piala Dunia Meksiko. Namun sayangnya, perjalanan mereka hanya mentok di babak penyisihan grup dan harus pulang awal karena kalah bersaing dengan lawan-lawannya.
Piala Dunia 1986 yang juga digelar di Meksiko, menjadi penanda kembalinya Maroko setelah harus absen dalam tiga edisi Piala Dunia. Berbeda dengan pencapaiannya saat debut di tahun 1970, Maroko berhasil menapaki babak 16 besar gelaran setelah pada fase penyisihan grup berhasil menahan imbang Polandia dan Inggris, serta menekuk perlawanan Portugal di laga terakhir. Sejauh ini, mencapai babak 16 besar merupakan catatan terbaik bagi Maroko sebelum pada akhirnya dipecahkan pada edisi kali ini.
BACA JUGA: Agus Muslim, Pelaku Bom Bunuh Diri Polsek Astanaanyar Terafiliasi Kelompok JAD
Pasca Piala Dunia Meksiko tahun 1986, Maroko tercatat bermain di gelaran sepak bola empat tahunan tersebut pada edisi 1994 di Amerika Serikat, 1998 di Prancis, dan 2018 di Rusia. Namun, dalam ketiga gelaran tersebut, Maroko sama sekali tak berkutik dari lawan-lawan yang dihadapinya, dan tak mampu lolos ke fase knock-out.
Peruntungan Maroko kembali merapat ketika mereka ikut serta di Piala Dunia Qatar 2022. Tergabung di grup F bersama dengan Kroasia, Belgia dan Kanada, Maroko berhasil melewati fase grup, dan menapaki babak 16 besar sekaligus menyamai prestasi mereka 36 tahun silam. Catatan sejarah manis untuk Maroko kembali berlanjut ketika di babak 16 besar mereka berhasil mengandaskan kampiun edisi 2010, Spanyol untuk memastikan langkah ke babak 8 besar untuk pertama kali, sekaligus memperbarui catatan pencapaian mereka menjadi lebih baik setelah 36 tahun berjalan.
Kira-kira, Achraf Hakimi dan kawan-kawan bisa melaju sejauh mana, ya?
Video yang Mungkin Anda Suka.
Tag
Baca Juga
-
Kini Bersaing di Level Benua, tapi Bukan Perkara Mudah bagi STY untuk Bawa Pulang Piala AFF 2024
-
Bukan Hanya Negara ASEAN, Kandang Indonesia Kini Juga Patut Ditakuti Para Raksasa Asia
-
Coach Justin, Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Ikatan Telepati yang Terjalin di Antara Mereka
-
Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Kengototannya dalam Memilih Pemain yang Berujung Manis
-
Tak Perlu Didebat, Rizky Ridho Memang Layak utuk Bersaing di Level Kompetisi yang Lebih Tinggi!
Artikel Terkait
-
Calvin Verdonk: Saya Tidak Bisa Berjalan Secara Normal
-
Dikalahkan Timnas Indonesia, Ketua SAFF: Kami Tidak Puas
-
Kenang Jepang Libas Timnas Indonesia, Hajime Moriyasu Singgung Sosok Ini
-
Asnawi Optimis Indonesia Akan Jadi Negara ASEAN Pertama yang Lolos ke Piala Dunia
-
Usai Libas Arab, Calvin Verdonk Girang Peluang Lolos Piala Dunia Semakin Dekat
Ulasan
-
Review Film Heretic, Hugh Grant Jadi Penguji Keyakinan dan Agama
-
Inspiratif! Ulasan Buku Antologi Puisi 'Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu'
-
Review Film Totally Killer: Mencari Pembunuh Berantai Ke Masa Lalu
-
Review Film Aftermath, saat Terjadi Penyanderaan di Jembatan Boston
-
Review Film 'Satu Hari dengan Ibu' yang Sarat Makna, Kini Tersedia di Vidio
Terkini
-
3 Rekomendasi Two Way Cake Lokal dengan Banyak Pilihan Shade, Anti-Bingung!
-
4 Daily OOTD Simpel nan Modis ala Chae Soo-bin untuk Inspirasi Harianmu!
-
3 Peel Off Mask yang Mengandung Collagen, Bikin Wajah Glowing dan Awet Muda
-
4 Rekomendasi Lagu Romantis Jadul Milik Justin Bieber, Ada Tema Natal!
-
Gadget di Tangan, Keluarga di Angan: Paradoks Kemajuan Teknologi