Novel 'Turtles All The Way Down' adalah bacaan dari karya John Green yang pertama kali saya baca. Novel yang disukai banyak orang ini bercerita tentang Aza, seorang pengidap gangguan psikologis dan dihadapkan dengan situasi yang justru mengubah kehidupannya. Hilangnya ayah Davis—teman kecil Nadira—membuat gadis itu akhirnya bertemu kembali dengannya.
Ditambah desakan dari teman sekolahnya, Daisy, mereka menaiki kano ke tempat kediaman Davis. Awalnya Davis berusaha untuk tetap baik-baik saja sepeninggal ayahnya. Ia hanya menghawatirkan kondisi adiknya yang bernama Noah. Bahkan saat ia tahu ayahnya justru mewariskan seluruh harta kekayaannya kepada hewan peliharaan yakni seekor Tuatara.
Aza yang mengidap gangguan mulai mencari tahu kenapa ayah Davis hilang setelah terus didesak Daisy karena pihak polisi akan memberi upah bagi orang yang berhasil menemukan ayah Davis yang saat itu berstatus buronan polisi.
BACA JUGA: Kaesang Mendadak Minta Tolong di Twitter Saat Sibuk Siraman, Warganet Nangis: Balik ke Jalan yang Benar Mas
Sebab Davis tahu niat Aza dan Daisy, anak itu memberi mereka uang 100.000 dolar agar berhenti mencari tahu tentang ayahnya. Daisy yang selama ini sibuk bekerja akhirnya berhenti. Tetapi, Aza merasa berempati pada Noah yang sangat merindukan ayahnya. Dia berusaha mencari ayah Davis sampai suatu ketika mereka menemukan keanehan di ujung terowongan.
Secara keseluruhan saya suka dan cukup menikmati cerita ini. Saya bisa masuk ke dalam pikiran sosok Aza yang senantiasa cemas dan khawatir akan segala hal menyangkut hidupnya. Dia bahkan meminum obat pembersih tangan karena tsayat bakteri akan membunuhnya.
Saya suka dengan pemikiran Aza perihal jati dirinya sebagai manusia. saya merasa seolah melihat diriku sendiri yang terkadang mempertanyakan jati diriku sebagai manusia. Apakah saya benar-benar milikku sendiri atau ada sesuatu yang lain yang mengendalikannya.
BACA JUGA: Langkahi 2 Kakaknya, Ini Beda Prosesi Siraman yang Dilakukan Erina Gudono
Ada beberapa kutipan yang saya suka dari novel 'Turtles All The Way Down' ini. Kutipan itu seakan-akan membuat saya semakin sadar dan kembali bertanya-tanya perihal jati diri setiap orang yang ada di dunia ini. Sayangnya, tidak dijelaskan secara gamblang gangguan apa yang dialami Aza, dan saya tidak menemukan keterkaitan pasti antara hilangnya ayah Davis dengan gangguan psikologis yang dialami Aza. Dan entah saya yang berharap lebih, misteri hilangnya ayah Davis masih kurang kuat.
Nah itulah ulasan singkat tentang 'Turtles All The Way Down' karya John Green yang wajib kamu baca. Bagaimana menurut kalian dengan karyanya yang satu ini?
Video yang Mungkin Anda Suka.
Baca Juga
-
Tuai Hujatan Karena Menang MCI, Pantaskah Belinda Diperlakukan Demikian?
-
Ulasan Novel Mata dan Rahasia Pulau Gapi, Kental dengan Nilai Sejarah dan Pengabdian
-
Ulasan Novel Rooftop Buddies, Pengidap Kanker yang Nyaris Bunuh Diri
-
Berkaca pada Kasus Bunuh Diri di Pekalongan, Dampak Buruk Gadget bagi Anak
-
Ulasan Novel Mata di Tanah Melus, Petualangan Ekstrem di Negeri Timur
Artikel Terkait
Ulasan
-
Pantai Sawangan, Surga Tersembunyi di Nusa Dua Bali
-
Ulasan Novel Courtroom Drama: Antara Hati, Hukum, dan Masa Lalu yang Belum Usai
-
Pantai Sendang Biru: Seribu Spot Ikan di Gerbang Menuju Pulau Sempu
-
Ulasan Film Jalan Pulang: Horor Mencekam dengan Plot Twist Gila!
-
Memeluk Sisi Inner Child di Kehidupan Dewasa Bersama Lagu Kidult oleh SEVENTEEN
Terkini
-
F Girl oleh Baby DONT Cry: Ungkap Jati Diri Tanpa Peduli Omongan Orang Lain
-
ENHYPEN Pamerkan Aura Bad Boy Pemberani dalam MV Outside, Unjuk Sisi Baru?
-
Skutik Retro Rasa Mewah! Vespa Sprint 2025 Siap Menarik Perhatian Jalanan
-
Nahkodai Borneo FC, Fabio Lefundes Janji Persembahkan Prestasi Terbaik
-
BABYMONSTER Siap Comeback Lewat Single HOT SAUCE, Fans Soroti Absennya Rami