Perang antara Rusia dan Ukraina dipastikan akan memasuki babak baru pada awal tahun 2023 ini. Hal ini disebabkan beberapa negara barat seperti Inggris, Jerman dan Amerika Serikat setuju untuk menyumbangkan tank tempur utamanya (main battle tank) kepada pihak Ukraina. Dilansir dari situs reuters.com, Inggris dan beberapa negara sekutu setuju untuk memasok Ukraina dengan persenjataan kelas berat seperti tank dan kendaraan tempur lainnya.
Langkah yang diambil oleh Inggris yang menyetujui untuk menyumbangkan tank tempur andalannya yakni Challenger 2 dinilai cukup mengejutkan. Pasalnya, beberapa negara barat masih enggan menurunkan beberapa alutsista yang lebih modern yang akan digunakan oleh pihak Ukraina guna melawan Rusia.
Langkah yang diambil Inggris tersebut pada akhirnya juga membuat banyak negara lain turut menurunkan tank tempur utamanya ke medan Ukraina seperti Jerman dengan Leopard 2 dan Amerika Serikat dengan M1 Abrams. Hal tersebut tentunya menimbulkan pertanyaan di beberapa kalangan, seperti apakah kemampuan tank Challenger 2 yang merupakan Main Battle Tank andalan Inggris tersebut ? mari kita simak ulasannya berikut ini.
1. Didesain Sejak Akhir Dekade 1980-an
Tank Challenger 2 merupakan tank tempur utama Inggris yang mulai didesain pada akhir dekade 1980-an dan mulai memasuki layanan resmi di dinas militer Inggris pada pertengahan dekade 1990-an. Dilansir dari situs military-today.com, tank ini didesain guna menggantikan pendahulunya, yakni Challenger 1 yang telah memasuki layanan sejak awal dekade 1980-an.
BACA JUGA: Legislator Dedi Mulyadi Temui Dua Warga Garut Korban Hoaks Penculikan Anak di Muratara
Tank Challenger 2 sejatinya merupakan tank yang didasarkan dari Challenger 1, namun memiliki beragam peningkatan yang disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Inggris sendiri mengoperasikan sekitar 380 unit tank Challenger 2 yang terbagi atas beberapa varian.
2. Salah Satu Tank Modern Tercanggih di Dunia
Reputasi tank Challenger 2 sebagai salah satu tank barat tercanggih di dunia saat ini memang bukanlah sekedar omong kosong. Dilansir dari wikipedia.com, tank ini pertama kali diterjunkan di medan Konflik Bosnia pada dekade 1990-an. Tank ini sukses menjadi momok tank lawan saat itu yang diperkuat alutsista buatan blok timur. Tank ini juga tercatat pernah digunakan di timur tengah hingga konflik di Iraq.
BACA JUGA: Pengiriman Tank Barat ke Ukraina dan Permasalahan Baru yang Ditimbulkan
Tank ini dioperasikan oleh 4 awak yang terdiri dari komandan, penembak, loader dan pengemudi. Tank ini memiliki persenjataan utama meriam smoothbore kaliber 120 mm standar NATO. Untuk persenjataan sekundernya tank ini diperkuat oleh 2 unit senapan mesin 7.62 mm.
Tank yang ditenagai oleh mesin diesel ini mampu bergerak dengan kecepatan maksimal hingga 60 km/jam dan memiliki daya jelajah sekitar 500 km. Tank ini memiliki sistem komputerisasi yang cukup canggih dikelasnya. Bahkan, guna mendukung perkembangan pertempuran modern, tank ini juga dilengkapi dengan sistem data link sehingga dapat berbagi data pertempuran antar tank sekutu.
3. Disumbangkan Sebanyak 14 Unit ke Ukraina
Disetujuinya sumbangan sekitar 14 unit tank Challenger 2 ke Ukraina membuat negara tersebut menjadi operator kedua tank Challenger 2 di luar Inggris. Sebelumnya ada Oman yang menjadi operator pertama tank Challenger 2 di luar Inggris dengan sekiar 30 unit yang dioperasikan. Dilansir dari situs airspace-review.com, beberapa awak dan mekanik tank Ukraina telah tiba di Inggris beberapa hari yang lalu guna mengikuti pelatihan untuk mengoperasikan tank Challenger 2 tersebut.
Di sisi lain, diturunkannya tank Challenger 2 di medan Ukraina tentunya akan kian memanaskan tensi antara Inggris dan Rusia yang dalam beberapa tahun ini memang sedang tidak akur karena beberapa faktor. Tentunya duel antara tank-tank Rusia seperti T-80, T-90 melawan tank Challenger 2 dan beberapa tank blok barat lainnya tentunya akan menjadi pembuktian mengenai tank terbaik diantara kedua pihak.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
PSSI Rilis 27 Nama Pemain Timnas untuk AFF Cup 2024, Ada Alumni PD U-17
-
Kurang Menit Bermain, Apakah Sandy Walsh Ikuti Nasib Shayne Pattynama?
-
Shin Tae-yong Panggil Trio Belanda ke AFF Cup 2024, Akankah Klub Pemain Berikan Izin?
-
Bambang Pamungkas Sebut Mimpi Indonesia ke Piala Dunia Masih Ada, Kenapa?
-
AFF Cup 2024 Resmi Gunakan Teknologi VAR, Kabar Buruk Bagi Timnas Vietnam?
Artikel Terkait
-
Unjuk Kekuatan, Putin Klaim Rusia Punya Senjata Tak Tertandingi oleh Negara Manapun
-
Netanyahu Hadapi Tuduhan Kejahatan Perang, Bersumpah Bela Israel "Dengan Segala Cara"
-
Putin Tunjukkan Kekuatan Militer Rusia, Uji Rudal Baru dan Ancaman Balas Dendam
-
Tangan Vladimir Putin Tampak Membeku saat Pidato, Beragam Spekulasi Mengenai Kondisi Kesehatannya Jadi Perbincangan
-
Peringatan Keras dari Dubes Ukrana Valeriy Zaluzhny: Perang Dunia Ketiga Telah Dimulai!
Ulasan
-
Review Film Officer Black Belt, Kisah Kim Woo Bin dalam Menangkap Penjahat
-
Review Film We Live in Time, Kisah Romansa yang Dibintangi Andrew Garfield
-
Menguak Misteri Pembunuhan Sebuah Keluarga dalam Novel 'Pasien'
-
Ulasan Buku 'Di Tanah Lada': Pemenang II Sayembara Menulis Novel DKJ 2014
-
Belajar Berani Untuk Tidak Disukai Melalui Buku The Courage to be Dislike
Terkini
-
PSSI Rilis 27 Nama Pemain Timnas untuk AFF Cup 2024, Ada Alumni PD U-17
-
Thom Haye Ungkap Cerita Lucu di Balik Gol Pertama Marselino Lawan Arab
-
Kini Bersaing di Level Benua, tapi Bukan Perkara Mudah bagi STY untuk Bawa Pulang Piala AFF 2024
-
Memasuki Arc Akihabara, Anime Demon Lord 2099 Merilis PV Terbaru
-
Kurang Berbakat di MotoGP, Aleix Espargaro Membayarnya dengan Kerja Keras