Buku "Satu Digit" ini berisi kumpulan pidato pilihan dari Bapak Jusuf Kalla sepanjang tahun 2014 hingga 2014. Secara garis besar ada tiga tema yang menjadi pembahasan dalam pidato tersebut. Yaitu, ekonomi dan pembangunan, politik dan hukum, dan sosial kemasyarakatan.
Pada bab “Ekonomi dan Pembangunan”, salah satu pidato dari Bapak Jusuf Kalla yang layak disimak berjudul ‘Bunga Satu Digit’. Berikut ini saya kutip sedikit petikan pidatonya:
“Kemajuan suatu negara sering diukur dengan berbagai hal. Ada ukuran pertumbuhan, ada pendapatan perkapita, ada defisit, dan sebagainya. Tapi ukuran yang paling banyak dipakai dan yang paling riil ialah lapangan kerja. Selama lapangan kerja baik, tentu masyarakat mempunyai daya beli. Kekhawatiran kita apabila terjadi penurunan lapangan kerja. Lapangan kerja menurun bisa menimbulkan masalah di bidang industri, pertanian, dan sebagainya”.
BACA JUGA: Review '200 Poin Penting dari Syarah Shahih Muslim': Memahami Hukum Islam
Pidato Bapak Jusuf Kalla berikutnya yang layak kita simak berjudul “Kelemahan Kita Selalu Terlambat”. Berikut kutipan pidatonya:
“Tujuan kita dalam pemerintahan mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Masyarakat dalam pengertian ekonominya. Itu dapat selalu diukur dengan sangat sederhana, yaitu pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Di sisi lain, bagaimana mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan kerja. Itu sudah ada ukuran-ukuran yang ingin dicapai. Karena itulah, dalam perencanaan tertentu mempunyai kriteria-kriteria tertentu”.
BACA JUGA: Ulasan Buku '17 Anak Indonesia Berprestasi Dunia', Perjuangan Meraih Impian
Pada bab pidato dengan tema “Sosial Kemasyarakatan” kita juga bisa menyimak sederet pidato dari Bapak Jusuf Kalla. Misalnya pidato dengan judul “Gerakan Sertifikatkan Masjid”. Pidato ini pernah disampaikan oleh beliau pada acara pembukaan Lokakarya Nasional Pengelolaan Wakaf dan Aset Masjid di Gedung II Istana Wakil Presiden, 25 Mei 2015. Berikut sedikit petikan pidatonya:
“Sekarang masjid sudah bukan hanya tempat ibadah, tetapi kebutuhan. Mal tidak ada masjid, jangan harap bisa ramai. Kenapa? Kalau magrib mesti pulang ke rumah, tidak laku barangnya. Apalagi bulan puasa”.
“Saya ingin menyampaikan agar betul-betul pengurus daerah mempersiapkan ketertiban administrasi masjidnya. Yang sangat penting, bagaimana mengelola masjid dengan baik, dengan disiplin, yang sejuk. Bukan masjid yang mengaung-ngaung di waktu subuh, tetapi yang sejuk. Saya kira itulah harapan saya”.
Buku terbitan Buku Republika (2016) yang dieditori oleh Husain Abdullah ini bisa dijadikan sebagai bahan renungan atau introspeksi tentang banyak hal. Terutama yang menyangkut persoalan-persoalan yang biasa terjadi di tengah masyarakat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
-
Mengunjungi Balai Perpustakaan Mastrip, Spot Baca Favorit di Kota Santri
-
Review '200 Poin Penting dari Syarah Shahih Muslim': Memahami Hukum Islam
-
Ulasan Buku '17 Anak Indonesia Berprestasi Dunia', Perjuangan Meraih Impian
-
Ulasan Buku Kami Bukan Sarjana Kertas: Saat Mimpi Bertarung dengan Realita
-
Ulasan Kumpulan Puisi 'Menuju Pukul Dua Malam': Meraba Diri Ketika Sendiri
Ulasan
-
Ulasan Novel Spiral: Romansa Penuh Emosi Antara Dunia Hoki dan Balet
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
Perjalanan Menemukan Makna Hidup Sejati di Novel Pencari Harta Karun
-
Tradisi Perempuan Jepang di Tahun 1930-an di Novel The Makioka Sisters
-
Depot Mie Sahadja Malang: Hangatnya Cita Rasa dan Kenangan Rumah Nenek
Terkini
-
ifeye Pancarkan Persona yang Kuat dan Menjebak di Lagu Comeback Berjudul r u ok?
-
Sudah Berjalan Setengah Musim, Ini 6 Hal Menarik dari MotoGP 2025
-
Sinopsis My Daughter is a Zombie Siap Segera Tayang, Brutal Tapi Kocak!
-
Keren! Rizky Pratama Riyanto Sabet 5 Kali Juara Lomba Video di Karawang
-
Menari Bersama Keberagaman: Seni Pembelajaran Diferensiasi di Kelas Modern