Bagi para pembaca yang ingin menekuni profesi sebagai seorang penulis, buku berjudul ‘Cara Mudah Menulis Buku Best Seller’ karya Frans M. Royan ini bisa dijadikan sebagai panduan yang menarik.
Sebagian orang mungkin menganggap kegiatan menulis itu tidak mudah. Namun menurut saya, sebenarnya menulis itu tidak sulit-sulit amat bila kita mau berusaha menekuninya. Bahkan bagi yang sudah terbiasa menulis, akan menjadi sebuah kebiasaan yang rasanya sulit untuk ditinggalkan. Bagi yang sudah rutin menulis, rasanya menulis adalah termasuk aktivitas yang menggembirakan.
Dalam buku ini dijelaskan bahwa semua orang bisa menulis asal mau. Sejujurnya semua sebenarnya bisa menulis, hanya mau atau tidak untuk melakukannya. Kalau dipaksa bisa, maka paksalah diri Anda agar bisa melakukan.
Mungkin ada sebagian orang yang ingin menjadi penulis tapi dia merasa belum sanggup karena alasan-alasan tertentu. Misalnya karena terlalu sibuk. Padahal, sesibuk apa pun, bila memang ada niat untuk menjadi seorang penulis, saya yakin pasti bisa meluangkan waktunya untuk belajar menulis.
Pada umumnya orang “tidak memiliki waktu” sebagai alasan utama, kenapa tidak bisa menulis. Masalah waktu memang tidak bisa dihindari apalagi untuk orang-orang yang supersibuk. Sehingga kemudian lahirlah yang namanya co-writer atau ghost writer. Atau sejenis lainnya yang nantinya membantu orang-orang yang tidak memiliki waktu untuk menuliskan karya-karyanya (hlm. 26-27).
Menurut pandangan saya, menulis dengan menggunakan jasa ghost writer itu tidak saya sarankan. Alasannya, karena kita hanya numpang nama, sementara yang menulis itu orang lain. Rasanya aneh saja, kalau nama kita tertulis di sebuah buku, lalu orang-orang mengira itu hasil tulisan kita, padahal bukan kita penulisnya.
BACA JUGA: 6 Bentuk Dukungan pada Anak Korban Bullying di Sekolah, Tanamkan Empati
Tentu masih ada alasan lain (yang tidak dapat saya ungkapkan di sini) mengapa saya tidak menyarankan para pembaca untuk menggunakan jasa ghost writer. Yang jelas, menulis karya dengan kedua tangan sendiri adalah hal yang menyenangkan. Selain itu juga sebagai cara kita mensyukuri kedua tangan kita yang masih dalam kondisi sehat.
Hambatan lainnya dalam soal menulis adalah fobia. Fobia menjadi orang terkenal tidak hanya menghambat satu dua orang tetapi menghambat penulis-penulis lain, sehingga hasil karyanya malah tidak bisa dikenal banyak orang. Ia khawatir sekali kalau harus tampil di depan publik. Seperti talk show, seminar, workshop atau kegiatan lainnya. Hambatan-hambatan tersebut sebaiknya segera dihilangkan dari pikiran kita (hlm. 30-31).
Buku ‘Cara Mudah Menulis Buku Best Seller’ karya Frans M. Royan yang diterbitkan oleh Masmedia Buana Pustaka ini menarik dibaca dan dikaji. Terutama bagi mereka yang ingin belajar menulis.
Menariknya, buku ini juga mengungkap cara atau kiat menulis buku best seller. Meskipun dalam penerbitan buku ini, masih dijumpai kesalahan penulisan (typo), tapi saya yakin masih bisa diperbaiki pada penerbitan berikutnya. Selamat membaca.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
Ulasan
-
Mengulik Novel Sesuk Karya Tere Liye: Misteri Rumah dan Wabah Kematian!
-
Ulasan Novel Pulang Pergi: Sisi Gelap dan Mematikan Shadow Economy!
-
Ulasan Novel SagaraS: Sosok Orang Tua Kandung Ali Terungkap!
-
Ulasan Buku Melukis Pelangi: Menghapus Kata Takut dan Menyerah dalam Hidup
-
Ulasan Novel Friends That Break Us: Ketika Persahabatan Lama Menjadi Luka
Terkini
-
Self-care di Era Kapitalisme: Healing atau Konsumerisme Terselubung?
-
Bumi Tak Perlu Berteriak: Saatnya Kita Lawan Krisis Air dari Sekarang
-
4 Daily OOTD ala Kazuha LE SSERAFIM, Anti-Ribet Tetap Fashionable!
-
Belajar dari Malaysia: Voucher Buku sebagai Investasi Masa Depan Literasi
-
Proker KKN Membuat Ganci dari Kain Perca: Edukasi Cinta Bumi Sejak Dini