Vladimir Vladimirovich Nabokov atau yang lebih dikenal dengan Vladimir Nabokov merupakan pengarang Rusia yang lahir di St. Petersburg, 22 April 1899. Ia berasal dari keluarga bangsawan yang berbicara dalam dua bahasa, yakni bahasa Rusia dan bahasa Inggris. Tak heran jika kemudian karya-karyanya ditulis dalam dua bahasa tersebut.
Melansir dari laman Britanica, Vladimir Nabokov sempat menjadi emigran di beberapa negara Eropa seperti Inggris, Perancis, dan Jerman. Ia juga pernah tinggal beberapa waktu di Amerika sebelum akhirnya memutuskan pindah ke Swiss dan menetap di sana hingga akhir hayatnya.
Sebagai pengarang, nama Vladimir Nabokov semakin melejit berkat novel kontroversinya yang berjudul Lolita. Selain novel, ia juga menulis puisi, cerita pendek, naskah drama, biografi, dan kritik sastra. Karya-karyanya banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
Tulisan-tulisan Vladimir Nabokov memiliki ciri khas adanya unsur alegori yang kental. Pengertian alegori itu sendiri, merangkum dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yaitu cerita yang dipakai sebagai lambang atau gambaran kehidupan manusia yang bertujuan untuk mendidik atau menerangkan sesuatu. Dalam hal ini, gagasan yang diusung umumnya berkaitan dengan pesan moral dan nilai-nilai kehidupan.
Berikut 3 novel populer karya Vladimir Nabokov yang sarat unsur alegori:
1. Lolita
Lolita terbit pertama kali pada tahun 1955 dan berhasil melambungkan nama Vladimir Nabokov ke puncak popularitas. Padahal sebelumnya, novel ini sempat ditolak oleh lima penerbit ternama di Amerika.
Novel Lolita menjadi kontroversi dan mendapat tinjauan mendalam karena mengangkat isu pedofilia. Bahkan pada mulanya, tidak sedikit yang mengecam novel ini karena dianggap mengandung pornografi.
Namun, alegori yang diusung pada akhirnya menyadarkan masyarakat tentang betapa kejahatan pedofilia itu nyata dan begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Menurut Russian Beyond, hingga saat ini novel Lolita masih menimbulkan perdebatan di berbagai kalangan. Kendati demikian, banyak pula yang menyebutnya sebagai maha karya karna mengandung prosa puitis, kiasan halus, serta berbagai hal sarat makna.
2. Pnin
Berbeda dengan novel Lolita yang mendapat banyak perhatian karena mengangkat isu tabu, novel Pnin justru meraih simpati pembaca karena menampilkan sisi humor sekaligus mengharukan dari kemalangan-kemalangan yang dialami tokoh utama. Kehadiran novel Pnin menjadi semacam penyegaran bagi dunia sastra kala itu.
Menurut Wikipedia, Pnin merupakan novel ketiga belas karya Vladimir Nabokov dan terbit pada tahun 1957 di Amerika Serikat. Novel ini ditulis dalam bahasa Inggris.
Dalam novel Pnin, Vladimir Nabokov menciptakan karakter baru yang belum pernah ia ciptakan sebelumnya, yaitu seorang profesor ekspatriat Rusia bernama Timofey Pavlovich Pnin.
Berbagai spekulasi mengenai inspirasi tokoh Pnin yang kemudian muncul di tengah masyarakat, turut mewarnai kesuksesan novel tersebut.
Banyak yang berpendapat bahwa karakter Timofey Pavlovich Pnin terinspirasi dari Marc Szeftel, kolega Vladimir Nabokov selama mengajar di Cornell University. Pendapat ini muncul karena antara Szeftel dan Pnin memiliki kesamaan dalam kegagalan asmara juga kemampuan berbahasa Inggris yang tidak begitu baik.
Pendapat lain meyakini bahwa tokoh utama dalam novel Pnin adalah Vladimir Nabokov sendiri. Hal ini didasari oleh fakta bahwa Nabokov dan Pnin sama-sama emigran Rusia, memiliki kebencian terhadap rezim komunis yang merampas hak asasi mereka, juga kesamaan gaya ketika berceramah.
3. Mašen'ka
Mašhen'ka merupakan novel pertama Vladimir Nabokov dan terbit pada tahun 1926 di Berlin. Novel ini ditulis dalam bahasa Rusia, kemudian diterjemahkan ke bahasa Inggris dengan judul Mary, versi bahasa Indonesia dengan judul Maria.
Berlatar di Berlin pada masa berkecamuknya revolusi Rusia, novel Mašhen'ka mengusung kisah dilema patriotisme para emigran Rusia berbalut romantisme. Sejumlah pengamat sastra Eropa bahkan mengatakan bahwa Nabokov berhasil menggambarkan situasi warga sebangsanya di perantauan melalui tokoh-tokoh dalam novel ini.
Meskipun menjadi judul novel, tetapi tokoh Mašhen'ka/Mary/Maria sendiri lebih sering hadir dalam ingatan nostalgia Lev Glebovich Ganin ketimbang dimunculkan secara langsung. Kendati demikian, sosok perempuan tersebut menjadi penggerak utama alur cerita.
Nah, itulah tiga rekomendasi novel karya Vladimir Nabokov yang sarat alegori. Apakah kamu pernah membaca salah satunya?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
5 Lagu Sheila on 7 yang Temani Masa Remaja Generasi Milenial, Bikin Nostalgia!
-
Ulasan Film Pamela A Love Story, Mengangkat Sisi Lain Kehidupan Pamela Anderson
-
Ulasan Buku Randang Bundo, Menguak Rahasia Rendang Khas Minangkabau
-
3 Cara Memanfaatkan Waktu Luang di Tempat Kerja, Tetap Produktif Meski Senggang
-
Nasi Gemuk, Menu Sarapan Favorit Masyarakat Jambi yang Enggak Bikin Gemuk
Artikel Terkait
-
Mengenal Karya Sastra Lewat Buku Ensiklopedia Sastrawan Indonesia
-
Ulasan Buku Hidup (Tidak) Hanya Sekali, Sebuah Renungan Kehidupan
-
Ulasan Novel Seven Summers: Sebuah Perjalanan Hati yang Tak Terlupakan
-
Ulasan Novel The Resort: Kegelapan yang Mengintai di Balik Keindahan Surga
-
Review Buku If He Had Been with Me: Pesona Dua Sejoli yang Terpisahkan
Ulasan
-
Taman Wisata Bougenville, Tempat Healing Asik Cocok Buat Liburan Tahun Baru
-
Digaji Berapa? Webtoon The Mafia Nanny: Ketika Jadi Pengasuh Anak Mafia!
-
Mengenal Karya Sastra Lewat Buku Ensiklopedia Sastrawan Indonesia
-
Ulasan Buku Hidup (Tidak) Hanya Sekali, Sebuah Renungan Kehidupan
-
Ulasan Novel Seven Summers: Sebuah Perjalanan Hati yang Tak Terlupakan
Terkini
-
3 Pemain Andalan Timnas Filipina yang Perlu Diwaspadai oleh Skuad Indonesia
-
Bunyi Knalpot Bising: Dari Penanda Eksistensi Hingga Pemecah Kedamaian
-
Tingkatkan Minat Siswa, Sanksi Jadi Solusi untuk Minimnya Partisipasi?
-
Nyaris Terpeleset, Thailand Lolos ke Semifinal AFF Pasca Hajar Singapura
-
Go Hyun Jung Alami Masalah Kesehatan, Drama Korea Namib Tayang Sesuai Jadwal?