Film A Sun bercerita tentang konflik keluarga A Wen, yang memuncak ketika A-Ho, anak bungsunya harus dipenjara. A-Wen memiliki seorang istri bernama A-Qin dan dua orang anak yang karakternya sangat bertolak belakang.
Anak pertama bernama A-Hao, dia pintar, ramah, sopan, dan baik hati. Sedangkan anak bungsunya bernama A-Ho, merupakan anak yang suka mencari masalah.
A-Wen menaruh ekpektasi yang besar kepada A-Hao dan sangat menyayanginya. Sedangkan A-Ho tidak dianggap anak oleh A-Wen. Bahkan A-Wen menginginkan A-Ho dipenjara sampai mati saja.
Suatu hari, A-Ho bersama temannya, Radish, terlibat kasus pidana karena Radish memotong tangan Oden. A-Ho ikut terlibat dan dipenjara.
Masalah lain datang ketika seorang ibu bersama keponakan yang diasuhnya, mendatangi A-Qin untuk meminta pertanggungjawaban atas kehamilan keponakannya itu.
A-Ho yang sudah menghamilinya. Sementara banyak sekali konflik atas ulah A-Ho, A-Hao rupanya juga mendapatkan masalah dan bunuh diri.
Setelah keluar dari penjara, A-Ho bekerja karena dia telah menjadi ayah. Perempuan yang dihamilinya, telah melahirkan. Sikap A-Ho berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Tetapi, beberapa tahun kemudian, Radish datang dan mengganggu kehidupannya. Radish kerap memaksa A-Ho melakukan tindakan-tindakan kriminal.
Film A Sun merupakan film asal Taiwan yang disutradarai oleh Chung Mong-hong. Film ini banyak mendapatkan penghargaan dan banyak mendapatkan ulasan positif. Namun, tidak untuk saya pribadi yang justru kecewa dengan durasi 2 jam 36 menit film ini. Alasannya akan saya bahas di akhir.
Secara tema yang diambil, yaitu tentang konflik keluarga tentang ekspektasi ayah terhadap anak-anaknya cukup menarik. Yang mana anak pertama dibebani harapan yang tinggi dari orang tuanya. Terlebih karena A-Hao anak pintar dan penurut. Ayahnya lebih menyayangi dan mengharapkan masa depan yang baik baginya.
Sedangkan adiknya yang sedari kecil kerap membuat kenakalan, tidak dianggap anak oleh sang Ayah. Padahal alasan dia nakal adalah rasa iri dengan kakaknya. Dia mencari perhatian dengan membuat masalah. Ini relate dengan kebanyakan keluarga di dunia nyata.
Karakteristik kuat masing-masing tokoh menciptakan keunikan dalam film ini. Beragam karakter yang berbeda tetapi harus saling terhubung di dalam keluarga membuat konfliknya semakin memanas.
Alasan saya kecewa dengan film ini adalah:
Pertama, alurnya berjalan sangat lambat. Padahal untuk konflik sederhana seperti ini seharusnya bisa dikemas dengan durasi satu jam saja. Lebih kompleks dan tidak bertele-tele itu lebih baik. Banyak juga film yang konfliknya lebih berat tetapi durasinya lebih singkat.
Kedua, banyak adegan yang tidak penting. Pada bagian perempuan yang dihamili A-Ho, dari meminta pertanggungjawaban, lalu dinikahkan, sampai melahirkan, saya rasa tidak penting untuk jalan cerita. Tidak ada mereka pun, konflik batin A-Ho sudah cukup. Juga pada bagian A-Qin menyewa tempat untuk membuka salon barunya, saya rasa tidak membantu jalan cerita.
Ketiga, banyak adegan yang membingungkan. Saat A-Ho dipaksa Radish melakukan aksi kriminal, mengapa tidak ketahuan polisi? Padahal punggung A-Ho terekan CCTV dan beritanya disiarkan di televisi. Polisi seharusnya melakukan penyelidikan.
Tentang Radish, apa pekerjaannya hingga dia memiliki banyak anak buah, dan mengapa A-Ho yang jadi suruhannya? Ada juga scene di mana A-Ho dibawa anak buah Radish, dia diturunkan di jalanan tetapi diberi uang banyak. Bukannya seharusnya dia dipalak?
Tentang A-Hao, apa alasannya dia bunuh diri? Padahal sebelumnya dia terlihat baik-baik saja. Jika alasannya adalah dia depresi karena tidak bisa memenuhi ekspektasi orang tua, seharusnya ditampilkan adegan dia depresi, misalnya dengan mengunci diri di kamar, berteriak, atau melukai diri sendiri.
Ketiga, banyak adegan sadis dan kekerasan. Padahal genre film ini adalah drama, bukan thriller.
Keempat, saya tidak merasakan sedih ketika menontonnya. Entah karena acting para pemain yang kurang penghayatan, atau karena suasananya yang kurang mendukung, atau memang hati saya yang keras. Padahal konfliknya cukup relate dengan saya sebagai anak pertama.
Tentu saja penilaian saya adalah subjektif dari sudut pandang penonton yang awam di dunia perfilman. Nilai dari saya untuk film A Sun adalah 5/10.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Review Jujur Sunscreen Wardah Acne Calming SPF 35 Selama 2 Bulan Pemakaian
-
Lagu Sampai Menutup Mata Mahalini Trending Satu, Ini Makna Liriknya!
-
Mengulas Makna Lagu Gala Bunga Matahari Sal Priadi, Menyayat Hati!
-
Review Novel 'Dia Adalah Kakakku' Karya Tere Liye: Bertaruh Nyawa Demi Adik
-
Review Novel Anak Rantau Karya Ahmad Fuadi: Alam Terkembang Menjadi Guru
Artikel Terkait
-
Review The Hot Spot: Kala Alien Bantu Teman Atasi Masalah Hidup Sehari-hari
-
Berlatar Saeguk Fantasi, 7 Pemain Pendukung Drama Korea The Haunted Palace
-
5 Drama Jepang yang Dibintangi Rin Takanashi, Terbaru Ada Musashi no Rondo
-
Intip Peran Jung Kyung Ho dalam Drama Korea Oh My Ghost Clients, Jadi Pengacara Indigo
-
Wajib Tonton! Ini 5 Drama Populer yang Dibintangi Li Xian dengan Rating Tinggi
Ulasan
-
5 Rekomendasi Film untuk Sambut Akhir Pekanmu, Ada The Snitch-The Accountant 2
-
Ulasan Novel Memories of a Name: Jejak Luka di Lorong SMA Polaris
-
Review The Hot Spot: Kala Alien Bantu Teman Atasi Masalah Hidup Sehari-hari
-
Rahasia dan Penjelajahan Tempat Kelahiran Papa dalam Novel Bingkai Memori
-
Review Film Possession: Kerasukan, Tampilkan Teror dalam Rumah Tangga
Terkini
-
Lorde Resmi Lakukan Comeback Lewat Lagu What Was That Usai Hiatus Empat Tahun
-
Debutan Tim Indonesia di Sudirman Cup 2025, Ada Alwi hingga Bagas/Fikri
-
Bojan Hodak Amati Kekuatan PSS Sleman, Persib Bandung Punya Kans Menang?
-
Disambut Antusias Penggemar, Wendy Red Velvet Resmi Gabung Agensi fromis_9 Usai Hengkang dari SM
-
Arema FC Gigit Jari di Markas Sendiri, Madura United Jauhi Jurang Degradasi