Selain merawat dan mendidik anak, orang tua juga memiliki tugas yang tak kalah penting yakni membantu menggali bakat dan minat anak, lalu berusaha mewujudkan cita-cita atau impiannya.
Penting dipahami oleh setiap orang tua bahwa antara anak yang satu dengan yang lain itu tidak bisa disamaratakan. Karakter setiap anak tentu berbeda dengan anak lain. Begitu pula dalam hal minat atau bakatnya, termasuk cita-cita yang ingin diraih oleh mereka.
BACA JUGA: Resensi Novel Capslok: Capster Anjlok, Perjuangan Hidup Seorang Kapster Salon
Oleh karena itulah, sangat penting bagi para orang tua untuk terus belajar cara mendidik anak dengan baik. Misalnya melalui berbagai buku bacaan. Khususnya buku-buku parenting yang dapat menambah wawasan yang mencerahkan terkait cara mendidik anak dengan baik dan bijaksana.
Salah satu buku yang layak dijadikan sebagai bahan belajar terkait cara mendidik anak misalnya buku yang tengah saya ulas kali ini, yakni “Anakku Hebat! Kiat-kiat Jitu Memaksimalkan Potensi Anak Sejak Dini” karya Xaveri Dani, yang diterbitkan oleh Andromeda (Sidoarjo, 2010).
Dalam buku ini dijelaskan bahwa anak itu makhluk-makhluk luar biasa dan sangat mengagumkan. Fase metamorfosis anak yaitu usia 6-9 tahun terbukti merupakan masa-masa menakjubkan dalam diri setiap anak. Potensi-potensi bawaan dalam dirinya muncul dan berusaha mengekspresikan dirinya di segala bidang. Anak mulai kelihatan lebih aktif, energik dan mandiri pada fase ini. Jika anak mampu mengintegrasikan potensi-potensi bawaan dalam dirinya secara utuh, dia akan menjadi “manusia kecil dengan potensi yang sangat besar dan mengundang decak kagum”.
BACA JUGA: Ulasan Buku The Arson Project, Novel Adaptasi Wattpad Karya Akaigita
Anak menyimpan benih-benih masa depannya melalui potensi-potensi bawaan dalam dirinya yang akan sangat berperan dalam kehidupan anak. Potensi bawaan di bidang seni, sosial, teknik, medis, spritual dan sebagainya menanti mengaktualisasikan maksimal dalam kehidupan anak (hlm. 101).
Tugas para orang tua adalah berusaha membantu anak agar berani mengembangkan dan mewujudkan potensi-potensi tersebut. Jangan sampai orang tua memasung kebebasan anak untuk berpendapat. Hindari memaksa anak untuk melakukan hal yang tak sesuai dengan bakat atau minatnya.
Buku ini penting dibaca oleh para orangtua sebagai bekal mendidik anak-anaknya. Kritik membangun untuk penulis dan penerbit buku ini, ada baiknya pada penerbitan berikutnya berusaha mengoptimalkan lagi pengeditannya, karena masih dijumpai typo atau kesalahan penulisan. Semoga ulasan ini bermanfaat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
-
Ulasan Drama Korea 'Weak Hero', Ungkap Kasus Bullying yang Menguras Emosi
-
Mengungkap Sejarah DI/TII yang Dilupakan Lewat Ulasan Buku Karya Holk H. Dengel
-
Ulasan Novel 'Pergi', tentang Mencari Makna dan Tujuan dari Kehidupan
-
Jangan Dianggap Remeh, Buku Ini Membongkar Dahsyatnya Puasa Senin-Kamis
-
Mengungkap Sisi Patriarki yang Dialami Perempuan dari Series 'Gadis Kretek'
Ulasan
-
Ulasan To Live, Novel Karya Yu Hua yang Ajarkan Arti Keberuntungan Sebenarnya
-
Ulasan Novel The Labyrinth House Murders: Kejutan di Balik Rumah Labirin
-
3 Rekomendasi Novel China Menelusuri Makna Keberuntungan yang Tak Terduga
-
Review Film Almost Cops: Hadirkan Duo Komedian Paling Absurd!
-
Review Film Saint Clare: Niat Jadi Horor Ilahi, Hasilnya Malah Sesat
Terkini
-
Pajak UMKM Digital: Negara Sigap Memungut, tapi Lupa Melindungi
-
Bintang Timnas Indonesia U-23, Yardan Yafi Akui Idolakan Bambang Pamungkas
-
Thailand Jadi Ujian Berat, Timnas Indonesia U-23 Harus Antisipasi Tiga Hal Ini
-
Futsal: Menempa Karakter, Memanusiakan Manusia di Era Digital
-
Filosofi Stoa: Seni Mengelola Emosi dalam Futsal