Titik Nol ini adalah buku yang ditulis oleh Agustinus Wibowo, yang merupakan seorang penulis sekaligus fotografer. Buku ini menceritakan tentang pengalaman pribadi penulis yang pernah melakukan travelling di berbagai negara.
Hal yang membuat buku ini menarik dan unik adalah negara-negara yang didatangi penulis bukanlah tempat yang lazimnya dijadikan destinasi wisata. Tapi kebanyakan negara-negara tersebut adalah negara yang sedang bergejolak dan berkonflik.
Dengan melakukan travelling ala backpacker, mulailah penulis melakukan perjalanannya. Ada beberapa negara yang dikunjungi, di antaranya yakni Tibet, China, Nepal, India, Pakistan, hingga Aghanistan.
Melalui perjalanan tersebut, penulis mengalami berbagai macam peristiwa yang membuatnya merefleksikan banyak hal. Mulai dari kecopetan, sakit, hingga menghadapi cuaca ekstrem.
Perbedaan budaya dan pembawaan masyarakat pun menjadi tantangan tersendiri. Misalnya ketika berada di India, penulis mendapati bahwa mayoritas masyarakat di sana tidak begitu peduli dengan kebersihan. Begitupun saat berada di China.
Penulis juga mendapati pergolakan antara masyarakat India dan Pakistan yang hingga hari ini masih menaruh kecurigaan satu sama lain karena konflik agama. Juga gejolak dari sisa-sisa peperangan Afghanistan. Belum lagi harus melewati medan yang berat dengan bekal perjalanan seadanya.
Selama ini mungkin di antara kita ada yang hobi travelling tapi hanya sekedar menjadi sarana buat healing atau refreshing. Namun apa yang dialami oleh penulis di buku Titik Nol ini amatlah berbeda.
Pengalaman-pengalamannya yang ditimpa dengan perjalanan yang berat justru terlihat stressful bagi orang awam. Tapi bagi penulis sendiri, hal itu mendatangkan kesadaran baru baginya mengenai hakikat kehidupan itu sendiri.
Ia melewati berbagai macam tempat dan peristiwa beserta orang-orangnya yang beragam, juga menemukan teman seperjalanan yang kemudian akan menjadi kekasihnya.
Namun segala pahit getir yang ia temui pada akhirnya akan berakhir, karena penulis harus terus melanjutkan perjalanannya. Ia harus berpisah dengan segala hal yang ia temui. Termasuk dengan seorang gadis asal Malaysia yang beberapa kali bertemu dengannya dalam perjalanan itu.
Pada akhirnya, sebelum perjalanan itu tuntas, ia harus pulang karena panggilan ibunya yang sedang sakit.
Maka begitulah sejatinya sebuah perjalanan. Sejauh apa pun kaki melangkah, pada suatu hari kita akan kembali ke titik nol. Kita akan pulang pada titik di mana kita memulai segalanya.
Baca Juga
-
Ulasan Buku Patah Paling Ikhlas, Kumpulan Quotes Menenangkan Saat Galau
-
Ulasan Buku Bucket List: Khayal-Khayal Dahulu, Keliling Dunia Kemudian
-
Ulasan Buku Tahu Gak Tahu, Bahas Fenomena Sosial Lewat Ilustrasi yang Unik
-
Ulasan Buku Perkabungan untuk Cinta, Ungkap Perasaan Duka Saat Ditinggalkan
-
Memperbaiki Kesalahan di Masa Lalu dalam Novel 'Ten Years Challenge'
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Ulasan Novel Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Karya Rusdi Matahari
-
Ulasan Buku Patah Paling Ikhlas, Kumpulan Quotes Menenangkan Saat Galau
-
Tetap Kuat Menjalani Hidup Bersama Buku Menangis Boleh tapi Jangan Menyerah
-
Belajar Percaya Diri Melalui Buku The Power of Confidence Karya Palupi
Ulasan
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Ulasan Novel Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Karya Rusdi Matahari
-
Ulasan Buku Patah Paling Ikhlas, Kumpulan Quotes Menenangkan Saat Galau
-
Tetap Kuat Menjalani Hidup Bersama Buku Menangis Boleh tapi Jangan Menyerah
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Shin Tae-yong Panggil Trio Belanda ke AFF Cup 2024, Akankah Klub Pemain Berikan Izin?