Buku "Aksara Duka; The Scarlet Letter" karya dari seorang penulis best seller di New York Times bernama Nathaniel Hawthorne. Buku ini mengisahkan seseorang bernama Hester Pryne yang dicetak lagi oleh Gramedia Pustaka Utama
Cerita dalam buku ini merupakan sebuah cerita yang diambil dari kisah nyata, di mana memiliki latar tempat di sebuah desa bernama Puritan di Inggris. Di dalam alur cerita buku tersebut di ceritakan pada tokoh utama yang tidak menyetujui mengenai aturan yang tidak senonoh dan melanggar norma di desanya tersebut.
Buku ini mengisahkan tentang pengalaman ironis pada seorang wanita bernama Hester Pryne yang diperlakukan dengan kejam oleh warga Puritan. Hampir dua tahun wanita tersebut menunggu suaminya yang belum kunjung pulang.
Ketika suami nya telah datang pulang ke rumah, dia menemukan istrinya yang sedang dipertontonkan di atas panggung dengan menggendong seorang bayi dan dipermalukan depan banyak orang karena telah melakukan perzinaan.
Suami dari Hester tersebut marah dan ingin menemukan siapa pria pengecut yang sudah berzina dengan istrinya tersebut. Namun, sang istri menolak untuk mengungkapkannya agar suami nya tersebut tetap aman.
Karena hukuman tersebut, Hester harus menanggung malu seumur hidup dan mengenakan aksara huruf A di dadanya, sebagai bukti bahwa dia telah melakukan perzinaan.
Dengan menanggung malu yang luar biasa dan tetap merahasiakan mengenai ayah dari bayi tersebut. Pada awalnya Hester Pryne di hina dan dicacimaki oleh warga Puritan, hingga akhirnya warga Puritan mulai menyukai tersebut karena dia adalah wanita yang baik.
Pengenalan tokoh ditulis dengan baik oleh penulis. Dalam buku ini juga di perkenalkan mengenai insiden yang pernah terjadi ratusan tahun silam yang berada di kota Puritan yang terkenal kejam dan keji.
Buku ini mengajarkan kita mengenai pentingnya untuk menghormati orang lain dan jangan jadikan nafsu sebagai alasan untuk berzina. Buku ini menggambarkan dengan jelas bagaimana wanita tersebut dipermalukan di depan khalayak ramai dan dihujati oleh para warga di sana.
Buku ini memiliki kelebihan, yaitu jalan cerita yang begitu banyak plot twist, sehingga membuat pembaca menjadi penasaran apa yang terjadi pada tokoh utama.
Namun, buku ini juga terdapat beberapa kekurangan, di antaranya adalah terdapat banyak bahasa syair yang sulit untuk dipahami oleh orang awam. Hal tersebut dikarenakan buku ini termasuk buku klasik yang sudah lama terbit.
Baca Juga
-
Wisata Alam Hits dengan Pemandangan yang Instagramable di Goa Pinus Malang
-
Wisata Petik Buah yang Seru dan Edukatif di Lumbung Stroberi, Malang
-
Ulasan Buku Harry Potter Christmas at Hogwarts: Sekuel Harry Potter Versi Natal
-
Ulasan Buku Impossible Creatures: Kekuatan Persahabatan dan Keadilan
-
Ulasan Buku The Lightning Thief: Dunia Dewa yang Penuh Legenda Misteri
Artikel Terkait
-
Indahnya Hidup Bila Saling Berbagi dalam Buku 'Aku Senang Berbagi'
-
Pandangan Kritis untuk Jadi Muslimah Feminis, Ulasan Buku 'Tafsir Perempuan'
-
Review Laptop HP 14s-FQ1135AU: Laptop Bisnis dengan Harga Terjangkau
-
Membangun Strategi Bisnis di Masa Depan Lewat Ulasan Buku 'Zero to One'
-
Ulasan Buku 'The Art of Thinking Clearly': Pembahasan Seputar 99 Sesat Pikir
Ulasan
-
Novel Peniru dan Pembunuhan Tanpa Jasad: Uji Moral dan Permainan Psikologis
-
Petualangan Dua Sahabat di Laut Papua Nugini dalam Buku The Shark Caller
-
Ulasan Novel di Balik Jendela: Rahasia Trauma yang Tersembunyi dalam Isolasi
-
Curug Pangeran, Di Balik Keindahan Alam Ada Sebuah Mitos yang Beredar
-
Review Film Io Capitano: Tiap Langkah yang Terluka Saat Mengadu Nasib
Terkini
-
Jennie BLACKPINK Tembus Daftar Album Terbaik Rolling Stone 2025
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
6 Drama China yang Dibintangi Pan Meiye, Beragam Peran
-
4 Ide OOTD Stylish ala Shin Soo Hyun untuk Gaya Nyaman Saat City Trip!
-
Tom Felton Perankan Draco Malfoy Lagi Lewat Harry Potter versi Broadway