Stoikisme merupakan aliran filsafat Yunani-Romawi kuno yang mengajarkan tentang pentingnya pengendalian diri, ketenangan, dan ketabahan dalam menghadapi kesulitan. Filsafat ini sempat mati suri selama berabad-abad, namun kini kembali populer di kalangan masyarakat modern.
Lantas, siapa tokoh dibalik kebangkitan Stoikisme?
Merangkum dari Medium.com, salah satu tokoh yang berjasa dalam memperkenalkan Stoikisme ke khalayak luas adalah Ryan Holiday. Holiday adalah seorang penulis dan pengusaha asal Amerika Serikat yang telah menulis beberapa buku tentang Stoikisme, termasuk "The Obstacle Is the Way" dan "Ego Is the Enemy".
Dalam buku-bukunya, Holiday menjelaskan filsafat Stoikisme dengan cara yang mudah dipahami dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Ia juga sering membagikan tips dan trik praktis untuk menerapkan Stoikisme dalam kehidupan.
Selain Holiday, ada juga beberapa tokoh lain yang turut berperan dalam kebangkitan Stoikisme, seperti:
- Nassim Nicholas Taleb, seorang penulis dan ekonom asal Lebanon-Amerika yang telah menulis beberapa buku tentang filsafat Stoikisme, termasuk "The Black Swan" dan "Antifragile".
- Seneca, seorang filsuf Stoik asal Romawi yang hidup pada abad ke-1 Masehi. Karya-karya Seneca, seperti "Letters from a Stoic", masih relevan hingga saat ini.
- Marcus Aurelius, seorang kaisar Romawi yang hidup pada abad ke-2 Masehi. Bukunya, "Meditations", adalah salah satu karya Stoikisme yang paling terkenal.
Stoikisme menawarkan banyak manfaat bagi kehidupan modern. Filsafat ini dapat membantu kita untuk:
- Meningkatkan pengendalian diri
- Mengembangkan ketenangan
- Meningkatkan ketabahan
- Mengelola emosi negatif
- Meningkatkan kualitas hidup
Jika Anda tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang Stoikisme, Anda dapat membaca buku-buku karya para tokoh yang disebutkan di atas. Anda juga dapat menemukan banyak sumber informasi tentang Stoikisme di internet. Secara sederhana, berikut adalah beberapa tips untuk menerapkan Stoikisme dalam kehidupan sehari-hari:
- Fokuslah pada hal-hal yang dapat Anda kendalikan
- Jangan buang waktu untuk mengkhawatirkan hal-hal yang tidak dapat Anda kendalikan
- Belajarlah untuk menerima kenyataan
- Bersikaplah positif dan optimis
Sebagai penutup, penulis ingin menegaskan jika stoikisme merupakan filsafat yang dapat membantu kita untuk menjalani hidup yang lebih bermakna demi mencapai kebahagiaan dan kepuasan batin seperti yang diulas oleh Dylan James The Strange Rise of Stoicism On Stoicism, its growing popularity, and its problems di situs https://medium.com/@Dylan_James/the-strange-rise-of-stoicism-98942a5975be.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
5000 Langkah dan Satu Liter Bensin, Refleksi Tentang Ketidakadilan
-
Membincang Pertolongan Pertama pada Psikologis
-
Menyambangi Bukit Rhema dan Eksplorasi Perjalanan Spiritual di Gereja Ayam
-
Sudah Tahu Well Being? Ini Cara Mewujudkannya agar Hidupmu Jadi Lebih Baik
-
Mengulik Polemik Iuran Tapera yang Diprotes Banyak Pekerja
Artikel Terkait
-
Dukungan UMKM dan Suasana Modern, Begini Uniknya Ramadan di Kawasan Pesisir Jakarta
-
Fashionable di Segala Kesempatan, Ini 4 Style Outfit Modern ala Lee Da Hee
-
Mengasuh dengan Kesadaran, Antara Ilmu atau Sekadar Tren Psikologi?
-
Membangun Pola Pikir Sehat: Kunci Kesuksesan Siswa di Era Modern
-
Bukan Cuma Buat Lebaran, Ini Rahasia Baju Koko Jadi Outfit Kekinian
Ulasan
-
Review Novel 'Entrok': Perjalanan Perempuan dalam Ketidakadilan Sosial
-
Review Film All We Imagine as Light: Kesunyian di Tengah Hiruk-pikuk Mumbai
-
Novel Homicide and Halo-Halo: Misteri Pembunuhan Juri Kontes Kecantikan
-
Ulasan Novel Dunia Sophie: Memahami Filsafat dengan Sederhana
-
Review Film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai, dari Ritual Mistis sampai Jumpscare Kejam
Terkini
-
Bikin Gagal Move On! 3 Drama Medis Korea Ini Siap Bikin Kamu Pengen Jadi Dokter!
-
Reuni Lagi, Lee Do Hyun dan Go Min Si Bakal Bintangi Drama Baru Hong Sisters
-
Lebaran Usai, Dompet Nangis? Waspada Jebakan Pinjol yang Mengintai!
-
Mark NCT Wujudkan Mimpi Jadi Bintang di Teaser Terbaru Album The Firstfruit
-
Generasi Unggul: Warisan Ki Hajar Dewantara, Mimpi Indonesia Emas 2045?