Kalau ada nominasi lagu paling menyentuh sepanjang masa, mungkin “Kind” milik SHINee harus menjadi salah satu di antaranya. Track terakhir sekaligus b-side dalam album ketujuh "Don't Call Me" ini dinyanyikan khusus oleh SHINee untuk SHINee World, fans mereka.
Namun menurut saya, “Kind” lebih dari sekedar lagu terima kasih yang didedikasikan idola untuk para fansnya. Karena ketika mendengar lagu ini untuk kali pertama, saya bisa merasakan ketulusan dalam setiap liriknya.
“Every season that was shaken, you were by my side, Kind.”
Selama 13 tahun berkarir, saat “Kind” dirilis, SHINee dan Shawol memang sudah banyak mengalami tawa dan tangis bersama-sama. Sehingga lirik ini sungguh tepat untuk menggambarkan kondisi yang mereka alami selama lebih dari 1 dekade tersebut.
Terlebih setelah Jonghyun berpulang di 2017, yang merupakan pukulan sangat besar bagi keluarga besar SHINee dan Shawol, Key mengaku sempat ragu apakah mereka bisa kembali? Ataukah setelah “Don’t Call Me” dirilis akan menjadi sesuatu yang terakhir dalam perjalanan karir mereka?
Namun sekali lagi Shawol dan SHINee membuktikan kekuatan mereka untuk terus berjalan bersama. Karena melalui album ini, semua ketakutan Key itu sama sekali tidak terbukti. Sebaliknya, setelah Jonghyun berpulang di akhir 2017, kemudian para anggota melakukan wamil di akhir 2018 hingga 2020, lalu covid datang dan mengubah segalanya, nyatanya SHINee justru semakin solid dan mendapat banyak fans baru.
Melalui “Don’t Call Me”, mereka saat itu juga banyak mencetak sejarah baru. Mulai dari 6 piala kemenangan di music show, hingga ending fairy ikonik dan terus digunakan oleh seluruh idola KPop sampai sekarang.
Lirik, “Even if i get lost, i'll find you in the end. When i was about collapse, you gave me your hand. Like a torn paper, the answer to my life was always you”, seolah bukan hanya kata-kata manis dalam sebuah lagu karena semua dukungan tulus yang diberikan Shawol untuk SHINee dan sebaliknya itu benar adanya.
Lagu ini pun selalu saya putar ulang untuk mengisi kembali kekuatan atau sekedar ingin mendengarkan melodi yang manis.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Tak Hanya Sesama Teman, Saat Guru dan Dosen Juga Jadi Pelaku Bully
-
Kisah Relawan Kebersihan di Pesisir Pantai Lombok
-
Viral Tumbler KAI: Bahaya Curhat di Medsos Bagi Karier Diri dan Orang Lain
-
Ricuh Suporter Bola hingga War Kpopers, Saat Hobi Tak Lagi Terasa Nyaman
-
Budaya Titip Absen: PR Besar Guru Bagi Pendidikan Bangsa
Artikel Terkait
-
The Moment You Arrive, OST Seungkwan SEVENTEEN yang Bikin Hati Meleleh
-
7 Lagu Sepanjang Masa Celine Dion yang Kini Idap Stiff Person Syndrome
-
Mayang Lucyana Diduga Mencuri Lagu Milik Penyanyi Malaysia
-
Belajar untuk Mengapresiasi Diri Sendiri Lewat Lagu Lee Hi 'Breathe'
-
Bebas dari Tuduhan Plagiat Lagu, IU Tuntut Ganti Rugi Sebesar 30 Juta Won
Ulasan
-
Hada Cable Car Taif: Menyusuri Pegunungan Al-Hada dari Ketinggian
-
Ulasan Novel Janji, PerjalananTiga Santri Menemukan Ketulusan Hati Manusia
-
Review Film Avatar Fire and Ash: Visual Memukau, tetapi Cerita Terasa Mengulang
-
Ulasan Novel Grass, Kesaksian Sunyi Perempuan Korban Perang
-
Ulasan Drama Love in the Clouds: Takdir yang Tidak Pernah Melepaskan
Terkini
-
Bukan Meninggalkan, Hanya Mendefinisikan Ulang: Kisah Anak Nelayan di Era Modern
-
Hidupmu Bukan Konten: Melawan Standar Sukses Versi Media Sosial
-
Bagaimana Budaya Membentuk Cara Kita Berpikir dan Merasa
-
Udah Rajin Nge-gym tapi Hasilnya Zonk? Jangan-jangan 7 'Blunder' Ini Biang Keroknya!
-
Sama-sama Gagal, Ini Beda Nasib Timnas Putri dan Putra di SEA Games 2025