K-On adalah film animasi dari Jepang yang diadaptasi dari manga yang ditulis dan diilustrasikan oleh Kakifly. Kyoto Animation kemudian mengadaptasi manga K-On menjadi anime dengan 13 episode yang tayang pada tahun 2009. Pada tanggal 3 Desember 2011, serial anime ini pun diadaptasi menjadi sebuah film.
Anime ini bercerita tentang empat siswa SMA yaitu, Yui, Mio, Ritsu, dan Mugi, sebagai anggota K-On kelas tiga, berdiskusi untuk merencanakan suatu perjalanan wisata sebelum lulus sekolah.
Keempatnya memiliki keinginan masing-masing, Yui bercita-cita ingin menjelajahi Eropa, Mio mendambakan liburan ke London, Ritsu memimpikan liburan ke Hawaii, dan Mugi ingin menikmati pemandian air panas.
Namun, ketidakpastian muncul saat mereka mencoba memutuskan destinasi mana yang akan menjadi tujuan akhir perjalanan mereka. Dalam mengatasi perbedaan pendapat ini, mereka memutuskan untuk memberikan kesempatan pada Ton-chan, penyu peliharaan K-On untuk memilih tujuan tersebut. Dengan keputusan yang diambil, perjalanan wisata mereka akhirnya diarahkan ke London.
Azu-nyan, anggota K-On kelas dua yang ikut serta dalam perjalanan ini, meskipun sebenarnya belum lulus, turut diundang untuk meramaikan petualangan mereka di London.
Selama menjelajah, keempat anggota K-On berusaha untuk menciptakan momen spesial bagi Azu-nyan, yang akan menjadi anggota satu-satunya yang masih yersisa setelah mereka berempat lulus dari sekolah. Mereka berharap memberikan kenangan tak terlupakan sebelum awal baru kehidupan mereka dimulai.
Ulasan Anime K-On
Dengan alur yang sederhana, K-On dengan penuh semangat mengisahkan perencanaan dan perjalanan kelulusan klub musik ke kota London. Meskipun dihadapkan pada penundaan dan keraguan, mereka berhasil menjalani petualangan yang membawa mereka jauh dari keseharian di Jepang.
Puncak kegembiraan dirasakan ketika mereka melangkahkan kaki keluar dari bandara London, yang membawa atmosfer segar ke dalam rutinitas mereka.
Meskipun momen-momen menyenangkan di sekolah Jepang telah menjadi bagian berharga dari perjalanan mereka, melihat mereka bersenang-senang di lingkungan yang sepenuhnya berbeda memberikan unsur ceeita yang lebih menarik.
Film ini berhasil menghadirkan perbedaan budaya secara halus, mulai dari pengalaman mencicipi makanan hingga menghadapi perbedaan fisik antara Jepang dan Barat.
Kekhawatiran muncul saat mereka berinteraksi dengan pemilik restoran sushi yang kukuh, dan upaya mereka untuk mengatasi kendala bahasa memberikan sentuhan humor yang menyegarkan.
Tema kelulusan menjadi sorotan, terutama melibatkan reaksi Azu-nyan yang dihadapkan pada kenyataan bahwa dia akan menjadi satu-satunya siswi yang tersisa di klub. Perjalanan emosional ini diperkaya dengan dedikasi Yui dalam menciptakan lagu perpisahan yang menyentuh hati Azu-nyan.
Kualitas produksi film ini sangat tinggi, dengan penggambaran realistis kota London yang memukau. Detail latar belakang, animasi yang cermat, dan pemilihan sudut kamera semuanya mencerminkan standar tinggi yang diharapkan.
Perjalanan ini menjadi sumber inspirasi bagi lagu perpisahan, "Tenshi ni Fureta yo!", yang pada akhirnya menjadi manifestasi emosional yang mengharukan.
Meskipun plot tidak menghadirkan kompleksitas yang berlebihan, film ini berhasil menggambarkan gambaran yang dikenal tentang lima teman baik yang mengejar kebahagiaan mereka, sambil mengekspresikannya dengan candaan, musik, dan momen penuh kehangatan yang ditampilkan dalam cerita.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Mengapa Futsal Jadi Olahraga Paling Menguras Tenaga? Ini Fakta Ilmiahnya!
-
Segera Tayang! Drama Would You Marry Me Rilis Momen Pembacaan Naskah
-
Ulasan Buku Jalani Aja, Teman Setia Saat Hidup Terasa Berat dan Melelahkan
-
Demonstrasi 2025 dan Reformasi 1998, Akankah Sejarah Terulang Sama?
-
Demo di Era Digital: Bukan Sekadar Suara, tapi Bukti Kehadiran Nyata
Artikel Terkait
-
Review 'Golden Kamuy', Menelusuri Budaya Suku Ainu Melalui Anime
-
'Tokyo Godfathers', Anime yang Menggelitik Perut namun Penuh Makna
-
Review Anime Uchiage Hanabi, Perjuangan Menghadapi Konflik di Dunia Paralel
-
Anime 'NieR Automata', Perjuangan Hidup dalam Dunia Rusak
-
Review Anime 'Haikyuu!!', Pertandingan Para Atlet Voli yang Menegangkan
Ulasan
-
Review Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah: Drama Keluarga yang Bikin Hati Mewek
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
-
5 Drama Korea Psikologis Thriller Tayang di Netflix, Terbaru Queen Mantis
-
Review Film Menjelang Magrib 2, Nggak Ada Alasan Buat Dilanjutkan!
-
Kala Film The Conjuring: Last Rites, Mengemas Lebih Dalam Arti Kehilangan
Terkini
-
4 Rekomendasi Toner Coconut Water untuk Hidrasi dan Penyeimbang pH Kulit
-
Di Balik Panggung Pestapora: Sponsor Freeport Ditolak Mentah-Mentah oleh Sejumlah Musisi
-
Panggung Pestapora Goyah: Sponsor Freeport Picu Amarah, Rebellion Rose hingga Sukatani Angkat Kaki
-
Eliano Reijnders Diplot Jadi Bek Kanan Utama Persib Bandung, Siapa yang Tersingkir?
-
Repot? Mempertanyakan Sikap Pemerintah pada Tuntutan Rakyat 17+8