Menurut saya, profesi yang menyenangkan adalah yang sesuai dengan bidang atau minat kita. Misalnya, seorang pebisnis yang menekuni dunia bisnis karena dia memang menyukai hal-hal yang berkaitan dengan dunia bisnis.
Tentu akan sangat berbeda ketika ada dua orang yang menekuni bisnis tapi dengan latar belakang berbeda. Orang pertama menekuni bisnis karena memang menjadi hobinya. Orang kedua menekuni bisnis karena terpaksa, misalnya karena tuntutan eknomi keluarga.
Orang yang menekuni bisnis karena didasari hobi, dia akan mampu bekerja dengan riang gembira, sepenuh hati, bahkan seolah-olah sedang tidak bekerja. Sementara orang yang menekuni bisnis karena terpaksa, dia tidak akan bisa menikmati pekerjaannya, dan hidupnya seperti tersiksa.
Maka, satu-satunya cara agar kita bisa santai dan bahagia dalam bekerja adalah dengan berusaha mencintai pekerjaan kita. Bagaimana agar kita bisa mencintai pekerjaan kita? Tentunya pekerjaan yang kita tekuni adalah yang sesuai dengan bidang, minat, atau hobi kita.
Seumpama saat ini Anda sedang bekerja pada suatu bidang yang tidak sesuai dengan minat Anda, maka belajarlah untuk mencintai dan menikmatinya, agar apa yang Anda lakukan tidak sia-sia dan agar Anda tidak menderita karenanya.
Dalam buku ‘Mencintai Pekerjaan’ diterangkan, setiap miliarder yang sukses mempunyai persamaan. Mereka mencintai apa yang mereka kerjakan. Mereka memiliki semangat yang menggebu terhadap pekerjaan atau bisnis mereka.
Mereka bekerja seperti bermain, karena pekerjaan yang mereka lakukan sangat mereka cintai, sehingga kapan pun mereka bekerja walaupun hingga larut malam, mereka tetap dengan senang hati dan menikmati pekerjaan mereka.
Bicara tentang pekerjaan atau profesi, tentu bukan sekadar bicara tentang uang belaka. Melainkan lebih kepada bagaimana kita bisa serius dan profesional menjalankannya. Orang yang bekerja hanya demi materi semata, dia akan mengukur segala sesuatunya dengan uang dan uang.
Orang yang bekerja semata demi uang biasanya tidak bergairah. Mereka tidak minat terhadap pekerjaan atau bisnis yang digeluti. Jika hal ini Anda lakukan, Anda akan merasa terpaksa dalam bekerja. Jika ini terus dilakukan dari hari ke hari, dari bulan ke bulan dan tahun ke tahun, Anda akan mudah sekali merasa capek dan stres, karena selalu mendapatkan hari-hari yang melelahkan (hlm. 5-6).
Buku ‘Mencintai Pekerjaan’ karya Bisri Mustofa dan Ali Hasan yang diterbitkan oleh Mutiara Aksara (Semarang) ini dapat menjadi motivasi bagi para pembaca agar berusaha mencintai pekerjaannya. Dengan mencintai pekerjaan maka hidup akan terasa lebih menyenangkan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku This Time It's Real, Pura-Pura Pacaran Demi Menutupi Kebohongan
-
Jangan Pernah Merasa Kehilangan Harapan dalam Buku 'Messages of Hope'
-
Meningkatkan Produktivitas dalam Buku 'The 5 AM Club' Karya Robin Sharma
-
Review Novel 'Everything Everything', Cerita Cinta Remaja yang Ringan
-
Keseimbangan Antara Naluri Alamiah dan Nilai Ketuhanan dalam Antologi Puisi 'Penyair Jalang'
Ulasan
-
Between Us: Sebuah Persahabatan yang Terluka oleh Cinta
-
Mengurai Cinta yang Tak Terucap Lewat Ulasan Buku 'Maafkan Kami Ya Nak'
-
Mahar Jingga: Cinta yang Halal Tapi Tak Selalu Membahagiakan
-
Ali Band dan Perayaan Musik Dansa dari Timur Tengah ke Jakarta
-
Ulasan Novel Bandit-Bandit Berkelas: Nasib Keadilan di Ujung Tanduk!
Terkini
-
Jejak Kreatif Futsal dalam Mengubah Wajah Gaya Hidup Generasi Muda
-
Futsal sebagai Medium Terapi Jiwa: Mengubah Emosi Menjadi Kekuatan Positif
-
Main Futsal Resmi 2 Babak, Tapi Anak Tongkrongan Tahan Setengah Babak Aja
-
5 Teori Topi Jerami Raksasa One Piece, Senjata Kuno Berkaitan dengan Nika
-
Fakta Unik Makau, Koloni 442 Tahun Portugal yang Timnasnya Tak Warisi Kehebatan Os Navegadores