Toxic (2022) merupakan film yang diadaptasi berdasarkan kisah nyata misteri kematian masal yang terjadi di Korea. Film ini juga memiliki judul lain, yaitu Air Murder. Film yang disutradarai oleh Jo Yong Sun ini bisa disaksikan di Netflix, Viu, dan aplikasi lainnya.
Film ini berkisah tentang bencana kematian di Korea yang diakibatkan oleh bahan kimia beracun pada botol disinfektan pelembab udara. Film ini diangkat dar kisah nyata. Pada tahun 1995 - 2011 sebanyak 10 juta botol disinfektan pelembab udara beracun ini dijual hingga menyebabkan bencana kematian yang merenggut lebih dari satu juta orang.
Ulasan Film Toxic
Film ini berfokus pada pembahasan mengenai masalah kesehatan dan hukum, sehingga membuatnya menjadi film yang sangat menarik untuk ditonton.
Film ini dibuka dengan adegan sebuah keluarga yang terdiri dari ayah (Jung Tae Hun), seorang ibu, dan seorang anak yang sangat harmonis. Melalui adegan tersebut, saya sempat terkecoh karena mengira "toxic" yang akan diceritakan pada film ini berkisah tentang pertikaian yang terjadi antar keluarga. Namun setelah melihat filmnya, "toxic" yang dimaksut adalah bahan beracun yang menyebabkan banyak orang meninggal.
Karakter utama yang paling menonjol di sini adalah Jung Tae Hun (Kim Sang Kyung) yang berperan sebagai dokter, karena memiliki peran yang penting di sepanjang film. Jung Tae Hun digambarkan sebagai sosok yang pekerja keras, cerdas, dan sangat menyayangi keluarga.
Emosi Jung Tae Hun dapat tersampaikan pada penonton dengan baik melalui perasaan sedih, kecewa, kemarahan, hingga ambisi yang kuat. Hal ini diperkuat dengan adegan di sepanjang film yang menampilkan perjuangan Jung Tae Hun yang mencoba berbagai cara untuk mengungkap kasusnya hingga melawan banyak orang di pemerintahan dan petinggi.
Disisi lain, ada karakter Han Young Ju yang berperan sebagai seorang pengacara juga memiliki peran yang sama kompleksnya di sepanjang film. Ambisi yang kuat untuk mengungkap kasus kematian akibat disinfektan ini dapat tersampaikan dengan baik.
Di sepanjang film, Jung Tae Hun dan Han Young Ju digambarkan sebagai dua orang yang bekerja sama untuk mengungkap kasus kematian akibat disinfektan. Sehingga dua karakter ini lah yang paling melekat di pikiran.
Alur film ini berjalan pelan dan tidak banyak adegan action yang dramatis, karena film ini memang didasarkan pada kejadian nyata yang korbannya masih hidup. Sehingga fokus utama konflik di film ini adalah memecahkan kasus pembunuhan yang dipersulit karena keterlibatan orang - orang penting di dalamnya.
Meski begitu konflik pada film ini cukup membuat penonton merasa emosi, terutama pada scene saat perusahaan penjual disinfektan yang menyebabkan kematian massal tersebut tidak mau mengakui kesalahannya.
Manipulasi hukum, campur tangan petinggi pemerintah, serta orang - orang penting membuat konflik pada film semakin terasa ke penonton. Apalagi ketiga hal ini sering kali berkaitan dengan kehidupan nyata.
Setelah menyaksikan film ini, terdapat beberapa pesan yang tersampaikan bahwa hal sepele yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan.
Meskipun film ini sudah tayang sejak tahun 2022, tapi film ini masih layak untuk ditonton untuk penggemar fim misteri.
Baca Juga
-
"Bakat Menggonggong", Eksperimen Narasi yang Cerdas dan Penuh Nyinyiran
-
Novel Ada Zombie di Sekolah: Ketika Pesta Olahraga Berubah Jadi Mimpi Buruk
-
Serunai Maut II, Perang Terakhir di Pulau Jengka dan Simbol Kejahatan
-
Serunai Maut: Ketika Mitos, Iman, dan Logika Bertarung di Pulau Jengka
-
Refleksi Diri lewat Berpayung Tuhan, Saat Kematian Mengajarkan Arti Hidup
Artikel Terkait
Ulasan
-
Novel Dia yang Lebih Pantas Menjagamu: Belajar Menjaga Hati dan Batasan
-
Review Series House of Guinness: Skandal dan Sejarah yang Sayang Dilewatkan
-
Mengenal Eksotika Jabal Magnet: Barisan Bukit Memukau di Dekat Kota Madinah
-
Novel Luka Perempuan Asap: Cerita tentang Perempuan dan Alam yang Tersakiti
-
Makna Perjuangan dan Cinta di Balik Novel Lotus In The Mud
Terkini
-
Piala Dunia U-17: Statistik Pembuka Grup H, Timnas Indonesia Berpotensi Jadi Tim Kuda Hitam
-
Etika Komunikasi di Media Sosial: Bijak Sebelum Klik!
-
Guru, Teladan Sejati Pembentuk Karakter Anak Sekolah Dasar
-
Gaya Macho ala Bae Nara: Sontek 4 Ide Clean OOTD yang Simpel Ini!
-
Empat Tokoh Mengkaji Oase Gelap Terang Indonesia di Reuni FAA PPMI