Laut Biru Klara: Mengambil Keputusan karya Auni Fa terbitan Metamind (Imprint of Tiga Serangkai) tahun 2020 ini adalah seri kedua dari buku Laut Biru Klara. Buku setebal 116 halaman ini bisa dibaca sekali duduk karena tidak terlalu tebal.
Membaca buku ini secara dicicil karena cerita ini belum selesai dan masih ada pertanyaan yang belum terjawab.
Laut Biru Klara: Mengambil Keputusan bercerita saat Sea dan Klara merantau ke kota besar. Di tempat barunya ini mereka tinggal di rumah Biru. Karena ini adalah kali pertama mereka menginjakkan kaki di kota, norak dan pengalaman serba pertama keduanya sangat terasa.
Semua ini karena Sea dan Klara memang sejak lahir tinggal di Desa Nelayan. Sehingga banyak tempat yang belum mereka datangi dan makanan yang belum mereka coba.
Di kota, Klara dilatih oleh Biru untuk menjadi atlet renang, sedangkan Sea menjadi "pawang"-nya. Setelah tiga tahun berselang, tanpa terasa Klara dan Sea akhirnya memasuki usia remaja. Mereka juga belum pernah sekali pun kembali ke Desa Nelayan. Sehingga Sea dan Klara tidak mengetahui kabar terbaru dari keluarganya di kampung.
Menurut saya, Klara banyak mengalami perkembangan karakter yg paling menonjol dibanding tokoh yang lain. Semua itu bisa terlihat saat Klara yg mengalami homesick dan merindukan ayahnya. Sisi kebaikan Paman Bai, ayah Klara, yg selama ini dikenal galak bukan main, akhirnya perlahan mulai terbongkar. Dari sini pembaca akan melihat sisi yang selama ini di luar dugaan dan tidak sepenuhnya seperti sangkaan di awal.
Membaca “Laut Biru Klara: Mengambil Keputusan” membuat saya mengambil pelajaran bahwa di balik kekurangan seseorang, ada kelebihan luar biasa yg tidak dimiliki orang lain. Selain itu, semua prasangka kita akan seseorang atau sesuatu itu sering kali tidak selalu benar. Sehingga sebaiknya mencari tahu terlebih dahulu sebelum menghakimi seseorang atau keadaan.
Akhir kata, saya ingin mencari jawaban mengapa Biru sering pulang malam dan tidak sempat melatih Klara. Lalu perang batin Sea dan bagaimana hubungannya dengan keluarga di Desa Nelayan. Saya jadi ingin membaca seri ketiga dari buku ini.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Rumitnya Naksir Teman Sendiri di Lagu Cover 'Double Take' Joshua SEVENTEEN
-
SEVENTEEN "Let Me Hear You Say": Kata Sederhana yang Jadi Kekuatan Besar
-
Sinyal yang Dikirim untuk Orang Tercinta di Lagu TWICE "Signal"
-
Bukan Sekadar Cetak Gol, Intip Rahasia Teknik Dasar Futsal di Lapangan
-
Dari Gang Sempit ke Panggung Dunia, Kilas Balik Sejarah Panjang Futsal
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Petualangan 'Sherlock Holmes: Art in the Blood' Karya Bonnie Macbird
-
Ulasan Novel Somewhere Called Home: Perjalanan Panjang Mencari Makna Rumah
-
Pentingnya Mengendalikan Kata-Kata dalam Buku 'The Power of Negative Words'
-
Atomic Habits: Di Balik Mitos 21 Hari Perspektif James Clear
-
Ulasan Buku 'Masih Mahasiswa Berjibun Duitnya,' Inspirasi Bisnis untuk Anak Muda
Ulasan
-
Ulasan Novel Snoop: Dilema Privasi di Balik Layar Teknologi
-
Ulasan Novel Brownstone: Bahasa, Budaya, dan Kasih yang Menyatukan Keluarga
-
Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba - Infinity Castle: Awal dari Akhir Perjalanan Tanjiro Kamado
-
Ulasan Buku Make It Happen, Now! Panduan Perencanaan Finansial Keluarga
-
Ulasan Novel Notes on an Execution: Catatan Terakhir Seorang Terpidana Mati
Terkini
-
Hidup Nyeni Berkebaya Nenek: Menjaga Bumi, Melestarikan Kebudayaan
-
Future on the Court: Generasi Futsal Selanjutnya
-
Masuk 5 Besar, MotoGP Austria 2025 Jadi Balapan Terbaik Enea Bastianini?
-
Film Sisu 2 Pamerkan First Look, Siap Tayang November Mendatang
-
Timnas U-17 Gelar TC di Bulgaria, Kode akan Banyak Pemain Keturunan Gabung?