Sebagai makhluk sosial, kita tentu sangat butuh kehadiran orang lain dalam kehidupan ini. Di sinilah diperlukan ilmu komunikasi yang harmonis. Agar kita dapat menjalin interaksi dengan baik bersama orang-orang di sekitar kita yang memiliki kepribadian yang berbeda-beda.
Memang harus saya akui bahwa menjalin komunikasi dengan banyak orang itu bukan perkara mudah. Terlebih bila kita bertemu dengan orang yang menyebalkan dan semaunya sendiri. Tentunya membutuhkan ekstra kesabaran dalam menghadapi orang-orang semacam ini.
Menurut pemahaman saya, orang yang menyebalkan juga dapat disebut sebagai “orang yang sulit”. Definisi “Orang sulit” sebagaimana dijelaskan dalam buku ini adalah seseorang yang sulit kita libatkan dalam interaksi yang memuaskan, mungkin orang itu sulit kita pahami perilakunya, tidak bisa memahami kita, selalu mengeluh, selalu merasa dirinya lebih baik, kaku, atau orang yang mengendalikan kita terus-menerus. Dengan demikian, kita pun sebenarnya berpotensi menjadi orang sulit bagi orang lain.
Ketika kita mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain, mungkin orang tersebut memang termasuk dalam kategori “orang sulit”. Orang ini biasanya tidak mampu menjalin relasi memuaskan dengan orang lain. Mungkin ia mempunyai dorongan permusuhan yang tinggi, ingin menguasai orang lain, sangat membutuhkan dukungan dan penerimaan dari orang lain, kaku, bersikap tertutup, memanipulasi orang lain, dan sebagainya (hlm. 9).
Bergaul dengan ‘orang sulit’ memang melelahkan. Juga cukup menguras energi dan pikiran kita. Terlebih bila orang tersebut adalah pimpinan kita di sebuah perusahaan misalnya, maka mau tidak mau kita dituntut untuk selalu menjaga sikap dan berusaha menghormati dan menuruti perintahnya.
Hal terpenting yang harus diwaspadai adalah ketika kita mengalami kesulitan berinteraksi dengan seseorang, jangan cepat-cepat menyimpulkan bahwa ia adalah “orang sulit”. Analisislah diri sendiri sebelum menganalisis orang lain. Apakah kesulitan relasi ini bersumber dari diri sendiri? Misalnya, kita mempunyai harapan-harapan yang kurang realistis terhadap orang lain, berupaya menyamaratakan orang lain dengan diri sendiri, mengevaluasi orang lain bukan berdasarkan fakta, tetapi lebih pada asumsi dan prasangka, terlalu peka terhadap kritikan dan penolakan, dan sebagainya. Jika memang sumbernya adalah diri sendiri, maka mengubah diri akan lebih efektif dibandingkan mengubah orang lain (hlm. 12).
Kalau menurut saya pribadi, salah satu cara menghadapi “orang sulit” adalah dengan menyikapinya sekadarnya saja. Tak perlu kita sibuk berdebat atau berusaha menampakkan ketidaksukaan padanya. Bila dia terlalu banyak bicara, dengarkan saja tanpa perlu menanggapi panjang lebar.
Buku ‘Orang Sulit, Fakta dan Persepsi (Kenali Kepribadian Anda)’ karya Dr. Tjipto Susana, M.Si., Psi yang diterbitkan oleh Kanisius ini dapat menambah wawasan pembaca tentang cara berinteraksi dengan orang-orang sulit atau menyebalkan. Selamat membaca.
Baca Juga
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
-
Ulasan Buku Setengah Jalan, Koleksi Esai Komedi untuk Para Calon Komika
-
Ulasan Buku Jadilah Pribadi Optimistis, Lebih Semangat Mengarungi Kehidupan
-
Rangkaian Kisah Penuh Hikmah dalam Buku Berguru pada Saru
-
Pentingnya Memiliki Prinsip Hidup dalam Buku Menjadi Diri Sendiri
Artikel Terkait
-
Membentuk Perubahan dari Kebiasaan Kecil, Belajar dari Buku Atomic Habits
-
Ketika Siswi Populer Ditemukan Meninggal dalam Novel They All Had A Reason
-
Ulasan Novel 'Bumi Manusia' karya Pramoedya Ananta Toer: Sejarah Kolonial
-
Merenungkan Makna Hidup Melalui Novel Khutbah di Atas Bukit
-
Ulasan Novel Aroma Karsa: Ambisi Mencari Kejayaan Lewat Teka-teki Wewangian
Ulasan
-
Andhe-andhe Lumut: Langgam Tentang Loyalitas, Kejujuran, dan Self Confident
-
Membentuk Perubahan dari Kebiasaan Kecil, Belajar dari Buku Atomic Habits
-
Review Film The Life List: Perjalanan Mewujudkan Impian yang Tertunda
-
Review Anime Acro Trip, Perjalanan Aneh dan Kocak di Dunia Pahlawan Super
-
Ulasan Film The Monkey, Penuh Adegan Semburan Darah dan Bubur Daging Manusia
Terkini
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
-
Belum Move On dari 'My Dearest Nemesis'? 3 Drama Ini Punya Vibe Serupa
-
5 Drama yang Dibintangi Mild Lapassalan, Ada Mu-Girl Miracle Matchmaking
-
Langkah Terjal Dejan/Fadia di BAC 2025, Lawan Berat Menanti di Babak Awal
-
Kai EXO Hadirkan Musik Afrobeat di Lagu Comeback Terbaru 'Wait On Me'