Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Athar Farha
Foto Film Fifi (IMDb)

Film Fifi atau yang lebih dikenal Spare Keys sebagai judul debutnya dalam ajang MyFFF. Film ini dibuat oleh sutradara Jeanne Aslan dan Paul Saintillan, yang rupanya berhasil menghadirkan nuansa segar dalam Festival Film Prancis Terbesar, My French Film Festival (MyFFF) yang diselenggarakan oleh UniFrance dan disiarkan secara online di KlikFilm mulai 19 Januari hingga 19 Februari 2024. Dengan pemeran utama seperti Quentin Dolmaire, Celeste Brunnquell, Chloe Mons, Megan Utara, François Négret, Anthony Sonigo, dan lain-lain, film ini berhasil bikin gemas penonton sampai membuat penonton mengernyit. 

Film Fifi membawa penonton menuju Nancy, sebuah kota di timur laut Prancis. Dalam suasana musim panas yang memikat. Sophie, seorang remaja berusia 15 tahun, berusaha menghindari masalah keluarganya dengan memanfaatkan kesempatan mengambil kunci cadangan rumah temannya yang kaya, Jade. Dalam upaya Sophie melarikan diri dari masalah keluarga, Sophie memasuki rumah yang luas dan sepi itu. Namun nggak disangka-sangka, kakak laki-laki temannya, Stephane, masuk ke rumah itu, yang mana Stephane rupanya berencana untuk tinggal di rumah itu juga. Alih-alih mengusir Sophie, Stephane memilih membiarkan Sophie. Dan kisah menggemaskan di antara mereka pun terlukis indah. 

Ulasan:

Film ini menghadirkan interpretasi cakep dari para pemainnya. Mereka berhasil memerankan karakter-karakter dengan sangat baik, memberikan kedalaman emosional pada kisah yang sejatinya sederhana. Kisah asmara antara Sophie, yang baru berusia lima belas tahun, dengan Stephane yang berusia 35 tahun, menjadi fokus yang menggelitik dan menarik untuk diikuti. Dinamika psikologis antara kedua karakter ini memberikan dimensi tambahan pada narasi, menggambarkan kompleksitas relasi antar-generasi.

Salah satu daya tarik film ini terletak pada sederhananya. Meskipun ide dan premisnya tampak sederhana, film ini berhasil menyajikan cerita yang mengena. Tema anak kecil yang memiliki ketertarikan pada orang dewasa diolah dengan baik, menciptakan dinamika yang menghibur dan mendalam. Sentuhan humor dalam film ini juga berhasil menghadirkan momen-momen yang mengundang tawa, sehingga memberikan keseimbangan yang diperlukan dalam alur cerita.

Namun, seperti kebanyakan film, film ini nggak lepas dari kritik diriku sebagai penonton. Meskipun alur filmnya berhasil menghibur, beberapa bagian film bagiku terasa hambar. Mungkin ada beberapa aspek yang bisa ditingkatkan untuk memberikan kesan yang lebih kuat pada penonton. Terus lagi, beberapa momen komedi ala Prancis, entah mengapa, agak kurang masuk dan nggak cukup untuk bikin aku ngakak. Ya, wajar saja, situasi komedi di suatu negara tentunya nggak sama. Namun, perpaduan antara elemen-elemen yang berhasil dan beberapa kelemahan tersebut tetap menciptakan pengalaman menonton yang cukup memuaskan.

Skor dariku cukup 6/10. Meskipun nggak mencapai tingkatan kesempurnaan, film Fifi tetap mampu menyuguhkan cerita yang menarik dengan pemeranan karakter yang mengesankan. Skor ini tentunya subjektif, ya, dan tentunya menjadi penilaian pribadi, sejauh mana film ini berhasil mengakomodasi ekspektasi diriku. Kamu jangan lewatkan film ini, ya.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Athar Farha