Drunker Monster karya Pidi Baiq yang satu ini berisi kumpulan cerita keseharian absurd dari sang penulis buku Dilan tersebut.
Identitas Buku
Judul Buku: Drunken Monster
Penulis: Pidi Baiq
Penerbit: Pastel Books
Jumlah Halaman: 289 Halaman
Sinopsis Novel Drunken Monster
Lagian, uang sudah banyak pun. Mau apa lagi. Cuma tinggal santai saja dan ngirim SMS buat istri tercinta yang sedang bekerja di kantornya: “Ibu, apa yang kau cari? (Ayah, Timur, dan Bebe)”. Wow, langsung dibalas: “Cari uang!” Oh ya? Saya kirim lagi SMS: “Uang ibu hilang?” Tak ada jawaban, tentu saja, dia kan sibuk cari uang.
Ulasan Novel Drunken Monster
Karya Pidi Baiq memang selalu unik dan memiliki ciri khasnya tersendiri. Tanpa terikat pada aturan bahasa yang baku dan teoritis, pembaca akan diajak untuk menyelami kalimat demi kalimat yang mungkin hanya bisa disusun oleh seorang Pidi Baiq.
Dari segi judul saja sebenarnya sudah sangat unik, Drunken Monster. Aku pribadi tidak menemukan kaitan antara judul dengan isi ceritanya, karena sebagian besar bahkan hampir seluruh buku ini menceritakan tentang beberapa pengalaman Pidi Baiq di kesehariannya yang absurd dan tidak biasa.
Berbagai kelakuan Pidi Baiq yang jika dinalar dengan sungguh-sungguh, sebenarnya sangat-sangat tidak masuk akal. Namun, di balik semua ceritanya yang absurd itu, ia juga menyelipkan beberapa poin penting tentang nilai-nilai kehidupan yang berharga.
Aku pribadi merasa dibuat jatuh cinta dengan narasi yang digunakan Pidi Baiq dalam novelnya ini. Isinya memang sangat random dengan judul-judul bab yang tidak kalah absurd, tapi di sinilah letak menariknya. Tidak banyak kujumpai penulis yang mampu membuat narasi seperti Pidi Baiq.
Bahkan, Guru Besar Filsafat dari Unpar dan ITB, Prof. Dr. Bambang Sugiharto, menyebutkan bahwa buku ini termasuk buku yang berbahaya, berisi kumpulan cerita gila yang dapat menyebabkan kecanduan akut, dan tidak disarankan bagi orang dewasa yang memelihara kebugaran raga. Ia mengatakan demikian pada bagian pengantar di halaman awal buku ini.
Aku setuju dengan pernyataan tersebut. Buku ini cocok untuk orang-orang yang ingin mencicipi sebuah pengalaman berbeda ketika membaca, dengan melepaskan ekspektasi tentang sebuah buku yang berisi kalimat baku dan sesuai kaedah PUEBI.
Kalimatnya yang pendek-pendek dan tidak terstruktur ini akan membawa pembaca pada sebuah pengalaman yang sama sekali berbeda. Baca sendiri dan rasakan pengalaman uniknya!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Diangkat dari Buku Pidi Baiq, Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu Bakal Hadirkan Cinta Beda Usia 15 Tahun
-
Simpan Uang Tunai Nyaris Rp1 Triliun, Novel Baswedan Yakin Zarof Ricar Punya Catatan Suap Selama jadi Makelar Kasus
-
Novel Baswedan Duga Zarof Ricar Tak Sendirian Nikmati Duit Suap: Uangnya Besar, Pasti dengan Banyak Orang
-
Ulasan Buku 'Seseorang di Kaca', Refleksi Perasaan terhadap Orang Terkasih
-
Heboh Beredar Buku Gibran The Next President, Effendi Gazali: Waktunya Terburu-buru, Harusnya Sabar Saja
Ulasan
-
Ulasan Buku TAN: Menelusuri Jejak Kehidupan Tan Malaka Seorang Pejuang
-
3 Pesan AntiBullying dalam Buku Cerita Surat Dalam Balon
-
Ulasan Buku Insecurity is My Middle Name: Refleksi tentang Penerimaan Diri
-
4 Toko Kain Lokal Terbaik, Temukan Kain Impianmu di Sini!
-
Ulasan Buku Hal-Hal yang Boleh dan Tak Boleh Kulakukan, Kunci Hidup Bahagia
Terkini
-
Soroti Pernyataan Mendikti, Alumni LPDP Tidak Harus Pulang, Setuju Tidak?
-
3 Film Jepang Dibintangi Yuki Amami, Terbaru Fushigi Dagashiya Zenitendo
-
4 Lip Palette Terbaik dengan Pilihan Warna Cantik, Harga Mulai Rp50 Ribuan!
-
Netflix Umumkan Produksi Serial Heartbreak High Season 3 Telah Dimulai
-
Liga Sepak Bola Putri Masih Sekadar Janji, PSSI Kembali Tegaskan Komitmen