Internet adalah sebuah terobosan dalam teknologi dan informasi yang sangat memudahkan hidup kita hari ini. Dibanding beberapa dekade yang lalu, kehadiran internet beserta segala perangkat elektronik yang mendukungnya menjadikan pergerakan kita lebih cepat dan efisien.
Namun fakta tersebut ternyata menimbulkan masalah berupa penurunan daya fokus kita terhadap segala hal. Kita jadi lebih mudah terdistraksi dengan banyaknya berita dan notifikasi. Kita juga jadi lebih ketergantungan dengan keberadaan gadget.
Inilah yang menjadi bahasan utama dari buku yang ditulis oleh Johann Hari yang berjudul 'Stolen Focus.' Bahwa kemampuan untuk fokus yang kita miliki telah dicuri oleh sebuah sistem.
Kita lebih memilih hal yang mudah dibanding yang penting. Adanya media sosial memungkinkan kita untuk berselancar mencari hiburan-hiburan yang dangkal, alih-alih beristirahat dengan proporsional.
Pekerjaan menjadi lebih lama terselesaikan karena kita seolah begitu nyaman untuk melakukan multitasking dibanding monotasking.
Pembahasan tentang tentang multitasking ini menurut saya menarik karena sangat relevan dengan realita kehidupan kebanyakan orang hari ini.
Mulai dari menonton streaming YouTube sambil buka Instagram, memasak sambil membalas chat di Whatsapp dan menyalakan mesin cuci, hingga menyetir sambil menjawab panggilan telepon.
Hal-hal seperti ini sudah menjadi kebiasaan yang sulit kita hilangkan. Kita menganggap bahwa mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus akan membuat segala sesuatunya cepat selesai.
Tapi menurut penelitian yang dilakukan oleh penulis, multitasking hanya menurunkan performa kita dalam bekerja. Atensi yang terbagi dan fokus yang berkurang menyebabkan otak bekerja lebih keras untuk mencerna pekerjaan satu per satu.
Bahkan menurut penulis, perhatian yang terbagi saat mengemudi sambil memegang ponsel sama buruknya dengan efek mabuk pada seseorang.
Sebagai solusi, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk merebut kembali fokus yang hilang.
Di antaranya adalah menyingkirkan sumber distraksi yang hari ini paling berpengaruh di kehidupan manusia, yakni gadget dan internet.
Selain itu, bisa juga dengan memperbanyak membaca buku, serta memperbaiki kualitas tidur.
Secara keseluruhan, buku ini sangat informatif. Tapi di sisi lain juga amat padat sehingga butuh fokus yang besar untuk memahami setiap bab yang terasa amat panjang. Rasanya tidak cukup jika hanya dibaca sekali.
Bagi kamu yang tertarik untuk membaca buku mengenai produktivitas, Stolen Focus ini mungkin bisa menjadi salah satu pilihan!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Timeboxing: Atur Waktu di Era Digital Biar Hidup Nggak Chaos
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
Artikel Terkait
-
4 Pengetahuan Baru nan Unik dari Cerita Fiksi, Sudah Pernah Dengar?
-
Anies Duga Ada Sabotase, Ini Penjelasan Pakar soal Susah Sinyal di Kampanye JIS
-
4 Rekomendasi Cerita Thriller Hidden Game, Penuh Kisah Mencekam!
-
Aktivis Andi Arief Bongkar Rahasia Kemenangan Para Capres Hingga Caleg, Ini Rahasianya
-
Copywriter Is Dead: Sindirian dari Budiman Hakim untuk Calon Copywriter
Ulasan
-
Ulasan Novel Dirty Little Secret, Perjuangan Penebusan Cinta dari Masa Lalu
-
Review Film Air Mata Mualaf: Perjalanan Iman yang Mengiris Hati
-
Review Film In Your Dreams: Serunya Petualangan Ajaib Menyusuri Alam Mimpi
-
Review Film Riba: Teror Riba yang Merenggut Nyawa Keluarga!
-
Review Film Five Nights at Freddy's 2: Hadir dengan Teror dan Twist Baru!
Terkini
-
Invisible Wound: Luka Psikologis Bullying yang Tak Terlihat tapi Berbahaya
-
Sedang Cari HP Baru? OPPO Reno Series yang Lagi Turun Harga Ini Wajib Dilirik
-
Anak Meniru yang Dilihat: Bagaimana Keluarga Menghasilkan Pelaku Bullying?
-
Ketika Laut Tak Lagi Murah Hati: Pesisir Hidup, tapi Ekonomi Pasang Surut
-
Workplace Bullying: Silent Treatment dan Pekerjaan Tidak Adil Dinormalisasi