Series Nightmares and Daydreams yang disutradarai oleh Joko Anwar, terus memikat penonton dengan kisahnya di tiap-tiap episode. Tayang perdana di Netflix pada 14 Juni 2024, series ini berhasil menghadirkan berbagai cerita yang menggabungkan elemen fiksi ilmiah dan supranatural. Episode kelima, berjudul: "The Other Side," dibintangi oleh Kiki Narendra sebagai Bandi dan Sita Nursanti sebagai Dewi. Episode ini membawa penonton kembali ke Jakarta tahun 1997 dan menawarkan perjalanan emosional yang menyedihkan.
Penasaran ya? Jadi gini, episode kelima, "The Other Side" bercerita tentang perjalanan sosok pria bernama Bandi (Kiki Narendra). Dia mantan pegawai bioskop yang tugasnya merobek tiket, tapi setelah sekian berlalu, dia beralih menjadi pelukis poster film-film terbaru bioskop. Nah, Bandi punya istri bernama Dewi, dan mereka sudah dianugerahi anak yang masih kecil.
Suatu ketika, Bandi berniat membelikan Dewi obat, menggunakan uang kenang-kenangan mereka semasa pacaran. Rela nggak rela, tapi itu satu-satunya pilihan untuk mendapatkan obat. Di tengah perjalanan, Bandi kembali melewati gedung bioskop—tempatnya kerja dulu—sudah terbengkalai. Bandi melewati dan berhenti di depan gedung bioskop itu, pada dasarnya karena dorongan nostalgia. Bandi mendadak mendengar semacam suara-suara lirih yang kemudian membuatnya memasuki bioskop. Mengejutkannya, bioskop yang aslinya sudah nggak sedap dipandang, tahu-tahu di dalamnya sangat bersih dan kayak di dalam gedung baru. Wow, ganjil banget!
Saat itulah Bandi masuk dalam permainan makhluk asing. Yang membuatnya harus mengalami lompatan waktu dan membuat hatinya sangat hancur.
Ulasan:
Pada dasarnya, mendefinisikan Episode 5: "The Other Side", butuh analisis lebih. Yang mana untuk lebih detailnya, Bandi mengalami pengalaman unik, di mana dirinya masuk ke dalam bioskop dan menghabiskan waktu di dalamnya hanya beberapa menit, tapi ketika keluar, dia mendapati dirinya telah melewati masa dua tahun di dunia nyata. Fenomena ini menunjukkan bahwa Bandi terjebak dalam sebuah time loop yang nggak hanya memengaruhi pengalamannya di dalam bioskop, tapi juga memengaruhi waktu di luar bioskop.
Yakin deh ini menarik banget loh!
Detail yang diperlihatkan dalam episode ini sangat mengesankan. Perubahan kondisi fisik dan mental Bandi yang nggak disadarinya, menciptakan kontras yang kuat ketika dia berhadapan dengan Dewi yang sudah berubah sikap termasuk berubah penampilan. Meski Bandi merasa dirinya masih sama saja (karena memang sebentar di dalam bioskop), tapi realitas yang dihadapinya justru berbeda. Ini menggambarkan betapa ‘merusaknya’ time loop terhadap kehidupan seseorang.
Nah, Bandi mengalami keganjilan pas masuk gedung bioskop nggak cuma sekali. Setiap kali dia berhasil keluar dari bioskop itu, Bandi nggak langsung menyadari bahwa dunianya telah berubah drastis. Saat dirinya keluar dari gedung bioskop itu untuk kesekian kali, rupanya kala itu, Dewi sudah punya suami baru, dan anaknya yang dulu kecil sudah besar. Bandi syok, hidupnya terasa seperti dipermainkan oleh sesuatu yang nggak dia kenali, yang telah membuatnya kehilangan banyak hal dalam hidupnya, padahal baru hitungan menit/jam di dalam gedung bioskop.
Sebenarnya plot dalam episode ini cukup rapi dan terstruktur dengan baik. Namun, ada beberapa elemen yang terasa mengganjal, terutama terkait adegan momen yang terlalu kebetulan. Salah satu contohnya adalah saat Dewi mulai menyadari sesuatu yang aneh dan memutuskan untuk menemui Bandi. Adegan ini menampilkan Dewi terus melajukan motor sampai akhirnya berhenti karena kehabisan bensin. Dan kebetulannya, di sampingnya rupanya semacam hutan, dan kebetulan sekali ada ritual makhluk asing. Eh!
Kebetulan ini terasa terlalu dipaksakan, mengurangi sedikit kelogisan cerita. Meski demikian, elemen-elemen ini nggak terlalu mengganggu kok, meskipun harus diakhiri sebegitu mudahnya sih. Momen haru di sini ialah saat Bandi harus benar-benar merelakan hidupnya. Ya, ending series ini cukup menyedihkan. Seolah-olah, kebaikan itu kalah oleh kejahatan. Namun, minimal, Dewi jadi menyadari bahwa manusia itu sebenarnya nggak sendirian.
Sudahkah kamu nonton series menarik ini? Cobalah sediakan waktunya satu jam dulu sebagai percobaan. Yakin deh, kamu bakal ketagihan lanjut episode berikutnya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Emosional yang Begitu Sesak dalam Film Bila Esok Ibu Tiada
-
Ketika Horor Thailand Mengusung Elemen Islam dalam Film The Cursed Land
-
Review Film Laut Tengah: Ketika Poligami Jadi Solusi Menggapai Impian
-
Krisis Iman dan Eksorsisme dalam Film Kuasa Gelap
-
Kekacauan Mental dalam Film Joker: Folie Deux yang Gila dan Simbiotik
Artikel Terkait
-
Serial A Good Girl's Guide to Murder Lanjut ke Season 2, Intip Spoilernya
-
Review Film River, Terjebak dalam Pusaran Waktu
-
Resmi, Serial Alice in Borderland Season 3 Bakal Tayang Tahun Depan
-
Viral Rumah Dijual Harga Murah tapi Sarat Kesan Angker, Joko Anwar Langsung Komentar: Astaga Cantik
-
Rumah Rp 25 Juta Ini Menarik Perhatian Joko Anwar, Siap Berantem Sama Netizen
Ulasan
-
Menyantap Pecel Lele Faza, Sambalnya Juara
-
Antara Kebencian dan Obsesi, Ulasan Novel Malice Karya Keigo Higashino
-
Jangan Memulai Apa yang Tidak Bisa Kamu Selesaikan: Sentilan Bagi Si Penunda
-
Novel 'Mana Hijrah': Ujian Hijrah saat Cobaan Berat Datang dalam Hidup
-
Hidden Game, Pesona Cafe Bernuansa Minimalis di Kota Jambi
Terkini
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
Kalahkan Shi Yu Qi, Jonatan Christie Segel Tiket Final China Masters 2024
-
Bambang Pamungkas Sebut Mimpi Indonesia ke Piala Dunia Masih Ada, Kenapa?
-
4 Pilihan OOTD Hangout ala Park Ji-hu yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan!
-
Tips Sukses Manajement waktu Antara Kuliah dan Kerja ala Maudy Ayunda