Selalu menyenangkan membaca buku cerita anak-anak yang tak hanya menyajikan petualangan, tapi juga memberikan banyak ilmu pengetahuan kepada para pembaca ciliknya.
Seperti ketika saya membaca Misteri Museum di Batavia yang merupakan buku ke-3 dari rangkaian Seri Misteri Favorit. Buku karya Wurni Diningsih ini diterbitkan pertama kali oleh Gramedia Pustaka Utama di tahun 2014.
Buku Misteri Museum di Batavia berkisah tentang petualangan Leondii dan Dean dalam mencari jejak pencuri lukisan Persiapan Gerilya karya Pak Dullah, yang berada di Museum Seni Rupa dan Keramik.
Pak Wendarto, ayah Leondii, yang bekerja sebagai kepala kurator dituduh sebagai pelaku pencurian tersebut dan ditangkap polisi, setelah sidik jarinya ditemukan di gagang pintu Ruang Seni Rupa Baru.
Rumah kediaman Pak Wendarto juga tak luput dari penggeledahan polisi untuk mencari barang bukti lainnya, yang mungkin disembunyikan oleh ayah Leondii.
Bersama Dean, sahabatnya yang gemar mengutak-atik komputer, Leondii berusaha mengungkap jati diri pencuri yang sebenarnya dan membebaskan sang ayah dari segala tuduhan.
Lalu dimulailah petualangan Leondii dan Dean, dari penemuan stik lolipop ‘de lopop’ yang ternyata sebuah barang bukti, menyusup ke galeri seni milik Ganjar Garsono, lelaki yang amat tertarik pada lukisan Persiapan Gerilya, mencuri data tamu museum di komputer milik sekretaris ayah Leondii, sampai yang paling wow, membobol database Kementerian Dalam Negeri.
Langkah itu semakin dekat. Tidak hanya satu, sepertinya tiga atau empat orang sekaligus. Bahkan diselingin dengan suara obrolan. Leondii mulai mengambil ancang-ancang untuk lari. Begitu dilihatnya Dean mencabut flashdisc-nya, dia segera berlari keluar ruangan, diikuti Dean. (Hal. 48)
Meskipun membobol database kementerian bagi saya terkesan agak berlebihan, tapi menuju akhir cerita semua dijelaskan dengan gamblang. Bagaimana Dean bisa masuk ke sistem komputer pemerintah menjadi sangat masuk akal.
Saya menyukai karakter Leondii yang berkemauan keras, gigih memperjuangkan sesuatu, kerap melakukan hal tak terduga yang menantang bahaya, dan jelas sangat mencintai keluarga terutama ayahnya.
Saya juga menyukai bagaimana penulis menggambarkan dengan detail lokasi ruangan tempat hilangnya lukisan. Juga pintu rahasia di galeri Ganjar yang sungguh membuat imajinasi saya meliar. Padahal buku ini ditujukan untuk anak-anak, tapi pembaca dewasa seperti saya ternyata bisa sangat menikmatinya.
Novel anak ini juga memberikan banyak informasi berharga, seperti tentang apa itu sidik jari, CCTV, beda hacker dan cracker, sampai macam-macam aliran lukisan. Semuanya dijelaskan melalui serangkaian ilustrasi dari Kak Indra Bayu.
Pokoknya, jika kalian ingin merasakan petualangan Leondii dan Dean yang mendebarkan, apalagi saat berhadapan dengan gerombolan pencuri lukisan, kalian bisa segera mendapatkan bukunya di toko buku terdekat.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Sabtu Bersama Bapak: Novel yang Menggugah dan Penuh Perenungan
-
Novel Turning Seventeen: Kehidupan Remaja yang Kompleks dan Penuh Rahasia
-
Ulasan Novel Jodoh di Tangan Aplikasi, Mengejar Jodoh Sampai ke Aplikasi
-
Surat-Surat yang Mengubah Hidup dalam Novel Dae-Ho's Delivery Service
-
Ulasan Novel Mangsa (Prey), Ancaman Kematian di Belantara Montana
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Ikhlas Paling Serius, Kumpulan Quotes dan Puisi tentang Move On
-
Kemanusiaan dan Hierarki dalam Buku Psikologi Humanistik Karya Matt Jarvis
-
Ulasan Buku Pentingnya Sebuah Checklist, Panduan untuk Mengambil Keputusan
-
Simpan Sobekan Buku Harian Anaknya, Ayah Dokter Korban Pemerkosaan di India Ungkap Kekecewaan
-
3 Buku Self Healing Ini Cocok Dibaca untuk Kaum yang Punya Luka Batin Sejak Lama
Ulasan
-
Benarkah Kuliah Jurusan Akuntansi Harus Pintar Matematika?
-
Ulasan Drama China Coroner's Diary: Menegakkan Keadilan Lewat Forensik
-
Ironi, Sejarah, dan Romantisme di Buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain Ke Roma
-
Review Film Sosok Ketiga: Lintrik, Cinta Terlarang yang Berujung Maut
-
5 Rekomendasi Novel yang Menyinggung Isu Kekerasan terhadap Perempuan
Terkini
-
Nasib Masyarakat Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam Cengkeraman Ekskavator
-
Positive Vibes, Boiyen Ungkap Kebiasaan Baru usai Menikah
-
Tika Panggabean Bersyukur Dapat Peran di Film Agak Laen: Menyala Pantiku
-
5 Drama Korea Terbaru di Bulan Desember 2025, Ada Made in Korea
-
442 Nyawa Melayang: Masalahnya di Cuaca atau Sistem yang Gagal?