Dunia peri selalu penuh dengan keajaiban dan imajinasi. Dalam cerita-cerita dongeng, peri digambarkan sebagai makhluk kecil bersayap yang bisa mengeluarkan sihir dan membawa kebahagiaan. Mereka hidup di hutan-hutan ajaib, dekat bunga-bunga atau di danau yang tenang.
Meski kecil, peri punya kekuatan besar untuk membantu atau bahkan mengerjai manusia, tergantung suasana hati mereka. Mereka juga dikenal bijak dan kadang jadi penolong di saat-saat genting. Dunia peri selalu penuh warna, cahaya, dan tawa, bikin kita membayangkan betapa serunya hidup di dunia di mana segala sesuatu mungkin terjadi dengan sentuhan ajaib dari peri.
'Folk of the Air' adalah trilogi fantasi populer karya Holly Black, yang terdiri dari buku 'The Cruel Prince', 'The Wicked King', dan 'The Queen of Nothing'. Trilogi ini membawa pembaca ke dunia faerie yang penuh intrik, tipu daya, dan kekerasan.
Holly Black, dikenal sebagai "Queen of Faerie," sekali lagi menunjukkan keahliannya dalam menciptakan dunia fantasi yang gelap namun memikat, dipenuhi dengan karakter-karakter kompleks dan alur cerita yang memukau.
Sinopsis Cerita Buku 'Folk of the Air' karya Holly Black
Trilogi ini mengikuti perjalanan hidup Jude Duarte, seorang manusia yang dibesarkan di dunia peri setelah orang tuanya dibunuh oleh Madoc, seorang jenderal peri yang kemudian menjadi wali Jude.
Sebagai manusia di dunia faerie yang berbahaya, Jude harus belajar bertahan hidup di antara makhluk-makhluk yang penuh tipu daya. Ia ingin membuktikan dirinya dan mendapatkan kekuasaan di dunia ini, meskipun harus menghadapi rintangan dari makhluk-makhluk peri yang membencinya, termasuk Cardan, pangeran peri yang tampan namun kejam.
Di 'The Cruel Prince', Jude terlibat dalam berbagai skema politik dan kekuasaan di istana. Di buku kedua, 'The Wicked King', intrik semakin dalam ketika Jude dan Cardan harus bekerja sama, meskipun hubungan mereka penuh kebencian dan ketertarikan. Akhirnya, di 'The Queen of Nothing', Jude menghadapi puncak konflik, di mana ia harus membuat keputusan sulit yang akan menentukan nasib dunia faerie.
Ulasan Buku 'Folk of the Air' karya Holly Black
Holly Black berhasil menciptakan dunia faerie yang gelap dan berbahaya, jauh dari gambaran peri yang biasanya cantik dan baik hati. Faerie di 'Folk of the Air' penuh dengan tipu daya, kekerasan, dan politik yang rumit, dan Jude, sebagai tokoh utama, harus mengarungi semua itu dengan kecerdasan dan ketangguhannya.
Karakter Jude sendiri sangat kuat, dan perkembangan karakternya dari seorang gadis yang rapuh menjadi seseorang yang tangguh dan berkuasa menjadi salah satu daya tarik utama trilogi ini.
Hubungan antara Jude dan Cardan adalah salah satu elemen yang paling dinikmati oleh pembaca. Ini bukan hubungan cinta yang biasa; ada kebencian, manipulasi, dan ketegangan yang luar biasa di antara mereka, membuat pembaca terus penasaran tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Banyak yang memuji Holly Black karena kemampuannya untuk menulis hubungan karakter yang kompleks dan realistis, meskipun dalam dunia fantasi.
Namun, beberapa pembaca mungkin merasa alurnya terkadang terlalu lambat, terutama di bagian awal trilogi. Meskipun demikian, begitu cerita mulai berkembang, 'Folk of the Air' sulit untuk diletakkan. Plot twist yang tak terduga dan intrik politik di istana peri menambah ketegangan dan keseruan cerita.
Trilogi 'Folk of the Air' telah mendapatkan banyak penghargaan dan nominasi. Buku pertama, 'The Cruel Prince', memenangkan penghargaan Goodreads Choice Award untuk kategori Best Young Adult Fantasy & Science Fiction pada tahun 2018. Selain itu, buku-buku dalam seri ini telah menjadi bestseller 'New York Times' dan mendapatkan banyak pujian dari kritikus dan pembaca di seluruh dunia.
'Folk of the Air' adalah trilogi fantasi yang gelap, penuh dengan intrik politik, sihir, dan kisah cinta yang rumit. Holly Black telah menciptakan dunia peri yang brutal dan penuh tipu daya, di mana manusia seperti Jude harus berjuang keras untuk bertahan hidup dan mendapatkan kekuasaan.
Jika kamu mencari kisah fantasi yang intens dan penuh dengan karakter yang kompleks, trilogi ini pasti akan memuaskan. Dengan penghargaan dan nominasi yang telah diraih, tidak diragukan lagi bahwa 'Folk of the Air' adalah salah satu karya Holly Black yang paling luar biasa.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku 'A Time For Mercy', Menekuni Semesta Kepolisian yang Unik
-
Ulasan Buku 'The Light We Carry', Persepsi dari Perempuan Afrika-Amerika
-
Ulasan Buku 'Ready Player Two'; Teknologi Masa Kini yang Semakin Canggih
-
Ulasan Buku Friends, Lovers, and The Big Terrible Thing Karya Matthew Perry
-
Ulasan Buku 'Fairy Tale', Kekuataan Horror yang Bikin Bulu Kuduk Merinding
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Ulasan Novel 'Tari Bumi', Kehidupan Perempuan Bali di Tengah Tekanan Kasta
-
Novel 'Mana Hijrah': Ujian Hijrah saat Cobaan Berat Datang dalam Hidup
-
Antara Kebencian dan Obsesi, Ulasan Novel Malice Karya Keigo Higashino
Ulasan
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Ulasan Novel Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Karya Rusdi Matahari
-
Ulasan Buku Patah Paling Ikhlas, Kumpulan Quotes Menenangkan Saat Galau
-
Tetap Kuat Menjalani Hidup Bersama Buku Menangis Boleh tapi Jangan Menyerah
Terkini
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Shin Tae-yong Panggil Trio Belanda ke AFF Cup 2024, Akankah Klub Pemain Berikan Izin?
-
Sinopsis Film Death Whisperer 2, Aksi Nadech Kugimiya Memburu Roh Jahat
-
Maarten Paes Absen di Piala AFF 2024, Saatnya Cahya Supriadi Unjuk Gigi?
-
Review Film The Twisters 2024: Perburuan Badai yang Mendebarkan