Kepergian dan kepulangan adalah dua topik yang seringkali mendatangkan pembahasan yang sentimentil. Keduanya erat sekali dengan perjumpaan dan perpisahan yang melibatkan keterhubungan yang emosional antara dua jiwa yang berbeda.
Tak heran, ketika topik tersebut diangkat dalam sebuah puisi, tentu akan menghadirkan banyak perenungan yang mendalam. Sebagaimana buku puisi berjudul 'Percakapan Paling Panjang Perihal Pulang Pergi' karya Theoresia Rumthe dan Weslly Johannes.
Buku kumpulan puisi ini adalah karya kedua yang saya baca dari para penulis. Sebagaimana buku puisi sebelumnya yang berjudul Cara-cara Tidak Kreatif untuk Mencintai, buku kali ini juga mengambil format saling berbalas puisi.
Selain berbalas puisi, pada beberapa bagian ternyata penulis menghadirkan puisi yang sambung menyambung antara satu judul dan judul lainnya.
Jadi kesannya penulis tidak sekedar menghadirkan sebuah puisi tunggal dengan satu topik, tetapi juga rentetan cerita yang saling berkelindan.
Dengan keindahan bahasa dan diksi yang amat menyentuh, Percakapan Paling Panjang Perihal Pulang Pergi ini rasanya menghadirkan momen-momen magis dimana kita mengenang kepergian dan kepulangan sebagai sesuatu yang bermakna dalam kehidupan.
Misalnya kepergian orang yang dicintai, momen kehilangan, menghadapi kedukaan, hingga perasaan-perasaan yang seringkali timbul saat menghadapi perjumpaan dan perpisahan. Sebab di dunia ini, segala hal yang telah kita mulai suatu hari nanti akan berakhir.
Dengan merenungi hal tersebut sebaik-baiknya, kita bisa menjalani kehidupan dengan lebih mindful dan menghargai segala peristiwa yang terjadi.
semua yang muda akan pudar,
semua yang tumbuh pernah tumbang,
semua yang berjalan akan berhenti.
(Halaman 62)
Berbicara tentang mindfulness dan memberi penghargaan terhadap segala peristiwa, membicarakan hal tersebut lewat sebuah puisi adalah salah satu medium yang saya rasa amat efektif untuk menggambarkan perasaan-perasaan yang ingin kita hadirkan.
Lewat buku puisi ini, saya seperti diajak untuk turut merasakan setiap gejolak perasaan yang hendak disampaikan oleh penulis.
Salah satu puisi yang bagi saya amat berkesan adalah puisi berjudul Menunggu Usai Usia yang menceritakan perjalanan seseorang dalam bertumbuh.
Rasanya begitu hangat saat mengenang fase kanak-kanak menuju dewasa, ketika perlahan kita berproses dengan seluruh tantangan kehidupan yang acapkali memang tidak mudah. Berikut di antara beberapa kutipannya.
hanya dengan nyali saja, mulai dulu,
walau sedikit uang di saku,
dan tak ada bunga di buku,
usia tetap berjalan maju,
menuju rentang lengan waktu,
yang menunggu usai usia,
dengan semoga-semoga,
yang mudah-mudahan, tak sia-sia
(Halaman 17)
Selain puisi di atas, masih banyak puisi lain yang tak kalah menarik dalam buku ini. Bagi yang menyukai puisi dengan diksi yang indah dan menggugah, Percakapan Paling Panjang Perihal Pulang Pergi ini barangkali akan menjadi bacaan yang tepat untuk menemani waktu berkontemplasi.
Selain itu, buku ini juga sangat cocok untuk menjadi bacaan yang menemani saat waktu perjalanan, atau kala berada di ruang tunggu untuk menjadi teman mengatasi kebosanan.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku 'Seseorang di Kaca', Refleksi Perasaan terhadap Orang Terkasih
-
Ulasan Buku Seni Mencintai Diri Sendiri, Rahasia untuk Sembuhkan Luka Batin
-
Ulasan Buku 'Kitab Kawin', Kumpulan Cerpen tentang Sisi Gelap Pernikahan
-
Ulasan Novela 'Asrama', Kesepian yang Menghuni Kepala Seorang Perempuan
-
Membebaskan Diri dari Rasa Sakit Hati di Buku 'Nanti Juga Sembuh Sendiri'
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Ekidna Belajar Mandiri: Berani Menghadapi Keraguan dan Hal Baru
-
Novel Jejak Balak: Alam Rusak, Roh Leluhur pun Marah
-
Ulasan Buku Legenda Danau Lipan, Perang Dua Negara Akibat Prasangka Buruk
-
Ulasan Novel Buku-Buku Loak, Bernostalgia Melalui Sastra Lama
-
Bentala Stella: Bisnis Licik dan Sayuran Gemas 'Pengungkap' Perasaan
Ulasan
-
Ulasan Novel Negeri di Ujung Tanduk: Perjuangan Melawan Ketidakadilan
-
Cinta Tak Terduga di Musim Natal dalam Novel 'If This Was a Movie'
-
Ulasan Buku Legenda Danau Lipan, Perang Dua Negara Akibat Prasangka Buruk
-
Ulasan Buku Ekidna Belajar Mandiri: Berani Menghadapi Keraguan dan Hal Baru
-
Novel Jejak Balak: Alam Rusak, Roh Leluhur pun Marah
Terkini
-
NCT Dream 'Flying Kiss', Lagu Ungkapan Perasaan Cinta Seindah Bunga
-
Alasan Laga Indonesia vs Jepang Diundur, demi Kondisi Terbaik Kedua Tim
-
Akhirnya! Jisoo BLACKPINK Dikabarkan Bakal Comeback Solo Akhir Tahun Ini
-
IVE Mencari Cinta Lewat Lagu Kolaborasi 'Supernova Love' feat. David Guetta
-
Prabowo Subianto, Sebingkai Pesan Harapan yang Hendak Rakyat Titipkan