Twilight of the Warriors: Walled In adalah film action gangster dari Hong Kong yang disutradarai Soi Cheang. Naskah film ini diambil dari novel City of Darkness karya Yuyi, dan komik dengan judul yang sama oleh Andi Seto.
Film ini menampilkan deretan bintang lokal seperti Louis Koo, Sammo Hung, Richie Jen, Raymond Lam, Terrance Lau, Kenny Wong, Philip Ng, dan Tony Wu.
Film action ini juga terpilih buat seleksi di Cannes Film Festival 2024 kemarin.
Sinopsis Twilight of the Warriors: Walled In
Kisah film ini berlatar di Kowloon Walled City, Hong Kong, era 1980-an, yang katanya jadi pemukiman kumuh bertingkat paling padat di dunia sampai dihancurkan tahun 1994.
Seorang pemuda pengungsi bernama Chan (Lam) mencoba menetap di pemukiman padat itu setelah semua hal buruk yang dia alami. Dia juga bikin kesan baik buat geng pelindung setempat yang dipimpin Cyclone (Koo).
Namun, siapa sangka masa lalu ayah Chan ternyata berkonflik dengan seorang petinggi gangster bernama Dik Chau (Jen). Dik minta bantuan bos kriminal besar, Mr. Big (Hung), dengan imbalan sebagian wilayah di sana.
Perburuan kecil ini akhirnya memicu perebutan kekuasaan di wilayah Kowloon Walled City.
Aksi Laga yang Ditunggu-tunggu
Hal yang kamu tunggu-tunggu dari film action Hong Kong seperti ini pastinya aksi laganya. Film ini menghabiskan lebih dari separuh durasinya buat aksi laga.
Apakah hasilnya memuaskan? Buat penggemar genre ini: 100%. Twilight of Warriors nggak cuma menyajikan aksi laga, tapi juga banyak hal yang berkaitan dengan Sinema Hong Kong dari era dulu sampai sekarang.
Kalau kita lihat ke belakang, genre "triad" kayak gini udah ada sejak film action John Woo di era 1980-1990-an sampai thriller kelas atas, Infernal Affairs (2002). Sementara itu, sinema Hong Kong juga terkenal dengan film Kung Fu berkualitas, seperti yang dibintangi Jet Li (Seri Kung Fu Master) dan Donnie Yen (Seri Ip-Man).
Aksi laga di Twilight of Warriors dengan segar menggabungkan kedua aspek itu.
Kombinasi Aksi Gangster dan Seni Bela Diri
Jarang kita lihat film gangster yang aksinya dikombinasi sama seni bela diri kayak gini. Film gangster biasanya penuh aksi tembak-tembakan brutal ala John Woo, jarang banget ada aksi tarung yang koreografinya keren.
Dalam Twilight of Warriors, aksi perkelahiannya keren banget, para petinggi gangster dan tangan kanan mereka jago banget main Kung-Fu dengan jurus-jurus maut. Bahkan tangan kanan Mr. Big, yang diperankan dengan garang oleh Phillip Ng, punya ilmu "kebal".
Aksi laga yang super atraktif jadi daya tarik utama yang disajikan dengan kelas oleh para pemainnya.
Setting yang Luar Biasa
Satu lagi pencapaian keren yang nggak biasa dari film Hong Kong adalah setting-nya, yang katanya dibuat replika Kowloon Walled City khusus buat produksi film ini. Sekilas, set-nya mirip film sci-fi masa depan produksi Hollywood.
Dengan sentuhan noir, setting pemukiman kumuh dan padat dengan kabel-kabel listrik yang bersliweran terlihat sangat meyakinkan dan mendukung penuh aksi-aksinya.
Satu adegan aksi kejar-kejaran lewat gang sempit dan lorong-lorong, bahkan lompat dari lantai atas ke bawah, atau sebaliknya.
Setting yang luar biasa ini adalah salah satu pencapaian terbaik dalam produksi film Hong Kong yang pernah saya lihat.
Tribute untuk Sinema Hong Kong
Twilight of the Warriors: Walled In adalah proyek ambisius yang jadi tribute buat semua aspek Sinema Hong Kong di era emasnya. Aksi-aksi laga keren dengan berbagai bos kriminal yang karismatik dan set yang memukau, apa lagi yang kita harapkan dari sebuah film aksi laga?
Film ini adalah pencapaian total yang mencerminkan era emas film-film Hong Kong di masa lampau. Editing cepat dan sinematografi dinamis adalah ciri khas sinema Hong Kong yang nggak bisa dipisahin.
Satu lagi pastinya adalah penghormatan buat salah satu bangunan pemukiman terpadat di dunia ini. Kowloon Walled City dengan segala pesonanya pastinya punya suka duka bagi ribuan penghuni dan warga Hong Kong. Ini terlihat dalam banyak adegan dan credit penutup yang menunjukkan keseharian di sana.
Twilight of the Warriors adalah pencapaian langka yang mencerminkan sejarah panjang Sinema Hong Kong yang nggak bakal bisa dicapai pembuat film lain.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Review Film Role Play, Menjelajahi Dunia Karakter dan Narasi
-
Review Film Self Reliance, Duet Jake Johnson dan Anna Kendrick
-
Review Film Keluar Main 1994, Komedi Kehidupan Anak Milenial
-
Review Film Dokumenter Nai Nai & Wai Po, Kisah Dua Nenek Imigran di Amerika
-
Review Film Wanita Ahli Neraka, Kisah Nahas Santriwati Pencari Surga
Artikel Terkait
-
Puncak FFI 2024: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sapu Bersih 7 Piala Citra
-
Salah Santet, Film Horor-Komedi yang Angkat Kearifan Lokal Indonesia-Malaysia
-
Review Film Role Play, Menjelajahi Dunia Karakter dan Narasi
-
Review Film Self Reliance, Duet Jake Johnson dan Anna Kendrick
-
Trailer Terbaru Film A Minecraft Movie: Terkuaknya Kisah Asal Mula Steve
Ulasan
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
-
Mama yang Berubah Jadi Peri di Mummy Fairy and Me 4: Keajaiban Putri Duyung
-
Jambi Paradise, Destinasi Wisata Pilihan Keluarga
-
Melancong ke Jembatan Terindah di Jambi, Gentala Arasy
-
Review Film Role Play, Menjelajahi Dunia Karakter dan Narasi
Terkini
-
Makna Perjuangan yang Tak Kenal Lelah di Lagu Baru Jin BTS 'Running Wild', Sudah Dengarkan?
-
Puncak FFI 2024: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sapu Bersih 7 Piala Citra
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
Ditanya soal Peluang Bela Timnas Indonesia, Ini Kata Miliano Jonathans
-
3 Rekomendasi Oil Serum Lokal Ampuh Meredakan Jerawat, Tertarik Mencoba?