Buku "Berani Tidak Disukai" adalah sebuah buku yang menggabungkan konsep psikologi dengan narasi yang menarik, ditulis oleh Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga. Buku ini telah menjadi fenomena di Jepang dan di seluruh dunia, dengan lebih dari 3,5 juta eksemplar terjual. Melalui dialog antara seorang filsuf dan seorang pemuda, buku ini mengeksplorasi tema kebahagiaan, keberanian, dan penerimaan diri.
Buku ini banyak terinspirasi oleh teori psikologi Alfred Adler, yang menekankan pentingnya tujuan hidup dan kontribusi sosial. Penulis mengajak pembaca untuk menemukan tujuan hidup mereka sendiri dan berkontribusi kepada masyarakat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan rasa kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup.
Buku ini mengajak kita untuk bisa menerima diri sendiri. Dengan menerima kekurangan dan keunikan diri sendiri, seseorang dapat mengatasi ketakutan dan rasa malu yang sering menghalangi kebahagiaan. Penulis mendorong pembaca untuk menghadapi ketakutan dan berani mengambil risiko, meskipun ada kemungkinan untuk tidak disukai.
Buku ini juga mengakui bahwa hubungan dengan orang lain adalah bagian penting dari kehidupan. Namun, hubungan yang sehat harus dibangun di atas dasar saling menghormati dan bukan ketergantungan emosional. Ini membantu menciptakan interaksi yang lebih positif dan mendukung.
Buku "Berani Tidak Disukai" mendorong pembaca untuk melakukan refleksi diri dan menemukan tujuan hidup mereka. Dengan memahami nilai-nilai pribadi dan apa yang membuat hidup bermakna, seseorang dapat mencapai kebahagiaan yang lebih autentik. Kita sadar bahwa penilaian orang lain tidak dapat menentukan nilai diri kita. Dengan memahami hal ini, seseorang dapat lebih mudah melepaskan diri dari tekanan untuk selalu diterima oleh orang lain.
Buku "Berani Tidak Disukai" adalah salah satu buku yang dapat menginspirasi dan memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana seseorang dapat mencapai kebahagiaan sejati dalam dirinya. Penulis menekankan bahwa masih banyak orang yang terjebak dalam pencarian kebahagiaan yang bergantung pada orang lain atau situasi eksternal.
Dari uaraian diatas, kita bisa mengetahui jika inti dari buku ini adalah, bahwa kebahagiaan merupakan sebuah pilihan yang dapat dicapai oleh setiap individu tanpa terkecuali.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Ulasan Novel The Friend Zone: Pilihan Sulit Antara Cinta dan Mimpi
-
Ulasan Novel Where Loyalty Lies: Perjalanan Menemukan Jati Diri
-
Ulasan Novel Icing on the Murder: Rahasia Gelap di Balik Kue Pengantin
-
Ulasan Novel Mrs Spy: Perempuan Biasa dengan Misi Mematikan
-
Ulasan Novel Friends That Break Us: Ketika Persahabatan Lama Menjadi Luka
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku The Power of Ambition, Membentuk Mental Tangguh untuk Raih Kesuksesan
-
Waspadai Manipulasi! Memahami Sisi Gelap Pikiran Manusia Lewat Buku 'Dark Psychology'
-
Chasing the Blue Flames: Patah Hati yang Membawamu Jatuh di Kawah Ijen
-
Romance Is Not For IT Folks: Tekanan saat Dikuntit di Kantor dan di Rumah
-
Novel Awan-Awan di Atas Kepala Kita: Bunuh Diri saat Ulang Tahun ke-19
Ulasan
-
Ketika Omelan Mama Jadi Bentuk Kasih Sayang di Buku Mama 050
-
Review Film No Other Choice: Ketika PHK Membuatmu Jadi Psikopat!
-
Novel Semesta Terakhir untuk Kita: Ketika Ego dan Persahabatan Bertarung
-
Years Gone By: Ketika Cinta Tumbuh dari Kepura-puraan
-
Ulasan Buku My Olive Tree: Menguak Makna Pohon Zaitun bagi Rakyat Palestina
Terkini
-
Masa Iddah Belum Usai, Chat Azizah Salsha dengan Ibunda Disorot Warganet!
-
4 Cleanser Berbahan Madu Rahasia untuk Wajah Terasa Kenyal dan Sehat!
-
Film Avatar 3 Tembus 3 Jam, Sutradara Ungkap Hadirkan Lagi Sosok Ikonik Ini
-
Pratama Arhan Repost Quote Galau usai Cerai, Sindir Azizah Salsha?
-
Dituding Rampas Aset Mantan Karyawan, Pengacara Ashanty: Fitnah Kejam