Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Akramunnisa Amir
Sampul Novel Cloud Above My Bed (Goodreads)

Saat menjalani tahun-tahun awal pernikahan, beberapa pasangan barangkali akan diuji dalam fase adaptasi yang lumayan berat. Sebab, pernikahan itu menyatukan dua jiwa yang sebelumnya tidak benar-benar saling mengenal.

Terlebih jika ternyata pernikahan tersebut adalah hasil dari perjodohan orang tua yang ingin meluluskan kepentingan pribadi dibalik pernikahan anak-anaknya. Hal itulah yang terjadi pada Rayya dan Gandhi. Pasangan muda yang menikah karena dijodohkan dalam novel Cloud Above My Bed karya Malashantii.

Awalnya, mereka sebenarnya tidak mempermasalahkan hal tersebut. Tapi seiring berjalannya waktu ketika mereka sama-sama merasa tidak dipahami oleh pasangannya, baik Rayya maupun Gandhi kembali mempertanyakan mengenai makna sebuah pernikahan bagi mereka.

Di mata Gandhi, Rayya yang berprofesi sebagai penulis seolah memiliki dunianya sendiri dan seringkali abai dalam memenuhi kewajibannya sebagai istri.

Adapun bagi Rayya, Gandhi seolah-olah begitu sibuk dengan urusan pekerjaan dan tak jarang membuat Rayya curiga bahwa suaminya tersebut menyeleweng di belakangnya. Dan ketakutan Rayya tersebut memang benar-benar terjadi.

Gandhi selingkuh dengan sahabat Rayya sendiri. Setelah melalui drama yang melelahkan, akhirnya Rayya memutuskan untuk mengakhiri pernikahannya.

Secara umum, novel ini sebenarnya mengangkat kisah seputar marriage life yang sederhana. Beberapa isu seputar perjodohan, perselingkuhan hingga pemenuhan hak-hak suami istri barangkali bisa relate dengan banyak pasangan muda.

Tak heran jika novel yang terbit pada tahun 2019 ini sebenarnya berpotensi menjadi bacaan yang sangat menarik karena relatable dan kaya akan nilai moral.

Namun sayangnya, saya memandang bahwa penggarapan alur cerita terkesan buru-buru. Penyelesaian konfliknya juga terasa tidak matang. Khususnya saat terjadi klimaks cerita. Dialog dan adegan yang terjadi saat perselisihan antara Rayya dan Gandhi terasa kurang nampol.

Dari segi penokohan, saya agak greget dengan tokoh Rayya yang manja dan menye-menye. Meskipun kesannya ia adalah korban, tapi perselingkuhan tersebut tidak akan terpicu jika Rayya bisa menempatkan dirinya dengan baik sebagai seorang istri.

Entah penulis sengaja membuat tokoh Rayya ini menyebalkan atau tidak, tapi sebagai pembaca, saya lebih bersimpati kepada Gandhi yang notabene adalah pelaku perselingkuhan.

Meskipun dari awal, keduanya memang punya porsi kesalahan masing-masing yang seharusnya bisa terselesaikan dengan baik jika ingin saling menurunkan ego. Sikap menyebalkan Rayya juga pada akhirnya terbayar dengan kemauannya untuk introspeksi diri. Begitupun dengan Gandhi yang telah sadar akan kesalahannya.

Meskipun pada beberapa bagian, saya merasakan perpindahan alur yang kurang smooth, tapi novel ini terselamatkan dengan beberapa plot-twist yang bikin betah untuk dibaca. Terlepas dari kekurangannya, Cloud Above My Bed ini tetap menyajikan cerita tentang pernikahan yang seru untuk disimak!

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Akramunnisa Amir