Buku "Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya" karya Rusdi Matahari. Buku karya Rusdi ini berisi cerita yang ringan namun penuh akan makna dengan diselingi bumbu-bumbu jenaka yang mampu menghibur pembaca.
Buku ini menceritakan tentang kehidupan di suatu kampung bersama dengan penduduknya yang memiliki karakter yang beraneka ragam.
Ada Mat Piti yang suka membantu tetangganya, ada juga Cak Dhalom seorang duda yang dianggap kurang waras oleh orang dikampungnya.
Meski dianggap gila dan bodoh oleh sebagian besar warga desa, Cak Dhalom menyimpan hikmah mendalam dalam setiap ucapan dan tindakannya. Ada juga Romlah putrinya Mat Piti yang menjadi kembang di desanya, dan ada juga Pak Lurah dan lainnya.
Ada banyak pesan moral yang bisa kita dapatkan dari buku ini, contohnya, Cak Dhalom yang mengajarkan kita untuk hidup sederhana, tidak terikat materi, dan selalu rendah hati. Meskipun hidup dalam keterbatasan, ia justru merasa kaya karena memiliki kedekatan dengan Tuhan.
Cak Dhalom mengajarkan kita untuk mencintai semua makhluk ciptaan Tuhan tanpa memandang status sosial, agama, atau latar belakang. Dan dalam menghadapi cobaan hidup, Cak Dhalom selalu sabar dan menerima takdir dengan lapang dada.
Dari judul buku ini yang menyinggung kata "bodoh", Kebodohan yang dimaksud di sini bukanlah ketidaktahuan, melainkan keengganan untuk belajar dan menerima kebenaran. Cak Dhalom justru menganggap dirinya bodoh karena masih jauh dari kesempurnaan dan terus berusaha mencari ilmu.
Buku ini mengajak kita untuk berpikir kritis terhadap agama. Cak Dhalom sering melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang menggelitik tentang pemahaman agama yang selama ini dianut oleh masyarakat.
Salah satu kutipan dari buku ini adalah "Menjadi istimewa apabila orang semacam kalian yang justru bersedekah, beramal, dan berinfak. Benar, kalian mungkin kesulitan memenuhi kebutuhan hidup, tapi justru karena kseulitan hidup kalian itulah sedekah kalian menjadi luar biasa. Sangat istimewa. Orang miskin yang sanggup berinfak. Dan kalian tahu, tak semua orang sanggup berbuat seperti itu. Nilainya berbeda. Sangat berbeda. Lalu kenapa kalian ingin dan menunggu jadi kaya hanya agar bisa bersedekah dan menolong orang lain?" ujar Cak Dhalom.
Tidak hanya menyajikan pesan-pesan moral yang sangat relevan dengan kehidupan modern, tetapi gaya bahasa yang digunakan oleh penulis sangat sederhana dan mudah dipahami. Buku ini juga memiliki kisah yang unik dan menarik membuat pembaca tidak mudah bosan.
"Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya" adalah sebuah buku yang sangat menarik dan inspiratif. Buku ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan kembali tentang makna kehidupan dan agama. Melalui kisah Cak Dhalom, kita diajak untuk menjadi manusia yang lebih baik dan selalu haus akan ilmu pengetahuan.
Identitas Buku
Judul: Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya
Penulis: Rusdi Matahari
Penerbit: Buku Mojok
Tanggal Terbit: 1 Januari 2018
Tebal: 226 Halaman
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA GOOGLE
Baca Juga
-
Mengurai Benang Kusut Persahabatan dalam Novel Other People's Summers
-
Ulasan Novel If the Shoe Fits:Kisah Cinderella Modern dalam Menemukan Cinta
-
Ulasan Novel Julie Chan is Dead: Dampak Negatif dari Kepopuleran Instan
-
Ulasan Novel She Didn't See It Coming: Misteri Hilangnya Istri dan Ibu
-
Ulasan Novel The Tenant: Suara Misterius dan Bau Busuk dari Penyewa Baru
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Lagu Wide Awake: Ajakan Bertahan Saat Dunia Terasa Sedang Runtuh
-
Kisah Anak Pengungsi dari Suriah dalam Novel The Boys at the Back of The Class
-
Manhwa I Became A Tyrant's Chambermaid: Lika-Liku Komedi Bareng Putra Mahkota
-
Taylor Swift Utarakan Beratnya Hubungan Toxic Melalui Lagu Cruel Summer
-
Mengurai Benang Kusut Persahabatan dalam Novel Other People's Summers
Terkini
-
Hwang Jung Eum Ditinggal Banyak Brand, Imbas Jadi Pelaku Penggelapan Dana untuk Kripto
-
Jadwal Laga Final Thailand Open 2025, Didominasi Wakil dari Empat Negara
-
Jadi Pelatih Tinju, Jamie Foxx Resmi Bergabung di Film Fight for '84
-
Pantai Tablolong, Wisata Populer dengan Ciri Khas Lopo Unik di Kupang
-
Bicara Luka Memang Tidak Mudah dalam Film Mungkin Kita Perlu Waktu