Buku 'Sister Fillah, You'll Never Be Alone' karya Kalis Mardiasih adalah kumpulan tulisan yang mengupas berbagai isu penting terkait perempuan, terutama dalam konteks sosial, budaya, dan agama.
Kalis membahas banyak tema, mulai dari macam-macam jilbab hingga isu-isu ketidaksetaraan dan diskriminasi berbasis gender, seperti marginalisasi, subordinasi, stigmatisasi, kekerasan, dan beban ganda.
Selain itu, buku ini juga mengangkat cerita tentang tokoh-tokoh perempuan Indonesia yang telah berperan besar dalam memajukan pendidikan perempuan.
Tidak hanya nama-nama seperti Dewi Sartika atau RA Kartini, tetapi juga sosok lain yang mungkin belum banyak dikenal masyarakat. Hal ini memberikan perspektif baru tentang perjuangan perempuan dalam sejarah bangsa.
Salah satu bagian menarik dalam buku ini adalah ketika Kalis membahas meme-meme dari akun dakwah yang sering kali mengontrol pilihan perempuan.
Misalnya, meme yang menyatakan bahwa setinggi apa pun pendidikan perempuan, karier terbaiknya adalah di rumah, dan prestasi terbesarnya adalah mencetak anak-anak yang saleh dan salihah.
Kalis mengkritisi narasi ini dengan cerdas dan penuh semangat khasnya di media sosial, mengajak pembaca untuk berpikir kritis tentang eksistensi perempuan yang kerap dipersempit hanya dalam ruang domestik.
Buku ini disajikan dengan gaya yang variatif. Ada tulisan yang personal dan reflektif, ada pula yang singkat, romantis, atau penuh semangat.
Panjang pendeknya tulisan memberikan ritme yang nyaman, sehingga cocok untuk bacaan santai. Meski ringan, buku ini sarat dengan gagasan mendalam yang dapat memantik diskusi kritis.
Saya sangat merekomendasikan buku ini untuk semua perempuan, bukan hanya muslimah. Buku ini berbicara tentang isu-isu fundamental dan memberikan kesadaran akan hakikat perempuan sebagai pejuang.
Kalis dengan tegas menunjukkan bahwa perempuan tidak hanya soal jilbab, melayani suami, atau berada di dapur. Ia mengingatkan bahwa marginalisasi, subordinasi, stigmatisasi, kekerasan, dan beban ganda masih menjadi persoalan nyata yang perlu disuarakan bersama.
Bagi Anda yang ingin membaca karya yang ringan tetapi memiliki daya pukul kuat terhadap kesadaran gender, buku ini adalah pilihan yang tepat.
Apakah Anda tertarik mendiskusikan salah satu isu dari buku ini?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Petualangan Gelap di Pendlewick: Ulasan Novel A Tangele of Spells
-
Menelusuri Pulau Rahasia Bersama Widdershins di Novel a Sprinkle of Sorcery
-
Cerita Tentang Kutukan Keluarga dan Sihir Tua di Novel a Pinch of Magic
-
Menyusuri Dunia Sihir Topi Ajaib Bersama Cordelia dalam Novel The Hatmakers
-
Konspirasi Lucu Ikan yang Penuh Edukasi di Buku Don't Trust Fish
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Tamu Misterius, Mengungkap Teka-Teki Kegaduhan di Sebuah Rumah
-
Ulasan Buku 'Girls, Stop Apologizing': Panduan Menjadi Perempuan Berdaya
-
Ulasan Buku Ungkapan Hikmah, Pelajaran Berharga di Sekitar Kita
-
Ulasan Novel Motherhood: Ibu yang Penuh Obsesi dan Anak yang Tertekan
-
Menghargai Setiap Momen Dalam Hidup Melalui Buku Things Left Behind
Ulasan
-
Cinta dalam Sekat: Rindu yang Membawamu Pulang dan Luka Sejarah
-
Review Film Angel Pol: Ada Kritik Sosial di Antara Musik Dangdut Koplo
-
Historiografi Perempuan NU: Dari Laku Perjuangan ke Lembar Sejarah Umat
-
Ulasan Komik Persatuan Ibu-Ibu: Potret Suka Duka Menjadi Ibu Baru
-
Cinta yang Tumbuh dalam Film Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia
Terkini
-
Bukan Horor Biasa! Film Jalan Pulang Tembus 400 Ribu Penonton, Kok Bisa?
-
Piala AFF U-23: Indonesia Turunkan para Pemain Lokal, Vietnam Kejar Sejarah di Bumi Pertiwi
-
Drama Korea Splendid Days Umumkan Jajaran Pemeran Pendukung
-
Media Belanda Soroti Karir Mees Hilgers di Klub, Sebut Performanya Stagnan!
-
FIFA Tunjuk Jakarta Jadi Pusat Bola di Asia, Indonesia Bisa Diuntungkan?