Buku My Beijing: Four Stories of Everyday Wonder merupakan novel grafis yang masuk ke dalam kategori middle-grade. Dengan mengikuti kisah-kisah di dalamnya, buku ini dapat membuat kenangan indah bersama kakek menyeruak naik ke permukaan. Bagaimana tidak, buku ini merupakan kumpulan kisah anak perempuan yang bernama Yu'er bersama kakeknya dalam kehidupan sehari-hari.
Walaupun terdapat empat kisah di dalamnya, My Beijing: Four Stories of Everyday Wonder memiliki fokus cerita pada Yu'er dan kakeknya. Keempat kisah berpusat pada segala yang berkaitan dengan keduanya. Mulai dari neneknya, teman-teman seumuran Yu'er dan teman dari kakeknya sendiri. Meskipun begitu, buku ini tidak harus dibaca secara berurutan sebab kisah-kisahnya menceritakan momen-momen yang berbeda.
Buku dengan sampul berwarna hijau yang menyegarkan mata ini dibuka dengan kisah pertama terkait penolakan yang harus diterima Yu'er dari tempat pelatihan renang. Karena kakinya memiliki keterbatasan, anak-anak di tempat pelatihan renang tersebut menertawakan mimpi Yu'er untuk menjadi perenang handal.
Menyakitkan melihat apa yang dialami oleh Yu'er, namun sayangnya hal yang terjadi pada Yu'er adalah bentuk refleksi dari kehidupan nyata. Namun di sisi yang lain, sangat menyenangkan dan melegakan atas reaksi dari kakeknya Yu'er. Kalimat penuh dukungan dilontarkannya dan ia tak kehabisan akal untuk mewujudkan keinginan sang cucu untuk berlatih berenang dan cara yang dilakukan olehnya sungguh tak terduga. Rasa sayang yang dimiliki oleh keduanya untuk satu sama lain begitu kental terasa.
Setelah bab pertama, kisah dilanjutkan dengan Yu'er bermain bersama temannya yang memiliki rupa seperti kakeknya di masa kecil sambil melihat parade para serangga setelah sebelumnya ia dirundung oleh anak-anak yang lain. Meskipun ia hanya tinggal bersama sang kakek, pada bab berikutnya kisah pertemuan antara kakek dan neneknya hadir dan saat itu juga menjadi momen kali pertama ia mengirim surat.
Lewat buku ini, tak henti-hentinya saya disuguhkan ilustrasi yang menunjukkan bagaimana asri dan nyamannya lingkungan tempat tinggal Yu'er. Nie Jun sebagai penulis turut menghadirkan bab yang bercerita tentang teman kakek Yu'er untuk menunjukkan watak yang dimiliki oleh kakeknya dan menyinggung perihal mimpi berserta skill yang dimiliki. Bab ini dapat memacu diri untuk percaya akan mimpi beserta skill yang kita miliki dan menghargai kemampuan dan mimpi itu sendiri.
Kendati buku ini menceritakan kehidupan sehari-hari, My Beijing: Four Stories of Everyday Wonder memiliki unsur magical realism yang menambah warna pada kisah di dalamnya. Terlihat sederhana, namun buku ini bukan hanya menyoroti bagaimana Yu'er dan kakeknya saling menyayangi karena dari setiap bab dengan kisah yang berbeda tersebut juga mengajarkan kita bagaimana berempati, bertutur kata yang baik, kegigihan dalam menggapai mimpi, bagaimana menyikapi penolakan, perundungan dan pesan lainnya yang dapat ditangkap sesuai bagaimana kita mencerna kisah di dalamnya.
My Beijing: Four Stories of Everyday Wonder menawarkan kisah-kisah yang menghangatkan hati dan menenangkan yang dipadu dengan ilustrasi berwarna ceria untuk mendukung kisah di dalamnya. Buku ini adalah buku yang cocok dibaca oleh anak-anak maupun orang dewasa. Ada banyak sekali pelajaran yang dapat diambil dari rentetan kisah di dalamnya sehingga saya sangat merekomendasikan buku ini.
Baca Juga
-
Realita Kehidupan Ketika Dewasa dalam Buku Adulthood is a Myth
-
Krisis Eksistensial dan Kekerasan dalam Buku Awan-Awan di Atas Kepala Kita
-
4 Rekomendasi Buku Nonfiksi Islami yang Cocok Dibaca di Bulan Ramadan
-
Belajar Mengendalikan Rasa Marah Lewat Buku Ketika Alina Marah
-
Review Buku Menunggu Beduk Berbunyi Karya Hamka, Sarat Masalah Adat, Politik, dan Agama
Artikel Terkait
-
6 Rekomendasi Novel Karya Mia Manansala, Misteri Kehidupan Lila Macapagal
-
Ulasan Novel Three Days to Remember: Tentang Hati yang Mau Menerima Kembali
-
Ulasan Novel 'Art of Curse', Petualangan Membasmi Kutukan Berbahaya
-
Dari Perpustakaan Keliling ke Gerakan Literasi: Perjalanan Busa Pustaka Nyalakan Harapan Lewat Buku
-
Arti Cinta dan Kehilangan di Novel The Miraculous Journey of Edward Tulane
Ulasan
-
Review Film Sacramento: Road Trip Absurd Penuh Makna
-
Review Film Zero: Ledakan Visual dan Kritik Politik
-
6 Rekomendasi Novel Karya Mia Manansala, Misteri Kehidupan Lila Macapagal
-
Ulasan Film The Call, Harga yang Harus Dibayar oleh Para Pengingkar Takdir!
-
Ulasan Film The First Omen: Nggak Cuma Jump Scare, tapi Juga Psychological!
Terkini
-
Tayang Bulan Juni, Lee Je Hoon dan Yoo Hae Jin Adu Strategi di Film Big Deal
-
5 Anime Slice of Life Bertema Penemuan Jati Diri Terbaik, Sudah Tonton?
-
Sukses di Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto Diisukan Latih Skuad untuk Sea Games 2025?
-
UNIS Tampilkan Pesona 'Sweet and Spicy' di Lagu Terbaru 'Swicy'
-
Sambil Nunggu F1 Tayang, Ini Dia 3 Film Balapan Seru yang Bisa Kamu Tonton!