Runway de Waratte mengisahkan Chiyuki Fujito, seorang gadis bertubuh mungil yang bercita-cita menjadi model terkenal, dan Ikuto Tsumura, seorang siswa SMA yang bercita-cita menjadi desainer fashion. Keduanya bertemu dan saling mendukung dalam mengejar mimpi mereka di dunia fashion yang keras dan kompetitif.
Chiyuki memiliki tinggi badan yang tidak ideal untuk menjadi model profesional, namun ia tidak menyerah pada mimpinya. Ia terus berusaha dan mencari cara untuk membuktikan bahwa tinggi badan bukanlah penghalang untuk menjadi model sukses.
Di sisi lain, Ikuto memiliki bakat desain yang luar biasa, namun ia terkendala oleh keterbatasan ekonomi keluarganya. Pertemuan mereka menjadi titik balik dalam hidup mereka, di mana mereka saling memberikan semangat dan dukungan untuk meraih mimpi masing-masing.
Sejak episode pertama, saya langsung tertarik dengan karakter Chiyuki Fujito. Meskipun memiliki keterbatasan fisik, ia memiliki semangat yang luar biasa untuk mengejar mimpinya menjadi model. Saya bisa merasakan semangat yang terpancar dari dirinya.
Anime Runway de Waratte dengan gamblang memperlihatkan kerasnya dunia fashion. Industri ini tidak hanya glamor dan penuh kemewahan, tetapi juga dipenuhi persaingan ketat, diskriminasi, dan standar yang tinggi.
Chiyuki, dengan tinggi badannya yang tidak ideal, harus berjuang melawan stereotip dan prasangka yang ada. Ikuto, dengan keterbatasan ekonomi keluarganya, harus bekerja keras untuk mengembangkan bakat desainnya.
Anime ini mengajarkan bahwa untuk meraih mimpi, seseorang harus memiliki tekad yang kuat, kerja keras, dan keberanian untuk menghadapi tantangan.
Selain persahabatan, anime Runway de Waratte juga menyoroti pentingnya cinta dan dukungan dari orang-orang terdekat. Keluarga, teman, dan orang-orang yang menyayangi Chiyuki dan Ikuto selalu ada untuk mereka, memberikan semangat dan dukungan.
Runway de Waratte mengajarkan bahwa cinta dan dukungan dari orang terdekat dapat memberikan kekuatan dan kepercayaan diri untuk menghadapi segala rintangan.
Salah satu pesan moral yang kuat dari anime ini adalah untuk tidak menyerah pada keterbatasan diri. Chiyuki memiliki keterbatasan fisik, yaitu tinggi badannya yang tidak ideal untuk menjadi model.
Namun, ia tidak membiarkan keterbatasan ini menghalanginya untuk meraih mimpinya. Dia terus berusaha dan mencari cara untuk membuktikan bahwa tinggi badan bukanlah segalanya dalam dunia modeling.
Anime ini mengajarkan bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Keterbatasan bukanlah alasan untuk menyerah, tetapi justru menjadi motivasi untuk terus berusaha dan mengembangkan diri.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
4 Rekomendasi Film Indonesia Bertema Korupsi di Kepolisian
-
5 Film Jepang yang Ngajak Kita Mikir Ulang Soal Nikah Muda
-
4 Rekomendasi Anime yang Mengajakmu Merasakan Slow Living
-
Review Anime Bungou Stray Dogs Season 3, Taktik Fyodor Mengancam Agensi
-
Review Anime Tasokare Hotel, Kisah Sebuah Penginapan Antara Dua Dunia
Artikel Terkait
-
Review Anime Maou 2099, Ketika Sihir Kuno Bertemu Teknologi Futuristik
-
Review Anime Uchuu Kyoudai, Menjadi Astronot Bukan Hanya Soal Kecerdasan
-
Anime Witch Watch Segera Tayang pada April 2025, Ini Bocoran Kisahnya
-
Baru Rilis Tiga Episode, Anime Sakamoto Days Sukses Curi Sorotan di Netflix
-
Attack on Titan: The Last Attack Rilis di Indonesia! Catat Jadwal Tayangnya
Ulasan
-
Novel Dia yang Lebih Pantas Menjagamu: Belajar Menjaga Hati dan Batasan
-
Review Series House of Guinness: Skandal dan Sejarah yang Sayang Dilewatkan
-
Mengenal Eksotika Jabal Magnet: Barisan Bukit Memukau di Dekat Kota Madinah
-
Novel Luka Perempuan Asap: Cerita tentang Perempuan dan Alam yang Tersakiti
-
Makna Perjuangan dan Cinta di Balik Novel Lotus In The Mud
Terkini
-
Piala Dunia U-17: Statistik Pembuka Grup H, Timnas Indonesia Berpotensi Jadi Tim Kuda Hitam
-
Etika Komunikasi di Media Sosial: Bijak Sebelum Klik!
-
Guru, Teladan Sejati Pembentuk Karakter Anak Sekolah Dasar
-
Gaya Macho ala Bae Nara: Sontek 4 Ide Clean OOTD yang Simpel Ini!
-
Empat Tokoh Mengkaji Oase Gelap Terang Indonesia di Reuni FAA PPMI