Hidup itu nggak selalu berjalan mulus, kan? Kadang ada masa-masa di mana kita merasa semuanya serba salah. Nah, Film Pantaskah Aku Berhijab yang akhirnya tayang di Netflix sejak 6 Februari 2025 ternyata ngajarin kita soal itu. Ya, tentang gimana cara berdamai dengan kehidupan yang nggak selalu sesuai rencana. Disutradarai Hadrah Daeng Ratu, film ini bakal bikin kamu mikir panjang, sekaligus merasa relatable banget sama perjalanan hidup si karakter utama, Sofi.
Sinopsis Film Pantaskah Aku Berhijab
Sofi, yang diperankan Nadya Arina, tumbuh tanpa sosok ayah dan sudah merasakan banyak cobaan hidup. Mulai dari hubungan yang nggak sehat sampai kehamilan yang datangnya nggak diundang, bikin hidupnya kacau balau. Semua yang sudah dibangunnya kayak runtuh begitu saja. Namun, meskipun keadaan begitu, Sofi tetap bertahan, apalagi karena dia punya tanggung jawab besar sama ibu dan adik-adiknya.
Di tengah keputusasaan, datanglah Aqsa, yang diperankan Bryan Domani, sosok yang bisa diandalkan untuk jadi teman hidup yang nggak cuma sekadar ada, tapi juga benar-benar mendukung dan nggak pernah pergi begitu saja. Aqsa nggak nyari yang sempurna, dia cuma mau menerima Sofi apa adanya, dan ini yang bikin film ini jadi istimewa. Cinta sejati itu bukan soal mencari yang sempurna, tapi juga mencari yang bisa menerima segala kekurangan dan tetap bertahan di sisi kita. Itulah yang dihadirkan Aqsa untuk Sofi.
Nggak Cuma Kisah Romansa Biasa
Sutradara Hadrah Daeng Ratu, yang sudah terkenal dengan film-film kerennya, kayak Film Sijjin dan Film Pemandi Jenazah, di film ini, dirinya tempat mengajak kita untuk lebih sabar dan menerima hidup dengan segala ketidaksempurnaannya. Dan benar saja, Film Pantaskah Aku Berhijab nggak cuma soal kisah romansa, tapi juga tentang perjalanan dalam menerima diri sendiri dan belajar untuk memaafkan apa yang sudah terjadi.
Yang bikin film ini makin seru, meski temanya berat, tapi nggak terasa “ngajak mikir berat” banget. Aqsa, sebagai sosok yang selalu ada buat Sofi, ngasih pesan penting tentang kesabaran dan keikhlasan. Dan soal hijabnya? Film ini nunjukin gimana hijab itu bukan cuma soal penampilan, tapi juga tentang perjalanan batin yang dalam, menemukan diri, dan tentu saja, cinta sejati.
Didukung sama aktor-aktor berbakat lainnya: Dhini Aminarti, Nadzira Shafa, Indra Birowo, dan masih banyak lagi, Film Pantaskah Aku Berhijab jadi film yang penuh pelajaran hidup deh. Skripnya yang ditulis Cassandra Massardi ini, bisa jadi bakal bikin kamu nyeletuk, "Wow, hidup memang nggak mudah, tapi dengan dukungan orang yang tepat, kita bisa bertahan."
Selamat nonton ya!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Cinta yang Diguncang Masa Lalu dan Ketidaksetaraan dalam Film Tabayyun
-
Yang Mau Ngakak Brutal, Nih Film Setan Botak di Jembatan Ancol!
-
Film Coto Vs Konro, Ketika Bisnis dan Cinta Bertemu dalam Perang Kuliner
-
Isu Poligami dalam Film Pintu-Pintu Surga: Solusi, Cinta, atau Ujian?
-
Komedi Stoner Ketemu Komedi Meta, Film Extremely Unique Dynamic Unik Banget
Artikel Terkait
-
Kenapa Film Komedi Indonesia Sedikit? Hanung Bramantyo Ungkap Penyebabnya
-
Apa Makna La Tahzan? Disebut Tak Pantas Dijadikan Judul untuk Film Bertema Perselingkuhan
-
Yang Mau Ngakak Brutal, Nih Film Setan Botak di Jembatan Ancol!
-
Sinopsis She Taught Me Serendipity, Film Romantis Dibintangi Riku Hagiwara
-
Petaka Gunung Gede Terus Meroket, Tembus 2 Juta Penonton dalam 2 Minggu!
Ulasan
-
Wisata Kebun Pak Budi, Tempat Wisata untuk si Pencinta Pertanian di Pasuruan
-
Tips Afirmasi Positif dalam Buku From Powerful Words to Powerful Actions
-
Ulasan Buku Catatan Kriuk untuk si Single, Kiat Menjadi Jomblo yang Bahagia
-
Ulasan Buku Monster Motivasi: Ketika Motivasi yang Biasa Saja Tidak Cukup
-
Novel Ghost Forest: Mengeksplorasi Pengalaman Imigran Hong Kong di Kanada
Terkini
-
3 Rekomendasi Drama Korea Seo In Guk, Terbaru Ada Monthly Boyfriend
-
Sinopsis As For Me, Film Romantis Terbaru Ai Hashimoto dan Taishi Nakagawa
-
Tayang April, Kim Hye Ja dapat Hadiah dari Surga di Drama Korea 'Heavenly Ever After'
-
Cinta yang Diguncang Masa Lalu dan Ketidaksetaraan dalam Film Tabayyun
-
Pelantikan Ormawa FADIB UIN SUKA: Harapan untuk Kepengurusan yang Baru