Novel "Dua Dini Hari" karya Chandra Bientang merupakan thriller urban yang menyajikan kisah pembunuhan berantai dengan latar kehidupan anak jalanan di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.
Kisah ini dimulai dengan ditemukannya tiga jasad anak jalanan yang tergantung di tepi flyover, disusul dengan mayat keempat yang ditemukan dalam kondisi terjerat kabel tiang listrik.
Rentetan peristiwa tragis ini mengguncang komunitas setempat, namun sayangnya, perhatian media dan publik tetap minim, mencerminkan bias dan stigma yang masih melekat terhadap kelompok marginal.
Tokoh utama dalam cerita ini adalah Elang, seorang kadet polisi yang terdorong untuk mengungkap kasus tersebut secara independen. Elang digambarkan sebagai sosok yang penuh percaya diri, tetapi sering kali bertindak tanpa perhitungan matang, membuat penyelidikannya penuh dengan tantangan dan risiko.
Di sisi lain, ada Kanti, seorang ilustrator lepas yang tinggal di rumah kos dan kerap mengalami gangguan tidur akibat mimpi-mimpi buruk. Seiring berjalannya waktu, kehidupan Kanti yang tampak normal ternyata berkaitan erat dengan misteri pembunuhan yang sedang terjadi. Hal ini semakin memperkaya lapisan cerita dengan elemen psikologis yang mendalam.
Chandra Bientang dengan cermat menghadirkan atmosfer Jatinegara yang terasa begitu hidup dan nyata. Setiap sudut kota digambarkan dengan detail yang menghidupkan nuansa kelam dan menegangkan. Pembaca dibawa untuk menyelami lorong-lorong gelap perkotaan, merasakan kegelisahan para karakter, serta memahami kerasnya realitas kehidupan di jalanan.
Salah satu aspek menarik dari "Dua Dini Hari" adalah bagaimana novel ini mengeksplorasi dilema moral yang dihadapi para tokohnya. Kisah ini mempertanyakan batas antara kewarasan dan kegilaan, serta menggali pertimbangan etis mengenai apakah pengorbanan beberapa individu bisa dibenarkan demi kebaikan yang lebih besar.
Dari segi alur, novel ini dirancang dengan sangat rapi. Misteri demi misteri terjalin dengan baik, menyuguhkan berbagai kejutan yang membuat pembaca terus bertanya-tanya tentang siapa dalang di balik serangkaian pembunuhan ini.
Setiap karakter memiliki latar belakang dan motif yang kompleks, menciptakan teka-teki yang tak mudah dipecahkan hingga bagian akhir cerita.
Gaya penulisan Chandra Bientang yang mengalir dengan baik dan penuh ketegangan membuat novel ini sulit untuk ditinggalkan sebelum benar-benar mencapai kesimpulannya.
Selain menyajikan kisah kriminal yang menegangkan, "Dua Dini Hari" juga menawarkan refleksi sosial yang tajam. Novel ini menggambarkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh kelompok yang terpinggirkan, termasuk diskriminasi terhadap anak jalanan, kesenjangan sosial, serta dinamika kekuasaan dalam kehidupan perkotaan.
"Dua Dini Hari" berhasil meraih penghargaan Best Novel dan Best Crime Drama & Thriller dalam Scarlet Pen Awards 2020, menunjukkan kualitasnya sebagai sebuah karya debut yang luar biasa.
Secara keseluruhan, "Dua Dini Hari" adalah novel yang mampu membangkitkan rasa ingin tahu dan menggugah emosi pembacanya. Dengan perpaduan cerita misteri yang kompleks, karakter yang kuat, dan tema sosial yang relevan, novel ini menjadi bacaan yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang berbagai aspek kehidupan urban yang jarang terekspos.
Identitas Buku
Judul: Dua Dini Hari
Penulis: Chandra Bientang
Penerbit: Noura Books
Tanggal Terbit: 1 Agustus 2019
Tebal: 248 Halaman
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Novel The Friend Zone: Pilihan Sulit Antara Cinta dan Mimpi
-
Ulasan Novel Where Loyalty Lies: Perjalanan Menemukan Jati Diri
-
Ulasan Novel Icing on the Murder: Rahasia Gelap di Balik Kue Pengantin
-
Ulasan Novel Mrs Spy: Perempuan Biasa dengan Misi Mematikan
-
Ulasan Novel Friends That Break Us: Ketika Persahabatan Lama Menjadi Luka
Artikel Terkait
-
Mengenal Damar dan Dunia Khayalnya dalam Novel 'Dongeng untuk Raka'
-
The Nutcracker and The Mouse King: Dongeng Klasik Jerman yang Tak Lekang oleh Waktu
-
Review Buku 'Who Rules the World?', Ketika Kekuasaan Global Dipertanyakan
-
3 Rekomendasi Novel Thriler Psikologi yang Seru untuk Dibaca di Akhir Pekan
-
Novel Penebusan: Menyelami Sisi Gelap Kehidupan di balik Topeng Kebahagiaan
Ulasan
-
Review Film Sukma: Rahasia Gaib di Balik Obsesi Awet Muda!
-
Review Film The Exit 8: Ketakutan Nyata di Lorong Stasiun yang Misterius
-
Membaca Ulang Kepada Uang: Puisi tentang Sederhana yang Tak Pernah Sederhana
-
Review Film Siccin 8: Atmosfer Mencekam yang Gak Bisa Ditolak!
-
Film Man of Tomorrow, Sekuel Superman Tayang Tahun Depan?
Terkini
-
Aksi Nyata PENGMAS Perma AGT FP Unila di Panti Asuhan Ruwa Jurai
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Gen Z dan Dompet Kosong? Mengungkap Gaya Hidup Cashless dan Wi-Fi Only yang Bikin Geleng Kepala
-
Animator Jujutsu Kaisen Ungkapkan Detail Penting tentang Musim Ketiga
-
Banjir Bali Terparah: Bandara Terancam, Denpasar Siaga Darurat