
Di tengah derasnya arus drama Korea bertema cinta segitiga atau konflik keluarga kelas atas, Pump Up the Healthy Love hadir menyapa pemirsa sebagai angin segar. Merujuk Soompi, drama ini memadukan unsur romansa dan komedi dalam balutan cerita yang unik, yaitu pusat kebugaran alias gym.
Tokoh utamanya, Do Hyun Joong (diperankan Lee Jun Young) merupakan mantan binaragawan juara dunia yang kini menjalankan sebuah gym kecil. Sementara itu, Lee Mi Ran (Jung Eun Ji) datang ke gym tersebut setelah mengalami patah hati. Ia ingin memperbaiki kondisi fisiknya sekaligus membangun kembali kepercayaan diri yang runtuh.
Plotnya memang terdengar sederhana. Namun justru dari kesederhanaan inilah kekuatan serial tersebut terpancar. Wajar jika ulasan keseruannya menarik dicari. Dengan pendekatan slow burn, romansa antara dua tokoh utama tumbuh perlahan namun terasa tulus dan realistis.
Alur ceritanya tidak bertele-tele. Setiap episode membawa dinamika baru, memperlihatkan perjuangan fisik maupun emosional dari karakter-karakter yang mencoba bangkit dari luka masing-masing.
Unsur komedi juga tidak dibuat-buat. Dialog yang jenaka, tingkah laku karakter yang relatable, serta momen-momen konyol di gym menjadi penyegar di sela-sela drama kehidupan mereka.
Latar pusat kebugaran memberikan nuansa yang benar-benar berbeda. Gym bukan sekadar lokasi, melainkan menjadi ruang pertemuan, tempat healing, hingga simbol perjalanan mencintai diri sendiri.
Tidak hanya Do Hyun Joong dan Lee Mi Ran yang mencuri perhatian. Karakter pendukung dengan latar belakang beragam ikut memperkaya cerita. Mulai dari ibu rumah tangga yang ingin kembali bugar, hingga remaja yang mencari arah hidup. Semuanya punya porsi dan cerita yang menyentuh.
Chemistry Lee Jun Young dan Jung Eun Ji menjadi salah satu nilai jual utama. Keduanya berhasil membangun hubungan yang terasa alami, tanpa paksaan. Senyum, lirikan, hingga keakraban mereka mampu membuat penonton ikut merasakan getaran yang perlahan tumbuh.
Meski sempat memulai penayangan dengan rating rendah di Korea Selatan, Pump Up the Healthy Love perlahan mendapatkan tempat di hati penonton. Ulasan positif terus berdatangan seiring dengan peningkatan rating pada paruh kedua penayangan.
Drama ini juga berhasil menyisipkan pesan-pesan penting tanpa terkesan menggurui. Penonton diajak melihat bahwa olahraga bukan sekadar untuk penampilan, tapi juga tentang ketahanan mental dan kesehatan emosional.
Tak Hanya Sebatas Drama, Ada Pesan Penting Soal Penerimaan Diri
Salah satu daya tarik utama dari Pump Up the Healthy Love adalah keberhasilannya menyampaikan pesan mengenai penerimaan diri dan pentingnya mencintai tubuh sendiri.
Kisah Mi Ran yang berusaha mencintai tubuhnya setelah dikhianati tak kalah menjadi cermin banyak penonton. Perjuangan itu tidak digambarkan secara dramatis berlebihan, melainkan realistis dan penuh empati.
Begitu pula dengan Hyun Joong, yang meski pernah berada di puncak kejayaan sebagai atlet, kini menghadapi kenyataan hidup biasa. Pump Up the Healthy LOve menyentuh sisi maskulinitas yang lembut, menghadirkan pria yang tidak malu untuk terluka dan belajar kembali mencintai.
Pesan lainnya adalah bahwa olahraga bisa menjadi bentuk terapi. Bukan untuk mengejar standar tubuh ideal, tapi untuk membangun koneksi dengan diri sendiri, dan dengan orang lain yang mendukung perjalanan itu.
Dalam setiap tetes keringat dan latihan di gym, terselip kisah-kisah kecil tentang persahabatan, kehilangan, keberanian memulai lagi, dan akhirnya, jatuh cinta.
Bukan hanya sekadar tempat latihan fisik, gym dalam drama ini menjadi ruang di mana cinta yang sehat dan suportif bisa tumbuh, baik terhadap orang lain maupun terhadap diri sendiri.
Akhir kata, Pump Up the Healthy Love bukan hanya drama romantis biasa. Ia hadir membawa kisah segar tentang cinta, penyembuhan, dan perjalanan mencintai diri dalam suasana yang berbeda: pusat kebugaran.
Dengan chemistry kuat, cerita yang relatable, dan pesan yang inspiratif, drama ini layak masuk daftar tontonan siapa pun yang butuh hiburan ringan namun bermakna. Jika Anda mencari drama yang bisa menghibur sekaligus memotivasi, ini saatnya berkunjung ke gym, setidaknya lewat layar kaca.
Baca Juga
-
5 Pemain Kunci Timnas Indonesia U-23 yang Sukses Repotkan Thailand
-
Timnas Indonesia U-23 Menangi Dramatisnya Adu Penalti, Thailand Gigit Jari
-
BRI Super League: Kisah Adam Przybek Cicipi Tantangan Baru di Luar Eropa
-
Gerald Vanenburg Soroti Fleksibilitas Dony Tri Pamungkas, Mengapa?
-
Dear Timnas Indonesia, 3 Pakem Ini Perlu Dijaga untuk Tumbangkan Thailand
Artikel Terkait
-
8 Drakor Romantis dan Thriller Tayang Juli 2025, Dibintangi Lee Jong Suk Sampai Kim Nam Gil
-
Ulasan Buku Ibu, Aku Nggak Sekuat Itu: Ketika Rasa Lelah Tak Lagi Terdengar
-
5 Rekomendasi Sepatu Gym yang Nyaman dan Terjangkau, Bikin Latihan Maksimal
-
Nam Ji Hyun Dirumorkan Tolak Bintangi Good Partner 2, Agensi Beri Tanggapan
-
Lagu Nobody Gets Me oleh SZA: Curahan Hati yang Terasa Begitu Nyata
Ulasan
-
Depot Mie Sahadja Malang: Hangatnya Cita Rasa dan Kenangan Rumah Nenek
-
Ulasan Buku Granny Loves to Dance: Saat Nenek Tercinta Terkena Alzheimer
-
Ulasan Film Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut, Cerita Mistis Dukun Sadis!
-
Mengejar Cinta Halal: Ketika Perasaan dan Takdir Tidak Berjalan Seiring
-
Menilik Dakwah dalam Balutan Fiksi Religi di Novel Harapan di Atas Sajadah
Terkini
-
Koperasi Merah Putih: Antara Harapan dan Ancaman Pemborosan Dana Rakyat
-
5 HP Android yang Layak Dipertimbangkan sebelum Membeli Galaxy Z Fold 7
-
Lantik Pengurus GRADASI 20252030, Dave Laksono Soroti Ruang Digital dan Kendali Algoritma
-
5 Pemain Kunci Timnas Indonesia U-23 yang Sukses Repotkan Thailand
-
Kemenangan atas Thailand Jadi Panggung bagi Jens Raven dan Hokky Caraka