Hayuning Ratri Hapsari | Athar Farha
Poster Film One Battle After (IMDb)
Athar Farha

Ada film yang datang tepat pada waktunya, seperti angin malam yang membawa aroma hujan ketika dunia sedang resah. Yup, Film One Battle After Another adalah salah satunya. 

Sejak detik pertama, Paul Thomas Anderson mempertegas kalau film ini bukan sekadar film aksi, tapi pusaran manusia, sejarah, dan perlawanan yang berdetak di setiap durasi bergulir sepanjang 162 menit penuh. Tanpa kompromi dan tanpa jeda. 

Adaptasi dari Novel Vineland karya Thomas Pynchon ini tayang di bioskop Indonesia sejak 24 September 2025. Menariknya, Sutradara Paul Thomas Anderson menyulamnya menjadi kisah yang terasa relevan dengan kondisi sosial-politik saat ini, tanpa harus menyinggung secara gamblang. 

Penasaran nggak sama filmnya? Sini deh kepoin bareng!

Sinopsis One Battle After Another 

Cerita dibuka dengan kelompok revolusioner French 75, yang beraksi di perbatasan Meksiko–Amerika Serikat. Mereka membebaskan imigran yang ditahan aparat, sekaligus mempermalukan Kolonel Steven J. Lockjaw (Sean Penn) di hadapan pasukannya. 

Peristiwa itu memicu obsesi Lockjaw pada pemimpin French 75, Perfidia Beverly Hills (Teyana Taylor). Obsesinya nggak hanya soal dendam atas kekalahan, tapi sudah menembus sisi gelap psikologisnya berupa campuran kebencian, hasrat, dan dorongan obsesif yang mengganggu akal sehat. 

Di sinilah Lockjaw berubah jadi ancaman yang nggak hanya ingin menang secara militer, tapi juga ingin menaklukkan Perfidia secara pribadi.

Di sisi lain, Perfidia menjalin kisah cinta dengan rekannya, Bob Ferguson (Leonardo DiCaprio), si revolusioner pemberani, tapi juga manusiawi dan penuh keraguan. Dari hubungan mereka lahirlah putri bernama Willa. 

Seiring waktu, cerita beralih ke 16 tahun kemudian. Bob hidup sebagai ayah tunggal yang berusaha menyeimbangkan kehidupan revolusioner dan peran sebagai orang tua. Dia harus menghadapi dilema berat, dari mempertahankan prinsip dan perjuangan revolusi, sementara memastikan keselamatan Willa. 

Namun, masa lalu nggak pernah benar-benar pergi. Lockjaw, yang nggak pernah melupakan dendamnya, kembali memburu Bob dan Willa dengan segala cara. 

Dalam pelariannya Bob nggak sendirian. Dia dibantu Deandra (Regina Hall), sahabat lama Perfidia, tangguh dan loyal, yang notabene sensei eksentrik Sergio St. Carlos (Benicio del Toro).

Bersama-sama, mereka nggak hanya menghadapi ancaman fisik dari Lockjaw, tapi juga berjuang melawan narasi palsu dan penghapusan sejarah, yang diklaim sebagai kebenaran sama pihak-pihak berkuasa.

Wih, menarik banget nih! Bila Sobat Yoursay masih ragu buat nonton, sini kepoin terus impresi diriku selepas nonton filmnya!

Review Film One Battle After Another 

Menurut, Sutradara Paul Thomas Anderson menyergap penonton sejak awal. Selain itu, jujurly, Leonardo DiCaprio makin totalitas berakting deh.

Ya, dia tampil bukan sebagai pahlawan, tapi ayah yang rapuh, kebingungan, dan penuh cinta. Hubungannya dengan Chase Infiniti, yang memerankan Willa (si anak), menjadi inti emosional film ini. Sangat hangat, raw, dan meyakinkan banget. 

Pokoknya, Film One Battle After Another bukan tontonan kelas teri. Mengapa begitu? Karena pesan yang dibawanya begitu dalam, tentang manusia, sejarah, dan perlawanan. 

Kelihatan banget Anderson menolak jalan cerita yang mudah mudah dan menolak simplifikasi. Film ini kompleks, padat, dan terasa menuntut.

Film ini mengingatkan bahwa setiap perlawanan, sekecil apa pun, memiliki makna. Bahwa dalam satu pertempuran demi satu pertempuran, masih ada tempat untuk cinta, untuk kemanusiaan, dan untuk menjaga kebenaran agar tetap hidup.

Ini adalah film yang kemungkinan bakal bikin dirimu terjebak, tersentuh, dan mikir lebih dalam. Jangan ragu buat nonton mumpung masih tayang di bioskop! Selamat nonton, ya!