Hayuning Ratri Hapsari | Ryan Farizzal
Poster film Regretting You (IMDb)
Ryan Farizzal

Dalam gelombang adaptasi novel romansa Colleen Hoover yang sedang marak, Regretting You hadir sebagai karya terbaru yang menjanjikan emosi mendalam dan konflik keluarga yang rumit.

Dirilis di bulan Oktober 2025, film ini disutradarai oleh Josh Boone sutradara di balik The Fault in Our Stars yang terkenal dengan pendekatan emosionalnya terhadap cerita cinta—dan diadaptasi dari novel best-seller Hoover tahun 2019.

Dengan durasi 116 menit, film ini mengeksplorasi tema pengkhianatan, pertumbuhan diri, dan rekonsiliasi ibu-anak di tengah tragedi.

Bukan sekadar romansa klise, Regretting You berusaha menggali luka batin yang sering kali tersembunyi di balik fasad keluarga sempurna, meski tidak selalu berhasil menghindari jebakan formulaik genre ini.

Cerita berpusat pada Morgan Grant (diperankan oleh Allison Williams), seorang ibu muda yang telah menunda mimpinya untuk mengabdi pada keluarga.

Hidupnya berantakan setelah kecelakaan tragis yang menewaskan suaminya, Chris, sekaligus mengungkap pengkhianatan mengejutkan yang merusak hubungannya dengan putri remajanya, Clara (Mckenna Grace).

Keduanya terpaksa menghadapi rahasia keluarga yang selama ini terpendam, sementara Morgan mulai menjalin ikatan romantis dengan Jonah (Dave Franco), seorang pria yang tampak stabil di tengah kekacauan.

Sementara itu, Clara berjuang dengan patah hati remaja dan pencarian identitasnya sendiri, yang sering kali bertabrakan dengan trauma ibunya.

Tanpa spoiler, film ini membagi narasi menjadi dua alur paralel: penyembuhan emosional Morgan dan Jonah, serta perjalanan Clara menuju kemandirian.

Seperti novel aslinya, Regretting You menekankan resiliensi wanita di tengah badai hidup, dengan sentuhan romansa yang manis namun tidak berlebihan.

Boone, melalui screenplay Susan McMartin, berhasil menangkap esensi Hoover: emosi yang meledak-ledak, hujan deras sebagai metafor air mata, dan momen intim yang chaste namun menyentuh.

Akan tetapi, alur cerita terasa bisa diprediksi, dengan twist yang lebih terasa seperti ledakan daripada kejutan mendalam.

Review Film Regretting You

Salah satu adegan di film Regretting You (IMDb)

Allison Williams membawakan kedalaman pada Morgan—karakter yang spiky, devoted pada anaknya tapi sering mengabaikan diri sendiri. Penampilannya membuatku merasa empati, meski dialog kadang terasa kaku.

Mckenna Grace, bintang muda Ghostbusters: Afterlife, bersinar sebagai Clara; chemistry ibu-anak mereka terasa autentik, penuh ketegangan remaja yang relatable.

Dave Franco sebagai Jonah memberikan nuansa hangat dan stabil, meski karakternya kurang dieksplorasi. Pendukung seperti Mason Thames (sebagai Miller, teman Clara) dan Scott Eastwood menambah lapisan romansa remaja yang segar.

Josh Boone, yang juga memproduksi, syuting di Atlanta, Georgia, untuk menciptakan suasana suburban yang familiar. Sinematografi menonjol dengan close-up emosional dan soundtrack yang melankolis, tapi editing terasa choppy—seperti potongan adegan yang terburu-buru, mengganggu alur narasi.

Dibandingkan adaptasi Hoover sebelumnya seperti It Ends with Us, Regretting You lebih rendah skala produksinya, tapi tetap setia pada inti cerita asli, seperti yang disebutkan Hoover sendiri yang turut berkontribusi pada skrip.

Tanggapanku tentang film ini terbilang campur aduk: sebuah drama romansa bergaya Nicholas Sparks dengan gejolak emosi yang lebih intens, walau adegan ciuman di tengah guyuran hujan tetap terasa klise.

Beberapa bagian terkesan benar-benar gila karena minimnya pengungkapan besar, padahal alur cerita dibangun seolah menyimpan misteri mendalam.

Penampilan para aktor cukup memadai—Williams jadi penyelamat utama—namun film ini jelas bukan It Ends with Us yang sukses besar.

Sekali lagi, rumusnya terlalu formulaik dan mudah ditebak, naskahnya tak terlalu bagus, serta penyuntingannya kacau, meski para pemain berhasil menarik momen-momen absurd itu.

Genre ini tampaknya masih kesulitan berkembang, dan Regretting You menjadi contoh membingungkan yang justru mempertebal stereotip romansa ala Hoover: sensual tapi minim inovasi.

Satu lagi, film ini sangat bersahabat untuk remaja, tapi kurang begitu memikat, pas ditonton sambil asyik menggulir ponsel. Plugged In mengingatkan soal adegan seks dan dialog sugestif, meski ada sentuhan manis seputar pengampunan.

Di Indonesia, Regretting You mulai tayang pada 31 Oktober 2025 di jaringan Cinema XXI, dengan jadwal lanjutan sepanjang November 2025 di berbagai kota seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

Situs JadwalNonton.com mencatat penayangan harian di seluruh bioskop seperti XXI, CGV, dan Cinepolis, menjadikannya pilihan akhir pekan yang pas untuk pencinta drama romansa.

Trailer resmi yang dirilis Agustus 2025 oleh Cinépolis Indonesia telah ditonton jutaan kali di YouTube, membangun hype dengan tagline "Ketika hidup tidak berjalan baik, cinta akan menguatkanmu." Dengan box office Halloween yang kompetitif melawan Black Phone 2, film ini diprediksi laris di kalangan remaja dan ibu-ibu muda.

Regretting You memang bukan masterpiece, tapi cukup memuaskan sebagai hiburan emosional yang mengingatkan kita pada kekuatan pengampunan.

Di tengah kritik tentang predictability, kekuatan terletak pada pesan resiliensi: keluarga bisa retak, tapi bisa direkatkan kembali dengan keberanian.

Kalau kamu suka The Notebook atau adaptasi Hoover lainnya, ini wajib tonton di bioskop nih. Rating pribadi dariku: 7/10—hangat, tapi butuh lebih banyak kejutan. Jangan lewatkan tayangannya mulai akhir Oktober ini; siapkan tisu untuk air mata yang tak terhindarkan.