Lagi booming banget tema-tema fantasi dan fairy tale muncul ke dunia nyata. Tapi, semua tempat begitu berbunga-bunga dan berwarna. Lantas, bagaimana dengan para pencinta kegelapan alias gotik? Apakah karena cenderung pada kejahatan mereka tak punya tempat di dunia ini?
Eits, tenang dulu. Para karakter jahat juga punya hak untuk mendapatkan mimpi mereka. Bandung tak pernah kehabisan tempat cantik untuk dikunjungi, tapi Mercusuar Café & Resto termasuk salah satu yang paling unik. Bangunan yang tampak seperti kastil iblis ini ternyata adalah kafe lho!
Berlokasi di Jl. Lembah Pakar Timur 2 No.7, Ciburial, Cimenyan, tempat ini menawarkan pengalaman makan yang tak hanya enak, tetapi juga penuh suasana magis berkat bangunan megah bergaya Eropa yang berdiri anggun di perbukitan Dago.
Sistem Tiket Masuk dan Harga Menu
Untuk masuk ke area Mercusuar, pengunjung dikenakan tiket:
- Rp20.000 (Weekdays)
- Rp25.000 (Weekend)
Kabar baiknya, tiket ini bisa ditukarkan dengan produk bakery di lantai G seperti roti atau pastry. Untuk batita, tiket gratis.
Biaya parkir:
- Motor: Rp5.000
- Mobil luar: Rp10.000
- Mobil dalam: Rp5.000
Menu makanan di Mercusuar cukup variatif, dari internasional hingga hidangan khas Asia. Harga makanan berkisar Rp38.000 – Rp82.000, sementara minuman mulai Rp15.000 – Rp38.000. Beberapa menu yang cukup populer antara lain:
- Nasi Ayam Geprek Matah – 40K
- Nasi Lemak Special – 45K
- Fish & Chips – 50K
- White Tomyum Seafood – 60K
- Chicken Cordon Bleu – 55K
- Chicken Parmigiana – 55K
Rasanya cukup baik untuk ukuran restoran dengan konsep wisata, dan porsinya cenderung pas. Banyak pengunjung merekomendasikan menu unggas dan olahan seafood yang segar.
Panorama Kota, Area Outdoor, dan Ruang Privat
Dengan jam operasional 09.00–21.00 (Minggu–Kamis) dan 09.00–22.00 (Jumat–Sabtu), restoran ini selalu ramai pengunjung, terutama saat malam hari ketika seluruh area diterangi lampu-lampu hangat yang menyorot dinding kastilnya. Panorama kota Bandung yang berkilau dari kejauhan semakin memperkuat kesan romantis dan dramatis.
Mercusuar tak hanya menawarkan interior indah, tetapi juga area outdoor luas dengan pemandangan langsung ke kota Bandung.
Tersedia:
- Private dining room
- Area duduk terbuka
- Koktail dan minuman non-alkohol
- Bangunan kapal kayu unik yang sering dijadikan tempat foto
Suasana malam hari adalah waktu terbaik untuk berkunjung: angin sejuk, lampu kota, dan nuansa kastil yang berkilau menciptakan suasana yang tak mudah dilupakan.
Kastil Eropa dengan Panorama Bandung dari Ketinggian
Salah satu ikon Mercusuar adalah bangunan utamanya yang menyerupai kastil gotik dengan menara tinggi, jendela lengkung, dan ornamen khas Eropa abad pertengahan. Bagian ini berada di lantai 3, yang berfungsi sebagai area foto dan spot favorit pengunjung.
Pada malam hari, suasananya berubah total: lampu kuning keemasan memantul di dinding batu, menjadikannya sangat fotogenik. Banyak pengunjung menyebut bahwa sensasinya seperti “liburan singkat ke Eropa versi Bandung”.
Untuk menikmati makanan, Anda bisa turun ke lantai 1 yang menjadi area utama restoran. Interiornya jauh lebih modern, dengan dominasi kayu dan pencahayaan hangat. Tersedia lift, sehingga restoran tetap ramah untuk pengunjung lansia, ibu hamil, maupun keluarga dengan anak kecil.
Karena akses menuju bangunan lumayan jauh dari parkiran bawah, ada baiknya menurunkan anak balita atau lansia di lobi terlebih dahulu. Setelah itu, sopir bisa melanjutkan perjalanan dari area parkir yang memang memerlukan sedikit perjuangan menaiki tangga.
Mercusuar Café & Resto bukan sekadar tempat makan, tetapi destinasi wisata dengan konsep visual kuat dan fasilitas lengkap. Cocok untuk keluarga, pasangan, hingga pencinta fotografi.
Bayangin kamu bisa cosplay Maleficent tanpa perlu ke luar negeri. Mercusuar Cafe & Resto menjadi pilihan tepat untuk agenda liburan berikutnya di Bandung!
Baca Juga
-
Ulasan Novel I Think I Am Ugly: Stop Insecure, Kita Semua Cantik!
-
Ulasan Novel Pulang Nak, Ummi Rindu: Mimpi Buruk Para Anak Rantau
-
5 Keunikan Thaif: Kota Sejuk yang Menyimpan Sejarah Kelam dan Doa Rasulullah
-
Ulasan Novel Baby To Be: Panjangnya Jalan Perempuan untuk Menjadi Ibu
-
CERPEN: Senyum yang Tertinggal di Tanah Basah
Artikel Terkait
-
Persib Bandung Didenda Rp115 Juta Karena Tiga Pelanggaran
-
Thom Haye dan Eliano Kembali Berlatih, Staf Pelatih Persib Beberkan Kondisinya
-
Bandung Sustainability Summit 2025: Saat Bandung Menunjukkan Cara Baru Gelar Acara Ramah Lingkungan
-
Tinggalkan Persib Bandung, Eliano Reijnders Kangen Gabung PEC Zwolle
-
Tegas! Persib Bandung Bantah Isu Bojan Hodak Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Ulasan
-
Ulasan Buku Merasa Dekat dengan Tuhan Itu Godaan yang Berat: Kritik Sosial dan Godaan Beragama
-
Ulasan Novel I Think I Am Ugly: Stop Insecure, Kita Semua Cantik!
-
Review Film The Housemaid: Adaptasi Novel McFadden yang Trashy Fun!
-
4 Rekomendasi Saus Barbeque yang Bikin Acara Bakar-Bakaran Makin Nikmat!
-
Ulasan Novel Pulang Nak, Ummi Rindu: Mimpi Buruk Para Anak Rantau
Terkini
-
Harapan di Penghujung 2025: Kekecewaan Kolektif dan Ruang Refleksi Pribadi
-
Tahun Baru dan Identitas Diri: Kenapa Banyak Orang Ingin Jadi 'Versi Baru'?
-
Rumor Kencan Winter aespa dan Jungkook BTS Kembali Mencuat Karena Hal Kecil
-
Siap Tampil Stunning di Tahun Baru dengan 5 Hairstyle ala Song Hye Kyo
-
5 Rekomendasi Tumbler Travel-Friendly yang Ringan dan Praktis