"Manuk e, manuk e cucak rowo, cucak rowo dowo buntute"
"Buntute seng akeh wulune, yen digoyang ser ser, aduh enak e"
Hampir setiap pagi aku memulai hariku dengan iringan senandung riang itu. Mulai dari rangkain lagu berbahasa Jawa yang populer dan tak lekang oleh waktu. Hingga lagu-lagu dangdut romansa yang bahkan aku tak tahu apa judulnya.
Ya, jangan salah. Bukan aku yang menyanyikan semua itu, melainkan sebuah konser gratis yang aku dapatkan hampir setiap hari. Sumbernya tentu saja dari jendela kamar tetangga sebelahku yang bahkan sudah heboh dari pukul 6 pagi.
Sebut saja Bu Nina. Ketika aku membuka jendela kamarku setiap hari, paras serius Bu Nina lengkap dengan segala riasan wajahnya yang cetar dan membahana pun langsung menyambutku. Sepasang alis yang terlalu tebal dan menukik menurutku, hingga warna bibir yang terlalu merah merona pun menjadi pemandanganku setiap pagi.
Jangan salah meski beliau membawakan lagu 'Cucak Rowo' sekalipun, ekspresi wajahnya dan gerak tubuhnya selalu tampak serius. Layaknya pemain drama panggung atau bintang teater yang tengah menghayati perannya.
Tak hanya pagi hari, konser Bu Nina berlangsung 3 kali dalam sehari layaknya jadwal minum obat yang rutin. Keras, lantang, penuh dramatisasi pun mewarnai tiap sesinya. Bahkan kamu tidak akan pernah bosan pada cerita hidup dan jeritan hati yang beraneka ragam dan penuh pelajaran hidup.
Bu Nina bukan cuma mencurahkan isi hati di setiap sesi konser mini-nya, tetapi beliau tak lupa juga mengingatkan kita untuk selalu mengingat Tuhan lewat ceramah singkatnya. Mengagungkan nama Sang Pencipta dan rasa cintanya yang begitu besar pada Nabi Muhammad menjadi salah satu sesi yang gak boleh dilewatkan.
Yah, meski kadang terdengar mengusik dan mengganggu ketenangan para tetangga sekitar. Tetapi, kami memaklumi semua itu, karena kami tahu dan sadar Bu Nina sedang sakit dan tidak berada dalam pikiran dan kondisi mental terbaiknya.
Mengapa bisa begitu?
Jika harus aku ceritakan secara detail dari apa yang orang-orang sekitar bilang, kisah Bu Nina sebenarnya sangat mengharukan. Sosok yang dulunya paling dipuja dan ingin didapatkan setiap pemuda di desa, kini justru menjadi sosok yang dipandang sebelah mata oleh sebagian orang.
Ya, benar sekali, ketika masih belia, Bu Nina adalah sosok bunga desa, gadis tercantik yang paling banyak dikagumi para pemuda.
Namun sayangnya, karena pilihan hati yang salah, beliau justru berakhir menikah dengan sosok preman kampung. Di awal hubungan mereka tentu saja keluarga Bu Nina sangat menentang. Lahir dari keluarga cukup terpandang, membuat kedua orang tua Bu Nina frustasi.
Namun, apa mau dikata, ketika sang putri memutuskan untuk kabur ke Jakarta dan memilih menikahi sang tambahan hati. Ada yang bilang hubungan yang terjalin bukan karena rasa suka sama suka, tetapi karena sang preman kampung memutarbalikkan hati dan perasaan Bu Nina dengan jampi-jampi.
Pendekatan halus dan mistis yang tak datang dari satu arah, tetapi dua arah sekaligus membuat jiwa Bu Nina tergoncang. Pertama dari sang pujaan hati yang mengikat pikiran jernih dan logikanya, kedua dari pihak keluarga yang berusaha mengubah pikiran Bu Nina untuk tak menuruti kata hatinya.
Akhirnya setelah berbagai dilema terlalui, Bu Nina dan suami pun kembali ke kampung halaman dengan segala perubahan yang bisa dikatakan baik dan tidak baik. Pihak keluarga berakhir memberikan restu dan sang preman kampung pun berubah menjadi sosok suami yang bertanggung jawab dan rajin bekerja.
Pasangan itu bahkan dikarunia 2 orang anak. Namun sayangya, jiwa dan pikiran Bu Nina-lah yang menjadi korban, menjadi tak stabil dan kehilangan kendali. Pihak keluarga pun telah melakukan segala hal untuk mengembalikan kepribadian dan senyum Bu Nina seperti dulu lagi lewat terapi rutin dan pengobatan ke dokter. Namun, tetap saja Bu Nina belum menemukan kedamaian jiwa yang ia dambakan dan berakhir menjadi sosok yang menghiburku secara gratis lewat konser rutinnya.
Jujur saja aku merasa iba dan terharu, dan berharap Bu Nina menemukan kebahagiaan dan ketenangan jiwanya lagi.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS