Salah satu keasyikan ketika menonton film bertema peperangan adalah, kita akan disuguhi dengan berbagai strategi menarik yang dipergunakan oleh para pemimpin dalam perang tersebut. Sering kali kita melihat, banyaknya prajurit dan pasukan tak menjamin satu pihak akan memenangkan perang dengan mudah. Terlebih lagi jika lawan yang dihadapi memiliki taktik dan strategi perang yang bisa diandalkan serta memiliki penguasaan medan yang mumpuni.
Jika teman-teman menyukai film perang yang berfokus pada strategi sebagaimana dibangun dengan segala keterbatasan yang ada, maka saya rekomendasikan sebuah film berjudul Roaring Current, atau biasa juga dikenal dengan nama Admiral Roaring Current yang dirilis oleh Korea Selatan pada tahun 2014 lalu.
Film berdurasi 128 menit ini mendaulat aktor kenamaan Korea Selatan, Choi Min Sik yang memerankan sosok Admiral Yi Sun Shin. Sekadar informasi, Admiral Yi Sun Shin atau laksamana Lee Sun Shin merupakan sosok legendaris di kalangan masyarakat Korea, yang mampu memimpin pasukan laut kerajaan Joseon dalam memenangkan perang yang secara matematis sangat mustahil. Maka tak heran jika laksamana Lee Sun Shin ini mendapatkan penghormatan yang begitu besar di Korea dan dibuatkan patung besar untuk memperingati kegemilangan karirnya.
Film Korea ini sendiri diangkat dari kisah nyata dalam sejarah, yang berpusat pada pertempuran Myeongryang yang terjadi pada 26 Oktober 1597. Kala itu, kerajaan Joseon di Korea, harus menghadapi saat-saat genting karena invasi yang dilakukan oleh tentara Jepang. Permasalahan bertambah pelik ketika para pejabat di istana saling terpecah dan melempar fitnah antara satu sama lain, termasuk kepada Laksamana Lee Sun Shin yang selama ini dikenal sangat nasionalis dan lolay terhadap kaisar.
Singkat cerita, demi bisa menyelamatkan negerinya dari aneksasi yang dilakukan oleh Jepang, Laksamana Lee Sun Shin pada akhirnya mengumpulkan segenap kekuatan laut yang tersisa, dan disatukan di bawah komandonya. Namun sayangnya, ditengah konflik dan juga keterbatasan sumber daya yang ada, di akhir persiapan, Laksamana Lee hanya mampu memiliki 12 kapal perang. Hal ini tentu saja jauh di bawah kekuatan armada laut Jepang. Di bawah pimpinan Admiral Gurujima (diperankan oleh Ryoo Seung Ryong), kekuatan armada laut Jepang mencapai 300 kapal perang dan sangat diunggulkan untuk bisa memenangi perang laut dengan mudah.
Namun, bebekal strategi yang matang dan juga penguasaan medan perang, Laksamana Lee berhasil memporak-porandakan kekuatan para aggressor tersebut dan menghancurkan banyak kapal perang mereka. di akhir perang, laksamana Lee dan pasukannya memang berhasil menjadi pemenang. Namun, yang menarik dari film ini tentu saja strategi-strategi yang dipakai oleh laksamana Lee dalam peperangan. Dengan kejelian dan juga kematangan taktiknya, dirinya berhasil menjebak 300 kapal perang Jepang ke dalam perangkap yang mematikan. Ingin tahu lebih jelasnya? Teman-teman bisa menyaksikannya di layanan streaming kesayangan masing-masing ya!
Informasi tambahan, karena kesuksesannya dalam memenangkan perang yang hampir mustahil untuk dimenangkan tersebut, nama laksamana Lee Sun Shin hingga kini harum dan sangat dihormati di Korea. Bahkan, kemenangan yang diraihnya di peperangan Myeongryong, tercatat sebagai kemenangan militer paling menakjubkan dalam sejarah Korea. nah, semakin penasaran kan dengan filmnya?